"Terima kasih," kata Azril waktu itu.
Lucas hanya tersenyum menanggapinya, kemudian membaringkan diri di dekat api unggun.
"Tidak masalah," balas Lucas.
Dia menjadikan kedua tangannya sebagai bantalan kepalanya sendiri.
"Ah, aku lupa. Maaf juga, karena merepotkan dirimu dan membuat basah bajumu." Azril berucap sekali lagi.
Yang dibalas Lucas dengan kekehan ringan.
"Sudah kubilang, biasa saja. Lagi pula, ksatria sejati itu adalah ksatria yang tidak pandang bulu dalam melakukan apapun. Ngomong-ngomong, kalau kau mau kau bisa ikut berbaring di sebelahku," tawar Lucas, seraya menepuk-nepuk permukaan rumput yang kosong di sisinya.
Azril yang notebene pemalu, hanya bisa tersenyum kikuk sesaat. Perlahan-lahan, pria itu mendaratkan pantatnya di sisi Lucas, sebelum kemudian menjatuhkan dirinya. Ikut berbaring dengan Lucas di atas rumput menatap hamparan bintang yang tampak menghiasi angkasa.