"H A P P Y R E A D I N G"
.
.
.
.
"Lo cantik." -Devandra.
☘️☘️
"Terus lo gak papa kan, Shan?" Tanya Clarrisa.
"Iya gue gapapa,karna itu gue dipindahin. Karna sebelumnya gue juga pernah di bully habis habisan sama geng Tania" Ucap Shania tersenyum,padahal di dalam hatinya dia sangat takut itu terulangi kembali.
"Dibuli kayak gimana maksud lo Shan?" Tanya Alana.
"Emm,cuman di kunciin di gudang aja kok" Ucap Shania.
"Kasian gue... Kami janji bakal selalu ada untuk lo,kami gak akan bully lo,kami bakal ada saat lo butuhkan" Ucap Tivania,dan diangguki oleh yang lain.
"Makasih kalian udah mau dekat dan teman sama gue" Ucap Shania terharu.
"Semoga kalian memegang ucapan kalian" batin Shania.
"Btw,bentar lagi bel bunyi anjirr. Gue masuk kelas dulu ya sama Shania sekalian bayar makanan tadi" Ucap Clarissa.
"Barenga aja hyung" Ucap Vania -Panggilan Tivania biasanya.
"Oke" Ucap Clarissa.
Mereka berjalan untuk membayar makanan mereka tadi.
"Gue duluan ya.... Byee,nantik ketemu lagi!!" Ucap Clarissa berteriak sampe siswa yg masih berada di kantin memerhatikan Clarissa. Dia langsung menarik tangan Shania hingga ke kelas.
"Shan,lo udah ngerjain PR belum?" Tanya Clarrisa.
"Udah napa emang?! Pasti lo mau nyontek kannn..." Tebak Shania.
"Hehehe iya.. Pinjam bentar ya tugas lo,pleasee" Ucap Clarissa sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
"Iya iya,,nih" Ucap Shania memberikan buku nya.
"Cepetan nyatat nya,3 menit lagi masuk" Ucap Shania memperingati.
Tak sampai 2 menit pak Asen sudah memasuki kelas 11 IPA 2 itu. Seketika ruangan mendadak hening. Dan tak lama Clarissa membuka suara terlebih dahulu.
"Yaelahh,baru juga mau nyalin tugas,dah datang ae si Bapak" Ucap Clarissa mendengus kesal.
"Eh Clar,Astagfirullah... Itu lo di liatin do'i" Kata Shania berbisik.
"Eh,anjip. Lo kagak bilang dari tadi bambank,malu gue" Ucap Clarissa berbisik menahan malu,bukan karna di liatin pak Asen yaa,tapi di liatin satu kelas.
"Tugas apa yang kamu salin?" Tanya Pak Asen.
"Emm,tugass...." Ucap Clarissa ragu mau menjawab apa.
"Tugas apa maksud kamu tadi?!" Tanya Pak Asen tegas.
"Ni guru gk ada akhlak banget njirr,baik-baik kek nanya nya.Kan gue jadi ngeri liatnya" batin Clarissa.
"Yaudah,capek bapak bicara sama kamu. Sekarang kumpulkan tugas yang bapak berikan kemarin" Ucap pak Asen.
"Kalau tugasnya belum siap gimana pak?" Tanya Agil cengengesan.
"Berdiri di lapangan sampai pelajaran bapak selesai" Ucap pak Asen.
Satu kelas hening,tidak ada yang membuka suara satupun.
"Siapa yang tidak membuat tugas?" Ulang pak Asen.
Hampir setengah dari siswa di kelas itu menunjuk tangan,ada yang karena gak buat tugas,dan ada pula yang malas mengikuti pelajaran pak Asen.
"Ini memang sebanyak ini yang tidak membuat tugas?" Tanya pak Asen biasa saja. Ya,dia sudah lelah menghadapi perilaku anak kelas 11 IPA 2 ini. Bukan hanya kelas Shania,but kelas 12 IPS 2 juga. Kedua kelas itu tidak terlalu beda tingkah laku siswanya.
Semua hanya diam.
"Sekarang turunkan tangan kalian" Ucap pak Asen.
"Untuk sekarang kalian selamat dari amukan bapak. Sekarang selesaikan tugas kalian bagi yang belum selesai,minggu besok bakalan bapak periksa kembali dan tidak ada alasan tidak siap lagi. Mengerti?!" Tanya Pak Asen.
"Ya pakk" Ucap mereka serentak.
Pak Asen keluar dari kelas 11 IPA 2 itu. Dan mulai ribut kelas itu,ada beberapa orang yang pergi entah kemana,ada juga yang konser di kelas itu.
Kelas 12 IPS 2
Kelas 12 IPS 2 itu sedang free,dikarenakan guru biologi anaknya sedang sakit.
"GUYS AKU MAU CERITA" Ucap Joko dengan menirukan gaya Alwi tiktok, sambil naik ke meja guru.
