"H A P P Y R E A D I NG"
☘️☘️
"Shan.." Panggil Clarissa.
"Iya,kenapa?" Jawab Shania.
"Ke kantin kuyy" Ajak Clarissa.
"Emm,boleh deh" Jawab Shania tersenyum.
Shania dan Clarissa keluar kelas beriringan.Di pertengahan jalan,Shania risih karena terlalu banyak pasang mata yang melihatnya.
"Itu siapa ya,kok cantik banget?"
"Kok gue baru liat tu cewek yaa?"
Masih banyak pernyataan yang diberikan mereka.Shania risih.Tapi Shania masih tetap berjalan menuju kantin bersamaan dengan Clarissa.
Sementara di tempat lain,Kenzi sedang berbicara dengan teman-teman nya.
"Eh,kalian tau gak sih,cewek kelas 11 IPA 2 yang pindahan dari Yogyakarta itu.Seriuss dehh,tu cewek cantik banget anjirr" Heboh Kenzi.
"Yang mana?" Heran James.
"Tadi itu gue ketemu.Dia lagi cari ruang Kepsek,terus gue antarin deh" Jelas Kenzi.
Sementara Devan hanya diam mendengarkan teman-temannya.
"Woyy,bahas itu nantik aja.Perut gue udah mintak diisi njirr" Kesal Adrian.
"Iya njirr,gue jugaa" Ucap Genandra.
"Ayolah,kita ke kantin aja,mana tau nantik ketemu tu cewek" Ucap James.
Mereka sama-sama berdiri,dan berjalan menuju kantin.Ketika segerombolan The Most Wanted di sekolah SMA Garuda Bangsa memasuki kantin,para kaum hawa pada heboh melihat mereka.
The Most Wanted Boy SMA Garuda Bangsa itu mencari tempat duduk,ternyata semuanya telah terisi penuh.Hanya ada satu meja yang hanya berisi dua,yang mereka tidak tau mengenali siapa mereka.Mereka menghampiri kedua cewek tersebut,dan langsung duduk di kursi itu.
"Hehh,kalian kenapa duduk disini?" Tegas Shania.
"Emang gak boleh apa?!" Jawab Adrian.
"Ehh,boleh kok" Clarissa tersenyum.
"Tuh sama teman lo aja boleh" Ucap Adrian.
Shania belum sadar jika dari tadi ada Devan yang duduk di sebelah nya.
"LO NGAPAIN DUDUK DISEBELAH GUE?!" Keget Shania.
Shania berbeda dengan yang lain.Jika kaum hawa pada tertarik dengan ketampanan Devan,Shania tidak.
Devan tidak mempedulikan ucapan yang Shania lontarkan.
"Santai aja kalii,bersyukur lo bisa duduk sama the most wanted sekolah ini,yang lain pada iri " Ucap Clarissa.
"Kalian mau apa,biar gue pesen?" Tawar Kenzi.
"Gue nasi goreng sama teh es" -Devan.
"Samain ajaa" -Genandra.
"Gue juga" -James.
"Kalian gak mau mesan?" Tawar Kenzi kepada Shania dan Clarissa.
"Gue teh es aja deh" Ucap Shania.
"Gue juga" -Clarissa.
Kenzi langsung melenggang pergi ke tempat orang jual nasgor yang mereka pesan tadi.
"Nama lo siapa?" Tanya Genandra.
"Gue Shania Putri.Kalau kalian?" Shania bertanya balik.
"Gue Genandra Aditya Putra"
"Gue James Jeon Georgia"
"Ohh"
"Lo udah kenal sama dia?" Heran James.
"Udah!!" Jawabnya sinis.Dia masih kesal karena tadi dia dicuekin saja oleh Devan.
"Santai aja kalii jawabnya gak usah emosi" Tawa James.
"Hm" Singkat Shania.
"Kenal dimana?" Tanya James.
"Dikenalin kepala sekolah" Singkat Shania.
Pembicaraan mereka terhenti karena kenzi yang sudah membawa nampan yang berisi makanan.
"Nih makanan sama minuman yang kalian pesan tadi" Ucap Kenzi.
"Makasih" Ucap Shania dan Clarissa bersamaan.Hanya mereka berdua yang berterimakasih yang lainnya tidak.Mereka memulai makan makanan masing-masing.
"Sama-sama"
"Lo kelas berapa Shan?"
"11 IPA 2"
Setelah selesai makan,pas sekali bel masuk berbunyi.
"Gue sama Clarissa duluan yaa" Ucap Shania.
"Iyaa" Jawab mereka bersamaan kecuali Devan.
"Shan,lo punya berapa saudara?Sorry kalau gue kepo" Tanya Clarissa.
"Gue 3 bersaudara" Jawab Shania.
"Lo anak keberapa?" Tanyanya lagi.
"Ketiga"
Saat mereka sampai di kelas,bersamaan dengan Buk Fiola datang.Buk Fiola —Guru Bahasa Inggris.
