Chereads / Adore You / Chapter 20 - Chapter 20

Chapter 20 - Chapter 20

Audi bersemangat untuk pergi ke sekolah, ia tidak sabar memberikan surat putih yang ditulisnya kepada Kenzie. Audi mengajak Alex berangkat pagi agar tidak ada yang melihatnya, Alex membonceng Audi dengan kecepatan diatas rata-rata. Awalnya Alex tidak mau, tetapi karena Audi memaksa ia pun terpaksa menancapkan gas.

Suasana sekolah masih sangat sepi, Audi langsung berjalan menuju kelas Kenzie. Alex mengikuti langkah Audi dari belakang, ia tidak tahu apa yang membuat Audi bertahan walaupun sudah disakiti oleh Kenzie.

Audi menaruh surat itu di laci meja, tak lupa juga menyemprotkan parfum dirinya. Ia berjalan keluar dari kelas Kenzie, lalu berjalan berdampingan bersama Alex.

"Lo nggak capek?" tanya Alex dengan menatap Audi.

"Nggak ada kata capek, gue akan berjuang terus," jawab Audi lalu menatap Alex. Ia akan berjuang sekuat tenaga, walaupun sudah disakiti Kenzie beberapa kali.

Kenzie memarkirkan motornya, ia bisa bernafas lega karena hari ini Aura tidak masuk. Kenzie berjalan ke dalam kelas, ia melihat surat putih itu lagi. Kenzie membuka surat itu dan membacanya, ia berpikir apakah yang mengirim surat ini adalah Audi?

Kenzie berjalan menuju kelas Audi, ia melihat Audi sedang duduk bersama Alex. Kenzie masuk ke dalam kelas, dan mengajak Audi berbicara empat mata.

"Kenapa?" tanya Audi singkat.

"Surat ini dari lo?" ucap Kenzie sambil mengeluarkan surat yang ditulis di kertas putih itu.

"Nggak, sorry gue udah punya Alex," jawab Audi yang membuat hati Kenzie terluka, walaupun Kenzie belum sepenuhnya cinta dengan Audi.

"Oh, semoga bahagia ya," jawab Kenzie lalu pergi.

Audi menguatkan dirinya agar tidak menangis, ia memilih mengatakan jika sudah memiliki Alex karena ingin Kenzie bahagia bersama Aura. Ia tahu, walaupun memaksa untuk tetap bersama Kenzie, pada akhirnya hanya akan sia-sia.

Audi akan bertunangan dengan Alex, begitu juga Kenzie dengan Aura. Ia mencoba mengikhlaskan sepenuh hati, dan mengenal Alex lebih dalam lagi.

"Lo kenapa ngomong gitu ke Kenzie? Bukannya lo masih suka sama dia?" tanya Alex dengan berjalan mendekat ke arah Audi.

"Nggak apa-apa, gue cuma mau lihat dia bahagia sama Aura," ucap Audi dengan menatap Alex tersenyum palsu. Alex sangat kagum dengan Audi, hatinya sangat baik seperti malaikat. Andai saja Audi bisa mencintai Alex seperti dia mencintai Kenzie.

Bel istirahat berbunyi, Audi dan Alex berjalan menuju kantin. Audi melihat Kenzie dan teman-temannya yang sedang duduk di bangku paling pojok, ia sengaja mengajak Alex mendekat ke arah mereka agar Audi mendengar percakapan Kenzie dan teman-temannya.

"Lo kenapa diam aja sih, Ken? Tumben banget, lagi sariawan ya?" tanya Jeff dengan menatap Kenzie yang sibuk melamun.

"Apaan sih," jawab Kenzie sensi.

"Kayaknya Kenzie salah makan deh," ucap Rafy lalu tertawa.

"Hm," ucap Kenzie kesal.

Kenzie berdiri dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju kelas. Ia menatap ke arah Audi yang sedang asyik tertawa bersama Alex, hatinya sakit seperti ditusuk ribuan pedang samurai. Kenzie mengepalkan tangannya, lalu beranjak pergi.

Selama berjalan di kooridor, suasana hati Kenzie tidak enak. Ia masih memikirkan Audi, apakah Audi sudah benar-benar menghapus dirinya dari dalam hatinya?

"Jangan pura-pura senyum, gue tahu hati lo lagi rapuh," ucap Alex dengan menatap Audi, lalu Audi berhenti tersenyum dan menatap Alex tajam.

"Sok tau," jawab Audi kesal.

"Dasar keras kepala," balas Alex lalu berjalan meninggalkan Audi sendirian di kantin.

