Chrysant merasa, dinginnya angin malam memeluknya lebih kuat dari sebelumnya. Suara itu terdengar penuh otoritas dan mendominasi. Sama sekali tidak membuatnya terkenang akan memori-memori lamanya yang suram.
Crysant pun dengan tak berdaya menengadah kan wajahnya.
Seketika Qi Changyi tercengang, melihat pemandangan di depan sana. Dua bola mata yang seperti pecahan giok biru tua murni. Yang basah seperti terendam air dan bersinar halus seperti kristal, sangat menyihir.
Sun Ho Chyou mengerutkan alisnya. Seperti yang dilaporkan penjaga, mata gadis itu aneh dan terlihat seperti seorang...
Penyihir?
Di benua Ziran Dalu[1] memiliki empat kerajaan besar. Salah satu dari kerajaan itu ada yang memperkerjakan klan penyihir sebagai kekuatan kerajaan mereka. Dan tanda dari mereka adalah warna mata mereka yang asing, seperti ungu memikat atau biru menyihir. Tapi dari apa yang ia tau, klan penyihir itu memiliki garis keturunan yang sangat lemah dan sedikit. Hingga kabarnya, sekarang keberadaan mereka sudah punah.
Tak ada satu keturunan pun yang tersisa, hingga mereka kini hanya tinggal legenda masyarakat luas.
Lalu apa yang di maksud dengan mata unik gadis ini?
"Dianxia[2] ini jelas sangat mengejutkan!" Seru Qi Changyi merasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Bruk!
Tubuh lemah yang tadinya menatap tak berdaya itu, kini sudah kehilangan pertahanannya dan jatuh terkulai begitu saja di tanah.
"Angkat 'benda itu' "
Deg! Kenapa harus ia lagi?
Sesungguhnya Qi Changyi sangat ingin mengeluh, tapi apa daya ia melakukannya. Hutang kesalahan semalam saja belum habis terbayar apakah ia berniat menambah bunga?
Dengan tak berdaya ia merengkuh tubuh setipis kertas itu dalam pelukannya dan menemukan sebuah panah yang tertancap di kakinya.
"Para penjaga sudah membuatnya terluka karena mereka mengira nya adalah seorang penyusup"
"Mereka hanya menjalankan tugas, 'benda itu' yang kurang tau diri"
Qi Changyi tak tau harus tertawa atau menangis. Sekilas ia melirik gadis lemah di tangannya. Wajahnya sudah seputih kapas, tampak seperti kehabisan darah dan bibir ceri nya membiru seperti mayat. Sungguh gadis yang malang.
Tepat ketika mereka sampai di depan paviliun kosong di selatan, dua penjaga masih bekerja cukup giat. Berdiri tegak, dengan seksama mengawasi sekitar dan tidak bergerak satu inchi pun dari depan pintu.
Melihat kedatangan pangeran Sun, terus mereka memberi busur hormat.
Sun Ho Chyou menatap keduanya dengan dingin. Itu cukup membuat punggung kedua penjaga menggigil, apakah mereka melakukan kesalahan?
Lalu mereka terpana dengan pemandangan Qi Changyi yang membawa seorang gadis di tangannya. Ia mengenakan gaun phoenix pengantin, seketika kedua penjaga itu tercengang.
"Apa 'benda itu' masih didalam?"
"Lapor dianxia, kami terus berjaga disini tanpa membiarkan seseorang dari dalam pergi meski satu inchi"
Sesungguhnya keduanya mulai gelisah. Apakah gadis yang dibawa Qi Changyi adalah seseorang yang telah melarikan diri dari tempat yang mereka jaga? Tapi bagaimana itu bisa terjadi. Mereka bahkan sama sekali tidak pernah meninggalkan penjagaan tempat ini meski itu hanya sedetik, tidak pernah.
Lalu siapa gadis yang dibawa Qi Changyi?
"Buka pintunya, biarkan benwang[3] melihat"
Kedua penjaga itupun membuka pintu dan mempersilahkan Sun Ho Chyou melangkah masuk kedalam. Melihat seperti ada orang yang berbaring di atas dipan, hati mereka yang sebelumnya gelisah, seketika merasa tenang. Rongga pernafasan mereka yang tadinya seperti menyempit, kini kembali longgar seperti biasa.