Buk Fiola memulai dengan basmalah dan mulai menjelaskan materi yang akan di berikannya.
Setelah satu setengah jam mambahas materi yang tadi di berikannya,akhirnya selesai juga.
"Kring..kring" Jam pulang berbunyi.
Semua siswa merapikan akat tulis dan sebagainya untuk di masukkan ke dalam tas.
"Shania" Panggil Clarissa.
"Lo pulang bareng siapa?"
"Emm,kayaknya sama abng gue"
"Oo,yaudah deh,gue duluan yaa,bokap gue udah nungguin.Bantik hati-hati yaa,kalau ada sesuatu nantik calling gue aja"
"Iya,aman kokk"
"Dahh" Clarissa melambaikan tangan nya ke udara,dan dibalas dengan senyuman oleh Shania.
Clarissa melenggang hilang dari penglihatan Shania.Setelah Clarissa pergi,Shania juga ikut pergi untuk menunggu jemputannya.
"Ish,kak Alvaro lama banget sih,kak Malvin pake pulang cepet pula tadi" Kesal Shania.
Shania
Kakk
Jemput gue kakk!
Gue udah nunggu lama nihh!!
Woyyy kakkk!!!!!
P
P
P
P
P
P
P
Kak Alvaro
Kakak udah dirumah njirr
Lo pulang naik taksi aja deh
Shania
Kakak ishhhh
Iya ah gue pulang sendiri aja!!
Shania kesal dengan abangnya yang lupa menjemputnya.Shania berjalan cepat untuk mencari taksi sambil menghentakkan kakinya.
"Lo mau kemana?" Tanya seseorang yang tidak familiar baginya.
"Lo siapa?" Tanya Shania balik.
Seseorang itu perlahan membuka helm full face nya.Ternyata orang itu...
"Kenapa harus lo sih"
"Lo mau kemana?" Devan mengulang pertanyaan nya kembali.
"Gue mau pulang!" -Shania.
"Terus kenapa masih disini?" -Devan.
"Gue lagi cari taksi!" -Shania.
"Mau bareng gak lo?" Tawar Devan.
"Gak!" Jawab Shania dengan yakin.
"Kalau gue cari taksi lagi pasti lama,tapi kalau gue pulang sama devan males gue,bagus nya gimana ya" batin Shania.
"Yaudah" saat dia ingin melajukan motornya kembali dia sudah mendengar suara orang yang memanggil dirinya.
"DEVAN!!!" Panggil Shania dengan keras.
"Kenapa?" Jawab devan cuek.
"Emm,gue pulang sama lo aja deh,boleh kan?"
Shania merasa kesal karena tadi dia sudah menolak ajakan dari Devan.
"Naik"
"Kemana?" Tanyanya.
"Naik" Ulang Devan.
"Iya,ishhh" Kesal Shania.
"Pegang" Suruh Devan.
"Malas bat gue" -Shania.
"Kalau lo jatuh gue gak tanggung jawab!" -Devan.
Dengan segera Devan melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
Hening.....itulah keadaan sekarang ini.
Tiba-tiba Devan memberhentikan motornya dengan mendadak,karena ada anak kucing di depan motornya ingin menyeberang.Dan Shania automatis langsung melingkarkan tangan nya erat ke pinggang Devan.
Dibalik helm full face-nya,Devan tersenyum tipiss,bahkan tidak terlihat.Entah kenapa perasaannya berbeda ketika dekat dengan cewek itu.
"LO BISA BAWAK MOTOR GAK SIH?! KALO MAU BERHENTI BILANG-BILANG DONG" Shania geram dengan Devan yang tiba-tiba menghentikan motornya.
"Ya bisalah.Ga liat apa,ada anak kucing mau nyeberang.Dan lo kalau ngomong gak usah teriak-teriak bisa?! Bisa pecah gendang telinga gue!" Jawab Devan acuh tak acuh.
Shania kaget melihat Devan berbicara panjang lebar kali tinggi.Biasanya dia kalau ngomong ngemat banget.
"Njirr,baru tau gue tu si Devan bisa ngomong sepanjang itu" batin Shania.
"Naik,atau gue tinggal" Ancam Devan,karena Shania dari tadi hanya fokus menatap dirinya.
"Hmm"
Devan kembali mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.
"Rumah lo dimana?" Tanya Devan.
"Lurus aja dulu,nantik belok kanan,terus belok kiri,luruss,sampaii" Jawab Shania.
Devan melajukan motor ninja nya ke arah yang Shania jelaskan tadi.
Setelah sampai ke tujuan,Shania segera melepas helm yang tadi sempat diberikan oleh Devan.
"Makasih" Ucap Shania.
"Maaf gue ngerepotin" Lanjutnya.
________________________________
Haiii gue Update lagii...
Btw,gue malas pake bahasa formal.
Maaf yaa klo ceritanya gak seru :(
Dengan keadaan sekarang yang masih pandemi,stay at home ya guyss....
Jangan lupa vote dan comment yaa,biar gue semangat bikin ceritanya :)