"H A P P Y R E A D I N G"
☘️☘️
Setelah sampai ke tujuan,Shania segera melepas helm yang tadi sempat diberikan oleh Devan.
"Makasih" Ucap Shania.
"Maaf gue ngerepotin" Lanjutnya.
"Yaa,gapapa" Jawab Devan.
"Gue pulang"
Tiba-tiba kakak Shania datang dari arah dalam.
"Ehh,sama siapa lo dekk?" Tanya Malvin.
"Kak De- " Belum sempat Shania menjawab,tapi Malvin sudah memotong.
"Lo Devan bukan yaa?" Tanya Malvin.
"Iya bang" Jawab Devan.
"Makasih,udah ngantar adek gue " Ucap
Malvin.
"Kak Malvin,Kak Devan,gue ke atas dulu ya,capek" Ucap Shania meminta izin.
"Iya" Jawab Malvin,hanya malvin! Devan hanya menganggukan kepalanya sekilas.
"Maaf klo dia agak rese sedikit,orangnya emang gitu" Lanjut Malvin.
"Iya gapapa bang" Ucap Devan.
"Gue pulang dulu bang" Lanjutnya.
"Iyaa" Jawab Malvin.
Setelah itu Devan mulai melajukan motor ninjanya itu.
Malvin memasuki rumah dan mendapatkan Shania sedang memainkan hp nya di ruang keluarga.Malvin kemudian menghampiri Shania dan langsung duduk di sebelah adiknya.
"Dekk" Panggil Malvin.
"Kok lo bisa pulang sama dia?" Lanjutnya.
"Tuh,,kak Varo lupa jemput gue" Shania cemberut.
"Tapi kan lo senang,bisa diantar sama most wanted,udah ganteng,anak pemilik sekolah lagi" Ucap Malvin
Tiba-tiba Natasya datang dari lantai dua.Dia sempat mendengar pembicaraan kedua kakaknya tadi.
"Pulang sama siapa lo kak?" Goda Natasya.
"Tem-" belum sempat Shania melanjutkan ucapannya,Malvin sudah memotong.
"Dia pulang sama calon pacarnya" Ucap Malvin mendahulukan ucapan Shania,sambil terkekeh geli.
"Wahhh,kakak gue udah mau punya pacar nihh setelah sekian lama.Hahaha" Natasya tertawa.
"Siapa namanya bang?" Ucap Natasya.
"Devandra" Ucap Malvin menjawab pertanyaan adiknya tadi.
/btw Natasya klo manggil Malvin abang yaa. -author.
"Semerdeka kalian aja,gue capek,mau ke atas" Pamit Shania sebelum pergi ke kamar nya.
Malvin dan Natasya juga ikut melangkahkan kakinya mengikuti Shania.
"Hehh,kalian ngapain ngikutin gue?" Ucap Shania saat hampir sampai di depan kamarnya.
"Dih,kepedean lo dek,orang kita mau ke kamar ye gak?" Ucap sekaligus tanya Malvin ke Natasya.
"Iya tuh" Jawab Natasya.
"Ohhhhhhhhhh" Ucap Shania panjang.
Sesampainya Shania di kamar dia langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasur king size nya.
"Huft...capek banget gue hari ini" Keluh Shania.
Tak berselang beberapa menit,Shania tertidur dalam keadaan belum menukar baju sekolahnya.
Skip
☘️☘️
Pagi Hari
Di pagi hari ini,Shania terbangun karena tidurnya terusik oleh sinar matahari yang mulai menyinari kamarnya.
Shania membuka hp nya sebentar kemudian langsung berjalan menuju kamar mandi.
"Tu kak Devan ngeselin banget deh kemarin,kesal gue" Ucap Shania berbicara sendiri saat sedang memoleskan lip-tint ke bibirnya.
Setelah selesai dengan penampilannya,Shania keluar dari kamarnya dan kemudian menuruni anak tangga satu per satu.
"Nia,makan dulu baru berangkat" Ucap Anin.
"Iya mah" Kemudian Shania duduk tepat di depan mamanya.
Shania baru menyadari bahwa kedua kakaknya tidak ada sedari tadi.
"Mahh,,kak Vino sama kak Malvin mana ma?" Tanya Shania heran.
"Mereka udah berangkat duluan" Ucap Anin santai.
Shania kaget.
"Lahh,terus aku pergi sama siapa ma?" Ucap Shania.
"Gak tau,tapi tadi bilang kak Malvin kamu nantik di jemput teman kamu.
Tak lama kemudian terdengar ketokan pintu dari arah luar.
"Tok..tok..tok.."
"Itu mungkin teman kamu" Ucap mama nya.
"Bukain sana pintu nya,mama belom siap makan" Lanjutnya.