Mereka dari awal memang menjaga dengan baik, jadi apa yang harus ditakutkan?
"Periksa siapa yang berbaring!"
Seperti gelombang es batu yang terlempar dari langit, perintah pangeran Sun kembali membuat mereka linglung. Qi Changyi tak mampu menutupi senyum dari bibirnya, melihat kekonyolan ini. Jika bisa ia sangat ingin tertawa keras sekarang.
"Ah, kedua penjaga yang malang!'
Salah satu dari mereka pun mendekati dipan, lalu dengan tangan yang bergetar, ia menarik selimut yang menutupi seseorang dibawahnya. Tapi tepat setelah itu, apa yang dilihatnya membuat ia ambruk di lantai dan bergetar ketakutan.
'I-ini bagaimana bisa?'
Di atas dipan bukanlah seorang gadis, tapi hanyalah setumpuk kain yang tertata seperti postur tubuh manusia. Qi Changyi yang melihatnya, kali ini tak mampu menahan tawanya lagi yang sudah di ujung tenggorokan.
"Bwa ha..ha"
"Mohon ampun dianxia, subjek ini sudah lalai menjalankan tugasnya"
Sungguh itu sangat mengejutkan, mereka tidak pernah pindah dari pintu, lalu bagaimana bisa gadis itu keluar?
"Kami sudah berjaga di pintu tanpa pindah dari sana seinchi pun, kami ceroboh dalam menjalankan tugas hingga tidak menyadari kepergiannya. Dianxia, kami siap dihukum"
Sun Ho Chyou tidak akan pernah mengira, gadis lemah sepertinya punya nyali untuk melarikan diri dari kediamannya yang dipenuhi oleh para penjaga di setiap sudut. Dan ia tidak akan pernah berpikir, gadis ini memiliki cukup keberanian untuk melompat dari lantai atas. Mungkinkah itu karena ia tumbuh dengan liar diluar sana?
"Pergi dan terima 30 pukulan papan"
Tiga Puluh pukulan termasuk ringan untuk penjaga kekar seperti mereka. Walau mereka akan terluka selama setengah bulan. Keduanya pun memberi busur hormat lalu pergi untuk bersiap menjalankan hukuman.
Sun Ho Chyou sedikit memberi keringanan pada kesalahan mereka kali ini. Itu wajar, siapa yang akan menduga gadis lemah sepertinya punya cara melarikan diri seperti itu?
Sungguh bernyali besar!
"Gadis lemah ini tidak terlalu menyedihkan!" Qi Changyi yang baru pulih dari gelak tawa dengan murah hati memuji. Lalu ia membaringkan gadis itu di atas dipan. Dan menyuruh seseorang untuk memanggil tabib Cang.
Sun Ho Chyou menatap gadis rapuh yang terbaring disana, tanpa ekspresi apapun. Mata malamnya tenggelam memikirkan banyak hal. 'Iris biru tua yang unik?' Apakah kaisar tidak menemukan keganjilan itu sebelum menyerahkan gadis itu padanya? Ia tidak akan pernah mengira kaisar yang bermartabat bisa begitu ceroboh. Begitu saja bibir merah keunguan itu melengkung, membentuk senyuman yang mengejek.
Tak lama setelahnya, seseorang pun datang mengumumkan kehadiran tabib Cang. Qi Changyi mengundang pria tua itu masuk. Tabib Cang menoleh pada pasiennya, gadis itu lagi kah? Ada kilat kasihan yang melintas dimata tuanya ketika melihat gadis itu.
Tapi pemandangan didepan sana mengejutkannya. Itu adalah keindahan yang mampu menyaingi kecantikan mawar merah mekar, mengalahkan bunga persik di musim semi dan langka seperti menemukan oasis di padang pasir. Siapa gadis ini?
Tabib Cang memutuskan untuk terus mengambil pergelangan tangannya dan memeriksa denyut nadinya. Sesaat dahinya berkerut dalam ketika mulai mendiagnosa, lalu ia pun menjelaskan hasil diagnosa nya.
"Nona ini mengalami asam lambung karena tidak mengonsumsi apapun dan juga dehidrasi. Saya akan menuliskan--"
"Tidak perlu, anda bisa pergi"
___
[1] Nama fiksi benua (benua fiksi) dalam cerita ini.
[2] Yang mulia
[3] Cara pangeran menyebutkan dirinya sendiri