Bel pulang sekolah berbunyi, Audi segera mengemasi barang-barang dan pergi ke minimarket. Besok semua anak kelas sebelas melaksanakan camping tahunan, Audi sangat tidak sabar karena camping tersebut diadakan di dekat bukit yang indah.

Audi dan Alex mempersiapkan baju yang akan dibawa, Audi membawa lumayan banyak baju karena mereka akan camping selama tiga hari dua malam.

"Lo bawa banyak barang buat apa? Mau pindahan atau gimana?" tanya Alex dengan menatap Audi.

"Terserah dong," jawab Audi sinis.

Tak lupa juga, Audi membawa banyak makanan ringan untuk persediannya disana. Audi tidur di tenda bersama Riza dan Aura, ia tidak tahu bagaimana bisa Aura nyasar ke tendanya. Sedangkan Alex, ia tidur bersama Kenzie dan kedua temannya.

Hari mulai malam, Audi sedang menulis surat untuk Kenzie. Ia berencana untuk mengirimkan surat itu sewaktu hiking, Audi juga membawa kamera berwarna merah muda kesayangannya. Ia ingin memotret Kenzie dan mencetaknya.

***

Hari inu adalah hari yang sangat ditunggu Audi, ia tidak sabar untuk sampai di tempat tujuan. Audi dan Alex diantarkan Sefan ke sekolah, lalu Audi mencium tangan Sefan dan berjalan masuk ke dalam sekolahnya.

Audi menghampiri Riza yang sedang mengobrol dengan siswi yang lain, Riza menatap Audi lalu membalas senyuman Audi.

"Semangat banget kayaknya," ucap Riza dengan menyenggol lengan Audi.

"Semangat dong, kan kita mau camping. Gue udah nunggu acara ini dari tahun pertama kita sekolah di SMA Vla," jawab Audi semangat, senyum yang terlukis di bibirnya tak kunjung reda.

"Nggak pernah camping ya?" sindir Alex lalu duduk di belakang Audi dan Riza.

"Sindir terus, biarin dong," jawab Audi sensi.

Jam menunjukan pukul enam pagi, mereka sudah berada dalam bus masing-masing. Audi berada di bus yang sama dengan Kenzie, Audi duduk bersama Riza sementara Alex duduk disamping Kenzie.

Audi banyak melontarkan senyuman ke arah Alex, Kenzie langsung membuang muka. Ia sangat muak dengan ini, hatinya terasa panas. Kenzie menutup wajah dengan jaket yang dibawanya, Audi heran melihat sikap Kenzie.

"Itu Kenzie kenapa, ya?" tanya Audi menatap Riza lalu memakan jajan yang ada di tangannya.

"Kayaknya dia cemburu deh, soalnya dari tadi lo senyum-senyum ke Alex," jawab Riza. Audi berpikir sejenak, apakah Kenzie benar-benar cemburu pada Alex?

Perjalanan sudah ditempuh selama setengah jam, Audi merasa bosan karena jalanan ke arah puncak sangatlah padat. Ia menulis surat untuk Kenzie, Audi melihat Kenzie yang terlelap tidur. Wajah Kenzie semakin tampan ketika ia tidur, Audi mengambil kamera dan memotretnya.

Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya mereka sudah sampai di tempat tujuan. Audi dan Riza segera membangun tenda lalu menata barang bawaan mereka, sedangkan Aura hanya melihat tanpa membantu.

"Bantuin dong, Ra," protes Riza dengan menatap Aura yang diam seperti patung.

"Nggak ah, nanti tangan gue lecet. Tangan gue lembut ya, gue nggak mau pegang barang kotor kayak gitu," ucap Aura lalu melemparkan tas yang berisi tenda.

"Kalau lo nggak mau bantu, jangan nyusahin. Udah sana lo cari kayu bakar," sahut Audi dengan sedikit emosi.

"Nggak, lo aja sana. Gue mau ke pacar gue dulu," jawab Aura lalu melesat pergi. Audi melihat Aura yang sedang mendekati Kenzie, ia hanya menggelengkan kepalanya saja.

Jam menunjukkan pukul tiga sore, Audi mencari kayu bakar bersama Alex. Kenzie mengikuti langkah Audi dan Alex, ia tidak ingin Audi semakin dekat dengan Alex.

"Yuk foto," ucap Audi sembari mengeluarkan kamera dari dalam tasnya. Alex mengangguk dan tersenyum.

"Alay! Pakai foto segala, sana cari kayu bakar," kata Kenzie dengan nada tinggi, Audi hanya menyitikan dahinya. Apakah benar Kenzie sedang cemburu pada Alex?