"Apa!??"
Di depan ku terlihat ada pria muda kira kira sekitar 20 an dan wanita sekitar 19 an.
Mereka berdua sama sama berambut putih, pria itu berambut pendek dan wanita berambut panjang lurus, mereka memakai kemeja putih, celana panjang putih, yang wanita memakai rok selutut putih.
"A..... Bibi burung hantu??"
"Aaaaah ini orang masih manggil aku bibi, aku ini masih mudah tahu!! Aku dan Grifang ini masih berumur 20 tahun an!!"
"Tapi kok sifat nya paman macan seperti om om"
"..."
Hayase lalu mengambil bola kuning lalu ada cahaya keluar dari bola itu, lalu bola itu jadi kertas dan ada foto kami bertiga.
"Mantap"
"Hei minta 1 alat memfoto dong" ucap ku.
"Gak mahal"
"Hei Rita, berhenti memanggil kami dengan sebutan paman macan atau paman burung hantu, kami ini punya nama juga tahu" ucap wanita berambut putih.
"Jadi aku manggil nya kek gimana? Bibi Riaowl"
"Aaah dah ku bilang kami masih muda, panggil kek pakai kata kak Riaowl atau kak Grifang"
"Ogah"
"Kalau gitu panggil kami pakai nama kami"
"Ok ok, omong omong job kalian apa?"
"Hmm Grifang mah mage dan aku assasin"
"Gak kebalik?"
"Ngak"
'eh eh... Kurasa paman macan lebih cocok jadi assasin ketimbang mage'
"Hei Grifang bicara dong" ucap hayase.
"....."
"Ayo keluarkan suaramu"
"....."
"Jangan malu malu"
"Berisik"
Insting wibu ku langsung ter trigger mendengar suara paman macan
"Whoaa ikemen!!"
"Dengar tuh grifang, makin terbukti kan"
"Iya iya"
"Memang apaan sih yang kalian pertaruhkan??"
"Ooh soal itu, kami taruhan bahwa kamu itu dari benua timur"
"Haaah??"
'asia? Yes i'm asian'
"Maaf aku tidak tahu soal benua benua di dunia ini, aku hanya kebetulan tersesat sampai disini"
"Tapi kamu kenapa bisa tahu kebudayaan timur?"
"Aah.. itu aku sering dengar dari pembicaraan orang orang"
"Benarkah?"
"Iya"
'Rita, dia... dia..'
'ada apa?'
'dia hidup kembali'
'siapa??'
Tiba tiba di depan ku ada lingkaran sihir dan terlihat Myeila muncul.
"Rita.. aku akan membantumu, mereka memberi tuduhan tidak masuk akal kepada mu, kemudian mereka membunuh kami"
"Myeila...."
Aku langsung memeluknya.
"Syukurlah"
"Kau ini kenapa sih?? Seharusnya kamu tahu kalau pet bisa hidup kembali"
"Iya kah?"
Kemudian dia menceritakan apa yang terjadi.
"Waktu itu kami muncul di lapangan lalu tiba tiba ada bangsawan berteriak kalau kamu monster, pak Praiton dan guru lainnya berusaha menenangkan bangsawan itu, lalu ada juga siswi berkacamata yang membela kamu, tapi bangsawan itu malah menembakkan asap pemanggil bantuan ke atas, lalu rombongan penjaga bangsawan datang, lalu guru guru lainnya tidak bisa berbuat apa apa lagi"
"Lalu bagaimana kalian bisa ketahuan?"
"Mereka menggunakan pendeteksi kebohongan, hanya kami ber enam yang di tangkap, wanita berkacamata itu aman"
"Begitu..."
'kurasa yang si darter katakan benar' ucap Cyaelia.
'hooh..'
"Rita sekarang kamu level berapa?" Tanya Riaowl
"38"
"Ok ayo kita berburu goblin"
"Huuh.. tapi untuk ke level berikutnya aku perlu 1 juta xp"
"Apa!??"
Akhirnya setelah diskusi agak lama.
"Kalau begitu aku akan mengajarimu skill khusus ku" ucap Hayase.
"Mengendalikan roh?"
"Bukan, tapi living corpse"
"Hah? Zombie?"
"Bukan, kamu masih tetap hidup walau badan mu sudah di batas kemampuan hidup"
"Apa maksudmu??"
"Saat tubuh mu sudah tidak bisa berfungsi, jiwa mu akan keluar dan kamu bisa memulihkan tubuhmu saat kamu menjadi arwah"
"Jadi intinya aku bisa menjadi arwah kapan pun?"
"Ya begitulah, tapi kamu tidak boleh terlalu jauh dari badan mu, atau gak kamu jadi hantu benaran"
"Ooh ok, tapi saat jadi arwah bisa menyerang?"
"Pakai sihir sih bisa"
"Ooh.."
