"Setidaknya lo cari tau apa yang sebenarnya terjadi,jangan asal membuat kesimpulan tanpa melihat hal yang sebenarnya !!!" Kata Zeva semakin membuat Keyla gusar.
"Gue cuma nyaranin, jangan nyerah sama logika lo. Pake hati,bukan logika !" Zeva beranjak pergi keluar kantin. Keyla masih diam mencerna perkataan Zeva barusan.
***
Sheira berlari untuk mengumpulkan buku tugasnya ke kantor. Langkahnya bergema di sepanjang koridor. Ditangannya terdapat buku tugas yang harus ia kumpulkan tepat waktu. Dan tampilannya yang sedikit berantakan akibat berlari,dasi yang sedikit miring.
Ia tak mempedulikan tatapan heran dari para siswa siswi yang ada di sepanjang koridor. Dua tahun ia mempertahankan gelar murid teladan di sekolah ini. Dan baru kali ini ia terlambat mengumpulkan tugas.
Ia tak menghiraukan orang orang yang ia tabrak dan hampir jatuh. Ia hanya berfokus pada buku tugasnya sampai di kantor. Sampai di belokan yang menghubungkan koridor dan jalan menuju kantor,ia tak melihat seseorang berjalan dari arah yang berlawanan. Ia menabrak seseorang itu dengan kecepatan larinya. Alhasil,
Brukk
Cup
Tubuh Sheira menindih cewek yang dia tabrak. Tanpa diduga bibir Sheira menempel pada bibir cewek yang ia tabrak itu. Lembut dan manis sesaat yang Sheira rasakan pada bibirnya. Matanya terpejam. Sheira merutuki kesialannya hari ini.
Sheira reflek membuka mata dan membuat jarak dengan menahan tubuhnya dengan kedua tangannya di samping tubuh cewek itu. Betapa terkejutnya saat melihat siapa yang ia tabrak dan dia cium. Bagai tersetrum jutaan volt yang membuat jantung dan darahnya berpacu lebih cepat 100× lipat.
Keyla. Ya,cewek yang Sheira tabrak dan kiss adalah Keyla. Keyla Georgia Griffin yang masih terpejam kuat. Sheira mengutuk kesialannya hari ini dan mengubahnya sebagai keberuntungan. Tatapannya menelusuri wajah Keyla yang masih terpejam kuat. Sungguh hal yang diluar dugaan Sheira.
Sedetik kemudian,Keyla membuka mata. Ia syok bukan main menyadari apa yang telah terjadi. Ia membulatkan mata saat sadar jika yang menabraknya dan mengambil first kiss nya adalah Sheira. Sheira Queenata Alkeyre. Tatapan mereka bertemu.
Sheira menatap Keyla lembut,iris matanya menyorot lurus pada Keyla dengan jarak sedekat ini. Keyla dapat melihat jelas iris mata hazel yang selalu memberikan ketenangan untuknya.
Keduanya masih menatap satu sama lain,berasa dunia milik berdua tanpa sadar kalo banyak pasang mata yang melihatnya. Bahkan mereka bergerombol untuk menyaksikan adegan yang tak disengaja ini. Bisikan,cemoohan,dan tatapan risih dilontarkan para siswa siswi yang melihatnya.
"Weeealah !!! Minggir minggir,iki lantai ne arep dipel !!" Suara mas Paijo membubarkan gerombolan siswa siswi.
Begitupun keduanya segera berdiri dan merapikan pakaiannya. Sheira menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Keduanya sibuk dengan pikiran masing masing tanpa mau beranjak pergi padahal bel sudah berbunyi dari tadi.
"S-sorry !!! Gue tadi gak sengaja. Gue buru buru mau ngumpulin-" Sheira membuka obrolan.
"Ah SHIT !!! Tugas gue !" Teringat akan tugasnya,ia mengumpat kesal. Ia kalang kabut
Bahkan ia melupakan Keyla. Ia bergegas menuju kantor.
"Aaissshhh!!! Kok pergi sih ?! Iiihhh,,,,," Keyla menghentak hentakkan kakinya kesal.
"Aarrgghhh,,,,Sheiraaaaa !!! Gue benciiii sama loooo,,," teriak Keyla kesal.
"Yang benar saja! Dia nabrak gue,nindih gue, parahnya lagi dia ngambil first kiss gue. Dan dia pergi gitu aja," gerutu Keyla menuju kelas.
Tapi tak lama,senyum senang tercetak perlahan di bibir Keyla. Seolah melupakan kekesalannya pada Sheira. Ia menyentuh bibirnya yang telah menempel pada bibir Sheira tadi. Benar benar seperti mimpi.
***
Jam pelajaran sudah selesai. Keyla sekarang berada di rooftops. Atap gedung ketiga yang menjadi tempat favorit Keyla. Di sini lah ia selalu bersama ayahnya saat berkunjung di sekolahannya. Kenangan masa kecil berputar di otak Keyla. Sejak kecil ia sering di ajak Alcard untuk ke sini.
