Mengintai
Zoelie memilih tetap berada di rumahnya, sedangkan kedua anak-anaknya berada di rumah orang taunya. Perkerjaannya menjadi pemilik butik membuatnya pun menjadi seorang peranjang busana untuk tokonya sendiri.
Dengan otodidak, wanita itu mengambar hasil imajinasinya dalam selembar kertas. Terlihat ada sebuah gaun dan juga tuxedo yang bagus nan cantik di sana.
"Gaun ini akan ku pakaiankan pada Zui saat putriku menikah. Dan, tuxedo ini akan terlihat gagah di pakai oleh Zeon putraku," gumam Zoe terlihat bahagia membayangkan nanti bagimana kedua anaknya memakai baju rancangannya.
Hari semakin gelap, semua lampu telah menyala. Zoe yang sedari tadi bergulat dengan alat tulisnya pun tak ingat akan waktu yang sudah berganti, di lihatnya ruangan itu tak ada siapapun selain dirinya. Ruangan yang biasa terdengar suara teriakan dan tawa dari Zui dan Zeon, suara berat Haziel yang memintanya untuk berhenti bekerja jika terlama mengacuhkannya.