"Hm..." Jawab Shania.
Shania berjalan menuju pintu utama,dan mulai membuka pintunya perlahan.Mata Shania membola karna melihat orang yang berada di hadapannya kali ini.
"Loh,kok lo disini?" Tanya Shania kaget.
"Abang lo nyuruh gue kesini jemput lo" Ucap Devan santai.
"Dih,malas gue bareng lo" Ucap Shania acuh.
"Yaudah" Ucap Devan,dan akan membalikkan badannya.
"Ehh,gue sama lo aja dehh" -Shania.
"Yaudah cepetan" Ucap Devan.Devan tersenyum.Ya! Devan tersenyum ketika melihat Shania. Entah apa yang terjadi dengan dirinya,dia selalu merasa nyaman apabila dekat dengan Shania.
Shania tak menyadari jika Devan tadi tersenyum kepadanya.
Shania memasuki rumahnya untuk mengambil tas dan memasang sepatu.Setelah selesai dia menghampiri mama,papa,dan adik nya yang belum menyadari dirinya sejak tadi karna sedang makan.
"Ma..Pa..Tasya..aku pergi dulu yaa" Ucap Shania,dan di balas anggukan.
Anin mengantarkan Shania,dan di ikuti oleh Tasya.
"Anjirr kakk,cakep banget yaa kak Devan" bisik Natasya.
"B aja kali dek" Jawab Shania cuek.
"Tante,saya pamit ya mau ke sekolah dulu,bareng Shania" Devan meminta izin ke Anin.
"Iya,hati-hati yaa,titip anak saya yaa. Saya percaya sama kamu" Ucap Anin tersenyum.
"Emang gue barang,di titip titip" batin Shania kesal.
Setelah itu mereka salim kepada Anin.
"Dek..gue pergi dulu" Ucap Shania yang di tujukan untuk Tasya.
"Iya kak" Balas Natasya.
Setelah itu Shania dan Devan berjalan menuju motor Sport milik Devan.Devan menaiki motornya.
"Naik"
Shania ragu-ragu untuk menaiki motor sport milik Devan.Karena dia sekarang memakai short skirt.
"Emm..." Shania ragu-ragu mengucapkannya.
Devan tau apa yang akan di ucapkan Shania.
"Naik aja dulu" Ucap Devan.
Shania naik dan duduk di belakang Devan. Devan langsung meletakkan jeket nya di pa*a Shania,supaya tidak kelihatan.
"Makasihh" Ucap Shania tersenyum dan dibalas anggukan oleh Devan.
"Pegang"
Shania memegang baju sekolah Devan.
Devan melajukan motornya.
"Kak,gue turun disini aja deh yaa" Ucap Shania. Setelah sampai tepat di depan halte yang berada di dekat sekolahnya.
"Kenapa?" Tanya Devan.
"Em,takut nantik jadi topik pembicaraan" Ucap Shania ragu-ragu.
"Gapapa" Ucap Devan santai.
"APANYA YANG GAKPAPA ANJIRR. MALAS GUE DENGAR GHIBAH MEREKA" batinnya kesal.
"Hm" Jawab Shania malas.
Di balik helm full face nya Devan tersenyum.
Devan tetap melajukan motornya,hingga sampai di halaman parkiran sekolah.
Belum sempat Shania turun,tapi sudah banyak pasang mata yang melihat mereka.
"Wihh,gue gak salah lihat kann,the most wanted boy SMA Garuda Bangsa goncengin cewek?!"
"Anjirrr,gue iriii!!!"
"Wihhh,cocok tuh mereka"
"Dasar cewek centil"
"Semoga aja kalian jodoh yaaa"
Devan tidak menghiraukan mereka.
"Ga usah di dengerin" Ucap Devan tanpa menoleh ke Shania yang berada di sebelahnya.
Shania hanya menganggukkan kepalanya.
"Btw,lo udah lama kenal sama abang gue?" Ucap Shania sambil berjalan mensejajarkan langkah mereka.
"Enggak" Jawab Devan. Dibalas anggukan oleh Shania.
"Gue masuk duluan" Ucap Shania saat mereka akan sampai di depan pintu kelas 11 IPA 2.
"Iya...Belajar baik-baik" Ucap Devan tersenyum ke Shania.
"Itu orang kerasukan apa anjirrr,tumben bangett" ucap Shania geli melihat senyum Devan.
"Iya" Shania membalas senyum Devan.
________________________________
Update lagii guyss
Jangan lupa vote dan comment biar gue semangat bikin ceritanya :) Please...
Dan makasih buat yang udah kasih vote dan comment. Maaf ya klo cerita nya gak seru.Kalau ada kalimat yang salah comment aja yahh :)