Pagi ini Sona dikejutkan lagi oleh laki-laki yang baru saja tadi malam ia lihat, laki-laki yang sangat membuat tangan Sona gatal-gatal karena ingin menamparnya, laki-laki itu duduk di meja makan bersama dengan mommy dan daddynya, Sona juga sudah rapi dengan pakaian sekolahnya yang membuatnya tampak lebih seksi dan menawan.
Laki-laki yang sedang duduk itu berdiri dan menyapa Sona dengan senyum yang sangat lebar pertanda bahwa ia sedang melakukan rayuan, Sona pun dengan susah payah menahan emosinya dan berbalik tersenyum lebar pada laki-laki itu sambil mengedipkan mata kirinya, laki-laki itu tampak sedikit salah tingkah namun bisa ia atasi. Mereka sarapan bersamaan di meja itu dengan berbagai makanan yang ada disana, Sona hanya mengambil sebuah pisang untuk sarapannya pagi ini, dia memakan pisang itu seolah merayu laki-laki yang duduk dihadapannya itu.
Laki-laki itu menatap Sona dan menelan salivanya dengan keras, Sona ingin membuat laki-laki hidung belang itu menunjukkan betapa liarnya ia di depan keluarga Sona. Tapi laki-laki itu berhasil melewati cobaan dari Sona sehingga Sona menyerah dikala itu, selanjutnya Sona akan diantar ke sekolah oleh laki-laki itu dan Sona pun setuju, Sona memiliki tujuan untuk mempermalukan laki-laki itu di depan orang ramai. Setelah Sona sampai di sekolah, Sona pun turun dari sebuah motor yang cukup keren dimasa sekarang ini, Sona pun meminta kiss bibir pada laki-laki itu dengan syarat mereka saling memejamkan mata. Awalnya laki-laki itu tidak mau karena berada di gerbang sekolah yang pastinya sangat ramai murid dan guru-gurunya tapi dengan beberapa kali bujukan laki-laki itu mau melakukan itu di depan gerbang sekolah, laki-laki itu sudah menutup matanya dan mulai memajukan bibirnya pertanda dia siap untuk memberi kiss pada Sona, dengan sigap Sona berjalan mundur dan meninggalkan laki-laki itu dalam keadaan yang sangat buruk.
Orang yang berada disekitar laki-laki itu melihatnya aneh bahkan sambil tertawa karena keanehannya, cukup lama memajukan bibirnya laki-laki itu pun membuka mata dan yang dia lihat tidak ada siapa pun di depannya, yang ada hanya murid-murid dan guru-guru yang baru saja datang ke sekolah. Ia sedikit malu dan segera menjalankan motornya meninggalkan sekolah Sona. Kini Sona sudah ada di dalam kelas yang cukup membuatnya bosan, dimana hanya ada pelajaran dan tugas, ia memilih untuk mencoret-coret sebuah buku dan kukunya saja. Untungnya waktu istirahat segera tiba, Sona pun mengajak teman-temannya menuju kantin, di perjalanan menuju kantin pastinya Sona dan yang lainnya dilirik dan di perhatikan yah seperti layaknya anak hits.
Sesampai di kantin, Sona melirik salah satu laki-laki yang ada di dekatnya untuk memesankan dan membawa makanan untuk Sona dan teman-temannya, salah satu dari laki-laki yang dikedip Sona pun mendekat ke arah Sona dengan gugupnya, Sona pun mengeluarkan beberapa kata "pesan makanan buat gue dan temen-temen gue, imbalannya lo boleh makan bareng kami". Laki-laki itu mengangguk cepat dan segera memesan makanan untuk Sona and the geng, 15 menit berlalu makanan pun datang, laki-laki itu segera duduk berhadapan dengan Sona, sesekali ia menatap Sona malu tapi Sona tak memberi reaksi apa pun, Sona fokus dengan makanannya. Setelah selesai makan, Sona dan teman-temannya memberi beberapa lembar uang pada laki-laki itu " lain kali jangan terlalu lama yah pesan makanannya, aku tadi kelaperan lho karena lama nunggu, semoga bisa makan bareng lagi yah" itu lah ucapan Sona pada laki-laki itu lalu pergi meninggalkannya sendirian.