"Kalau mau ikut aku, yang lain jangan ikuti kami"
Aku berjalan mengikutinya, dia membawa ku ke kuil, lalu dia mengajakku ke salah satu ruangan dan ku melihat tumpukan alat penyiksaan.
"Oi oi..."
"Tenang"
Dia mengeluarkan pedang dan menebas leherku, aku merasakan sakit di leherku dan pandangan ku berputar putar.
Lalu kesadaran ku hilang lalu muncul lagi.
Aku melihat badan ku tergeletak di lantai.
Lalu aku melihat ke arah Hayase, dia terlihat membersihkan pedang nya.
"Gimana rasanya jadi arwah"
Aku mencoba melompat, lalu kerenya aku bisa terbang.
"Minimal kamu harus dalam radius 1 km dari letak kepala mu"
Aku coba berbicara tapi tidak mengeluarkan suara.
"Sekarang sembuhkan badanmu"
Aku memegang ke pinggang ku, tidak ada buku.
"Gak tahu caranya? Kamu bisa menumbuhkan badan mu lagi dari kepalamu, dan badan mu akan menghilangkan jadi mana"
Aku mencoba melakukan hal yamg dia ucapkan.
"Merasa menjijikkan? Ubah mayatmu jadi mana lalu bentuk ulang"
Aku memikirkan badan dan kepalaku menjadi mana dan benaran terjadi lalu aku membentuk ulang badanku seperti semula lalu badan ku menyatu.
Omong omong buku ku tergeletak di tanah.
"Nah sekarang masuk lah ke badan mu, tinggal sesuaikan dengan bentuk badanmu"
Aku kemudian berbaring ke tubuh ku lalu aku merasakan badan ku lagi.
"Tes tes 1 2"
"Ok kalau mau keluar tinggal lepas aja dari tubuh mu"
"Huh?"
"Coba aja"
Aku membayangkan diriku terlepas dari tubuhku tiba tiba aku bisa melihat kepala bagian belakang ku lalu aku masuk lagi.
"Sip, sekarang kau benaran monster"
"Jancuk"
"Yah kamu ini berbakat, kalau orang biasa pasti arwahnya langsung memudar jadi arwah kosong"
"...."
Aku mengambil buku ku dan menempelkannya ke pinggang ku lagi.
'woaaah buset, tadi rasanya gimana?'
'badan terasa enteng'
"Oh iya ini gulungan skill" ucap Hayase memberikan sebuah gulungan.
"Hmm?"
Aku menggunakan gulungan itu lalu aku mendapatkan skill kebal rasa sakit.
"Itu hanya berefek selama 30 detik dengan cooldown 2 jam"
"Ooh trima kasih"
"Yaah.. itu anggap saja sebagai hadiah karena membebaskan ku dari kurungan ini"
"..."
Kami ber dua berjalan keluar ke tempat paman macan.
"Yoo kami kembali" ucap Hayase.
"Bagaimana hasil nya?" Tanya Riaowl
"Mantap, si Rita ini memang berpotensi jadi monster"
"Nyahahaha memang hebat pemimpin kita"
'aku benaran bakal jadi monster???'
'kurasa ngak, kamu hanya manusia berkemampuan monster'
'apa bedanya di mata orang lain'
'....'
"Omong omong kamu ini sering melamun ya" ucap Hayase.
"Ah aku hanya memikirkan sesuatu"
"Itulah yang namanya melamun"
"Udah udah sekarang kita mau kemana?" Tanya ku.
"Oh kita akan ke rumah teman ku, gua Phiren" ucap Riaowl.
----------------
T..
Te...
Ter...
Tere...
Teren...
Tereng!!!!
"Jeng jeng program acara baru es aaagh!!"
"Langsung ke intinya saja njer"
"Ok ok.... Ehm.. hola namaku Eschiea, pasti kenal kan aku siapa?, Eschiea loh!n Eschiea!!, Yang blom kenal dah lah, huh? Kenapa aku disini?, Mulai hari ini akan ada Eschiea suka suka corner!! Uhuy"
"Cut, ok sekarang baca ini"
"Baiklah author.."
"Aa... Cerita nya menarik dan bagus bangat saya sara..... Apa apaan ini kaku bangat"
"Ngapain kau lempar njer text nya"
"Biar aku yang lakukan sendiri"
"Ehm.. gimana cerita chapter ini? Seru?, Jelas dong ini hasil kerja keras author"
"Udah udah jangan bawa bawa nama ku"
"Oh iya aku bertanya tanya kenapa Riaowl job nya mage??, Lalu teman nya Riaowl yang di gua Phiren itu seperti apa?, Btw si Grifang kok diam amat"
"Kau ini, aku suruh review malah nanya ini itu, udahlah waktu mau abis, hari ini selesai"
"Heeeeeeeh!!"