Malam itu, Haziel begitu senang karena adanya Bryan di sisinya dan mau membantunya. Sudah berulang kali, lelaki itu memuji pemuda itu dengan bangganya.
"Wah, kau benar-benar membuatku senang. Lihatlah, Ziel masih ada saja pemuda langkah sepertinya!" ujar Shoni menepuk bahu Bryan.
Haziel menatap lekat Bryan, benar apa yang dikatakan Roger karena nyatanya temannya itu mempunyai kelebihan yang akan membantunya.
"Kalian sudah bekerja dengan keras hari ini. Istirahatlah dengan baik, karena sebelum aku kembali ke Amerika akan ada tugas atau bantuan yang aku butuhkan pada kalian," ucap Haziel dengan raut wajah serius.
Bryan dan Roger pun beranjak bangun dengan membawa kembali laptopnya. Namun langkahnya terhenti, Bryan membalikkan tubuhnya. "Tuan, katakanlah apapun itu padaku. Jika itu adalah bantuan yang sangat berarti bagimu," ucapnya dengan tegas.
"Hah ...." Haziel tertawa kecil mendengarkan ucapan dari pemuda yang berusia 19 tahun itu.