Harusnya orang-orang itu marah karena diperlakukan seperti itu, tapi yang namanya cantik akan mengalahkan harga diri, yaa seperti orang-orang itu, mereka tak sedikit pun membantah dan anehnya Sona selalu hanya memperbudak laki-laki bukan perempuan, Sona beralasan bahwa sesama perempuan saling menjaga, laki-laki hanya sekedar menyakiti. Mungkin ada beberapa yang marah pada Sona tapi tak berani menunjukkannya. Sona dan teman-temannya kembali ke kelas dengan perut yang cukup kenyang, Sona merasa matanya cukup mengantuk dan ingin tidur, dan Sona mengajak salah satu temannya untuk tidur di UKS
"Vio, tidur di UKS yuk temenin gue" ucap Sona
"Gue lagi males bermasalah sama guru Na" ujar Vio
"Kalo lu gimana, ra?"
"Gue milih tidur dikelas Na" balas Lara
"Mo?"
"Ayok lah, sekalian gue mau ambil minyak kayu putih" ujar Mo
Mo dan Sona pun berjalan menuju UKS dengan sedikit akting yang dilakukan Sona yaitu sedikit menempel pada Mo seolah Mo sedang memapahnya ke UKS, sesampai di UKS Mo langsung mengambil minyak kayu putih dan tidur di ranjang, sedangkan Sona memilih untuk melukai lututnya agar luka itu terlihat alami, dengan menjatuhkan badannya dan pukulan dari ponsel yang ia berikan, luka tersebut terbentuk yah meski dengan sedikit teriakan tapi Sona berhasil membuat luka alami, Sona pun berjalan mengambil obat merah dan perban untuk mengobati lukanya. Mo hanya menggelengkan kepala dengan aksi temannya itu, yang sangat berniat untuk terluka secara alami dan tanpa bisa dicurigai. Setelah 20 menit di UKS ada salah satu dokter yang biasa menjaga UKS, ia melihat Mo dan Sona tertidur di atas ranjang yang berbeda, dokter itu membangunkan Mo dan menanyakan keadaan Mo
"Kenapa kamu tidur di UKS? apa ada yang sakit?" tanya dokter
"Perut saya sakit, tadi saya makan sambel terlalu banyak" ujar Mo
Dokter itu memeriksa keadaan Mo dan mempersilahkan Mo untuk istirahat sebentar di UKS lalu dokter itu berjalan ke ranjang Sona dan membangunkan Sona
"Kalo kamu kenapa?" ujar dokter
"Lutut saya sakit dok" ujar Sona
Dokter memeriksa lutut Sona dan mendapati lebam di lutut Sona, dokter itu membuka semua perban Sona dan membersihkan obat merah yang ada disana
"Ih ini siapa yang perban?" ujar dokter
"Saya sendiri dok" balas Sona
"Kenapa kamu ga bersihin lukanya dulu pake alkohol?"
"Lah? dibersihin dulu dok? bukannya langsung diperban? biar cepet sembuh"
"Bukan, sini saya obati"
Dokter pun mengobati luka Sona yang alami itu lalu Sona meminta waktu untuk beristirahat di UKS karena ia mengatakan kepalanya sedikit pusing, dan dokter pun mempersilahkan. 1 jam mereka terlelap di UKS, akhirnya mereka kembali ke kelas mereka yang mana 1 jam lagi akan pulang dan mereka berharap waktu 1 jam itu cepat berlalu. Selama di kelas Sona masih saja ingin melanjutkan tidurnya dengan harapan mimpi baik mengunjunginya, belum jadi Sona terlelap ketua kelasnya memberi tahu bahwa gurunya tidak hadir dan mereka hanya ditinggalkan tugas untuk membaca buku. Tapi Sona memilih untuk segera pulang dan menikmati tidur di rumah saja.