"Hhh,"
Entah untuk alasan apa, senyum menyebalkan itu kembali muncul di sudut bibir Felix.
Mungkin saja, pria berambut kuning keemasan itu tahu apa yang sedang Azril pikirkan. Selain karena reaksinya yang mengalami perubahan, tangan pria berambut hijau itu juga ikut terkepal di sisi tubuhnya, yang menandakan jika Azril amat begitu kesal saat ini.
"Kau sudah tau maksudku, kan Duke?" tanya Felix kemudian.
Dia kembali mencondongkan kepalanya ke arah leher Azril untuk membisikan sesuatu.
"Bukankah kau tahu, aku paling tidak suka dibohongi. Apalagi jika yang membohongiku adalah bawahanku sendiri. Menurutmu, aku harus memberikan hadiah apa yang cocok untuknya, yah?" tanya Felix lagi, yang benar-benar melumpuhkan semua sistem saraf milik Azril.
Untuk berbicara sajapun, dia begitu kesusahan. Kaki kanannya juga mendadak mengalami tremor dan keringat terlihat merembas keluar membasahi pelipisnya.