Hari beranjak sore, Darren memutuskan untuk pulang lebih awal karena besok pagi-pagi dia dan Andrew akan bertolak ke lokasi tempat terjadinya demo besar yang menentang pembangunan pabrik disana. Tempatnya berada di daerah penghasil mebel terbesar di Indonesia. Darren mengemudikan mobilnya dengan cepat. Dia ingin segera bertemu istrinya untuk menuntaskan kesalah pahaman yang terjadi. Pikirannya tidak akan tenang kalau masalah ini belum selesai sebelum dia berangkat besok pagi.
Sesampainya dirumah, Darren langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya langsung. Pria bermata hijau itu berharap akan menjumpai istrinya disana. Perempuan yang selalu penuh kejutan dan bisa membuatnya merasa tenang. Entah apa yang terjadi pada pikirannya sehingga bisa mengatakan yang tidak-tidak pada Calista.
Sayangnya, kamarnya kosong. Sprei pun masih rapih belum ada jejak bekas ditiduri.