SMA Adhyaksa ini memiliki 3 gedung utama yang mengelilingi lapangan upacara dan lapangan basket. Selain ada gedung olahraga khusus yang berada di gedung belakang,lapangan basket sengaja dibuat outdoor. Gedung pertama adalah salah gedung dimana tempatnya para siswa kelas 12 beserta kantor guru dengan 4 lantai. Gedung pertama adalah gedung yang dibangun untuk utama. Gedung kedua adalah untuk para siswa kelas 11 berlantai 3. Dan gedung ketiga adalah untuk kelas 10. Gedung ketiga dan kedua berhadapan,terpisah oleh lapangan upacara dan lapangan basket.
Keyla menikmati udara yang menerbangkan beberapa helai rambutnya. Pandangannya tertuju pada Sheira yang berada di lapangan basket. Sheira yang mengenakan jersy basket sangat cocok di tubuhnya. Teringat akan pagi tadi,tak disadari Keyla menyunggingkan senyuman.
"Kenapa harus sama lo sih gue jatuh cinta?!" Gumam Keyla menggigit bibir bawahnya menahan senyum.
Mungkin sekarang Keyla sudah menjadi secret admirer buat Sheira.
"Bahkan sekarang gue gak peduli kalo lo nyakitin gue kemarin !"
Tatapan Keyla masih mengunci pada Sheira yang mendribble bola kesana kemari.
"Mungkin kak Zeva benar !!! Gue terlalu mementingkan logika,"
Ia melamun. Sejujurnya,hati Keyla berteriak ingin dekat dengan Sheira. Tapi logikanya yang menguasai dirinya. Logikanya yang membuatnya semakin merasa jauh dan marah dengan Sheira. Karena cemburu tanpa alasan yang jelas kebenarannya,ia melupakan kata hatinya. Sampai dia lupa jika hanya Sheira yang bisa mengembalikan dirinya yang dulu.
Sheira yang telah memberinya cahaya kebahagiaan. Sheira yang mengembalikan senyum Keyla yang lama pudar. Sheira yang menjadi perisai untuk Keyla. Hanya Sheira.
"Belum pulang?!" Suara seseorang dari belakang Keyla membuyarkan lamunannya.
Keyla berbalik dan mendapati Sheira yang melangkah mendekatinya. Tampilan habis olahraga dan rambut yang dikuncir asal membuat Sheira semakin perfect. Keyla tak hentinya menatap Sheira yang kini sudah di depannya. Benarkah jika dia memang tenggelam di dalam pesona Sheira ? Jika bukan ? Lalu disebut apa getaran dan debaran saat di dekat Sheira ini. Itu semua tertutup rapat dengan kabut ego dan gengsi Keyla.
Keyla mengernyit,sejak kapan Sheira tau jika dia ada di sini.
"Gue tau lo di sini dari tadi !!! Liatin gue latihan basket di bawah !?" Kata Sheira menjawab pikiran Keyla.
Semburat merah muncul di pipi Keyla,karena ia ketahuan memperhatikannya. "G-gak !! G-gue cu....maa....."
Keyla semakin gugup saat Sheira mengangkat sebelah alis menunggu kalimat Keyla. Keyla memutar otak untuk menghindari keGRan Sheira. Sudah dibilang,Keyla terlalu gengsi untuk mengakuinya.
"Cuma ?" Sheira masih menunggu lanjutan kalimat Keyla yang menggantung.
"Cu,,ma,,, ca-cari angin !!"
Keyla bergegas melangkah pergi melewati Sheira. Tanpa disangka,Sheira melontarkan kalimat dengan lantang
"GUE SUKA SAMA LO,KEY !!"
Deg
Keyla refleks berhenti melangkah. Jantung dan darahnya berpacu lebih cepat. Tubuhnya menegang namun serasa tanpa tulang dan sendi. Ada kupu kupu beterbangan di perutnya. Bibirnya tertarik membentuk seulas senyuman bahagia.
Sheira melangkah mendekat pada Keyla yang masih diam terpaku membelakanginya. Ditariknya lembut tangan Keyla untuk berbalik. Keyla mengikutinya.
"Maaf !!! Karena gue sudah buat lo terluka. Gue dan Lea gak ada hubungan apa apa. Gue gak bisa kalo lo terus menjauh dari gue. Gue minta maaf," kata Sheira menggenggam kedua tangan Keyla lembut.
Menatap lurus penuh ketulusan. Mata Keyla berkaca kaca,air matanya hampir jatuh. Bukan airmata kesedihan,Melainkan karena terharu. Dengan tersenyum,Keyla mengangguk.
"Yesss !!!" Kata Sheira reflek karena senang.
Keyla ikut tersenyum.
"Gue anter lo pulang. Boleh gak ?!" Tanya Sheira hati hati.
"Gak boleh------" balas Keyla membuat senyum Sheira pudar.
"Maksudnya gak boleh nolak !" Lanjut Keyla menahan tawa melihat wajah lesu Sheira.