Darren memapah Calista untuk berjalan menaiki tangga menuju kamar mereka di lantai dua. Calista dengan hati-hati berjalan karena kini bukan hanya punggungnya yang terluka tapi juga kakinya ikut mendapatkan musibah. Sungguh dia tidak menduga jalan hidupnya akan seperti ini, selalu bertemu dengan bahaya dan dikelilingi oleh orang-orang yang membencinya dan keluarganya.
"Terima kasih." Calista tersenyum kepada suami yang selalu menemaninya selama di rumah sakit.
Darren membantu Calista menaikkan kakinya keatas kasur dan merebahkan dirinya dengan nyaman. "Aku ke kamar mandi dulu. Kamu mau ke kamar mandi juga?" Darren berkata sebelum berjalan menjauh menuju kamar mandi.
"Tidak, terima kasih. Aku lelah ingin segera tidur." Jawab Calista.
"Baiklah, tidur saja." Darren pun segera menunaikan hajatnya yang ditahannya selama di perjalanan.