"Dih,napain lo niru gaya Alwi tiktok" Tana James bergidik ngeri melihat gaya Joko.
"Serah gue lah,mulut mulut gue juga.Wleeee....." Ucap Joko sambil mencibirkan lidahnya. James tak menyauti.
"GUYSS KONSER KUYY" Ucap Joko mengajak teman temannya.
"HAYOKKK" Ucap Adrian menyauti dengan bersemangat.
"Hidup ku~"
"Tanpamu~"
"BODOAMAT!"
"Apaan sih?!" Ucap Risa malas mendengar Joko dan Rian menyanyi.
"Berisik biadap!!" Ucap Joko dan Rian bersamaan.
"Halaahhh,biasanya lo juga ribut setan!" Ucap Risa tak ingin kalah.
"Gue lagi konser,lo ganggu aje kamprett" Ucap Joko.
"Serah lo ah!" Ucap Risa malas berdebat lagi dengan Joko.
"Ehh,,Ada bidadari lewat nihh!" Ucap James.
"Shaniaaa Clarissa siniii!!" Lanjut James memanggil Shania dan Clarissa.
"Kenapa kak?" Ucap Shania menghampiri James.
"Gak adaa,cuman manggil doangg" Ucap James.
"Yawdah,gue pergi dulu kk" Ucap Clarissa.
Devan berdiri,dan menghampiri Shania.
"Ikut gue" Ucap Devan tiba tiba menggandeng tangan Shania dengan lembut.
//pengen di gituin juga anjipp. -Author.
"Kenapa jantung gue?! Parahh...Parahh masak gue suka sama kak Devan" Batin Shania terkejut.
"KOK GUE DI TINGGALIN ANJIMM" Ucap Clarissa kesal,ingin mengejar Shania tapi tiba-tiba tangan nya di tahan oleh seseorang.
"Lo ikut gue juga" Ucap Kenzi menarik tangan Clarissa. Clarissa melotot tapi tetap mengikuti Kenzi.
"Bang kok dedek di tinggalin bangg?!" Ucap Joko dramatis.
"Ihh jijik gue liat lo bambank" Ucap Aldi yang sedari tadi tidak membuka suara.
"Cabut yok guys ke kantin" Ucap Adrian,lalu berjalan keluar diikuti anggota Ikan Lele lainnya.
Meraka berjalan ke kantin. Sedangkan Devan dan Shania sedang berada di rofftop berdua,sambil merasakan angin sepoi sepoi di atas sana.
"Ngapain lo ngajakin gue kesini?" Tanya Shania.
"Gak ada,cuman mau ada yg nemenin" Ucap Devan masih merasakan sejuknya angin di atas sana.
"Ohh" Ucap Shania.
"Nantik lo pulang bareng gue" Ucap Devan.
"Gue bisa pulang sen-" Ucap Shania terputus karena di dahului Devan.
"Gak terima penolakan" Ucap Devan biasa saja.
"Dih,sok maksa lo" Ucap Shania,tapi hanya di cuekin sama Devan. Tak berapa lama,Devan mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
"HA?! Lo merokok?!" Tanya Shania kaget,tapi gak kaget kaget banget.
"Diam!" Ucap Devan. Ya,benar,guru guru di sekolah itu tidak ada yang tau kalau Devan merokok.
"Ngapain juga gue bilang ke orang,gak penting!" Ucap Shania.
"Yaudah,bagus!" Ucap Devan.
Devan mengepulkan asap rokok nya ke udara.
"Huk..huk..huk" Shania terbatuk batuk karena menghirup asap rokok nya Devan.
"Lo kenapa?" Ucap Devan khawatir melihat Shania terbatuk batuk sambil menutup hidung dan mulut nya, tapi kekhawatiran nya tidak di lihatkan nya.
"Huk..huk..huk.." Shania masih terbatuk batuk.
"Lo kenapa sih?" Tanya Devan.
"Matiin rokok lo,cepet!!" Ucap Shania. Dengan cepat Devan mematikan rokoknya dan membuang nya.
"Lo gak bisa nyium asap rokok?" Tanya Devan.
"Enggak" Ucap Shania.
"Oh yaudah,maaf" Ucap Devan merasa bersalah,sambil menatap Shania.
"Ya gapapa" Ucap Shania membalas tatapan Devan.
"Lo cantik" Batin Devan tersenyum.
"Lagian lo sih,kenapa gak bilang dari awal. Klo bilang dari awal kan gue gak akan merokok" Ucap Devan menghindari tatapan Shania.
"Malas aja" Ucap Shania cuek.
"Drtt..drtt..drtt" Suara dering dari hp Devan terdengar.
Alana is calling.....
"Tunggu" Ucap Devan,lalu berjalan agak menjauh dari Shania.
________________________________
Jangan lupa vote and comment.