Waktu terus berjalan tanpa henti. Glord dan Dollgava setiap malam bertarung melawan iblis - iblis dan tidak mendapat bantuan sama sekali. Suatu hari di pagi hari, Ablak secara tidak sengaja datang ke rumah Glord. Saat itu Glord sangat terkejut karena dia melihat Ablak di sana. Glord keluar dan memanggil dia
Glord : Hei Ablak
Ablak : Hmmm? Oh tuan Glord
Glord : Apa yang kau lakukan di tempat ini?
Ablak : Setiap hari aku mengelilingi pulau ini. Hanya memastikan aman
Glord : Wow.... Jadi kau pernah sampai di sini?
Ablak : Umm..... Tidak ingat dari tahun berapa tuan pergi tinggalkan kami. Tapi dari hari itu aku mengelilingi pulau ini
Glord : (Bagaimana bisa mahluk pendek, gemuk, kepala bulat dan memiliki telinga seperti kucing dan tak berpakaian bisa lebih kuat dari aku?)
Ablak : Oh ya. Kelompok kita sudah bertambah
Glord : Bertambah?
Ablak : Ya..... Sekarang kita kedatangan 2 teman baru. Arias dan Ciciliana.
Glord : Dari segi nama.... Mereka perempuan
Ablak : Ya... Mereka berdua penyihir. Arias bisa membuat pedang listrik dan Ciciliana bisa membuat dinding dari sihirnya.
Glord : Sihir mereka untuk menyerang dan untuk bertahan. Apakah mereka kakak adik?
Ablak : Ummmm.... Seingat aku Bruts yang bertemu dengan mereka. Mereka tidak menyukaiku karena aku jelek dan alasan sering mereka gunakan untuk menjauhiku adalah aku tidak pernah melihatkan mataku
Glord : Kenapa kau tidak membuka matamu?
Ablak : Ini belm saatnya aku membuka mata hehehe (Tertawa buatan). Oh ya jika kau terus ke arah sana, mungkin kau bisa memasuki kota
Glord : Kota?
Ablak : Ya.... Mereka berkata "ada penyihir di kota itu" tapi saya tidak melihatnya. Mungkin kau ingin pergi ke kota itu?
Glord : Penyihir?
Ablak : Ya..... Mungkin aku tidak akan kesana karena mereka tidak suka padaku.
Glord : Ya... Tidak apa - apa.... Jika punya waktu, aku akan kesana.
Ablak : Ok
Ablak berbalik badan dan dia pergi menuju hutan karena dia sudah tidak mempunyai bahan untuk bercerita lagi
Glord : Hey ummm....
Ablak : Umm... Ummm... Ummmm...
Glord : Apakah Bruts sudah bisa menggunakan sihirnya?
Ablak : Ya.... Dia meminta aku untuk melawannya. Jadi.... Karena itu dia merasa tertekan dan dia bisa menggunakan sihirnya
Glord : Bruts meminta kau latihan dengan dia... Bisakah aku menguji kemampuanku?
Ablak : Harusnya aku yang mengatakan itu
Glord : Kita latihan di belakang rumah
Mereka pergi ke belekang rumah dan bersiap siap untuk latihan. Glord langsung menggunakan gaya kuda - kudanya yaitu kaki kanan sedikit di depan, tangan kanan lebih ke depan dengan tidak mengepal dan tangan kiri sedikit di belakang tangan kanan dengan tidak mengepal. Ablak berlari dan menyerang dengan berlari dan melompat dan menendang. Glord menghindar dan dia tetap mengarahkan tangan kanannya ke arah Ablak. Ablak menyerang dengan siku tangan kiri dan Glord menahan dengan tangan kiri dan dia menyerang dengan tangan kanan. Serangan Glord mengenai wajah Ablak dan Ablak mundur sebanyak 3 langkah dan dia menutup wajahnya dan dia melihat Glord dengan mata kanan terbuka. Glord terkejut karena dia tidak pernah melihat Ablak membuka mata. Ablak maju dengan berhati hati. Glord menyerang Ablak dengan tangan kanan dengan serangan lurus kedepan, Ablak menghindar ke arah kanan dan dia menyerang Glord dengan tangan kanan yang berputar dari arah kanan ke kiri, Glord menghindar dengan menunduk dan Glord menendang dengan kaki kanannya ke atas, Ablak menghindar ke bawah dan dia menangkap kaki Glord dan dia melemparnya. Glord terbang dengan sangat cepat sehingga pohon tidak bisa menahannya dan dia mendarat dengan posisi lutut kanan menyentuh tanah dan ke 2 tangan menyentuh tanah. Glord terbang jauh 5 meter
Glord : Tch.... Aku bukan tandingan dia
Ablak : (Tetap sadar Ablak. Jangan hilang kendali. Tahan emosi dan jangan sampai kau membunuh tuan Glord)
Ablak berbicara kepada dirinya sendiri supaya dia tidak kehilangan kendali saat dia sedang marah. Glord berdiri dan dia berlari untuk menyerang Ablak. Tapi Ablak menup matanya dan dia membiarkan Glord memukulnya. Kepala Ablak terikut mengarah dimana Glord memukulnya dan dia terbang sejauh 4 langkah kaki dan dia jatuh. Tangan Glord sangat gemetar dan dia ketakutan
Glord : Maafkan aku Ablak
Ablak : (Bangkit dari gaya tidur dan duduk) Tidak.... Maafkan aku sudah kelewatan
Glord : Tidak apa apa kau kelewatan karena aku lebih tua dari mu.... Maafkan aku sudah menukulmu dengan keras (Mengeluarkan air mata)
Ablak : Tuan.... Dasar kau tua bangka yang sayang anak anak
Glord : Hehe....Cukup sampai di sini latihan kita
Ablak : Ini lebih seru dari pada latihan dengan Bruts karena aku tidak akan menyerang jika latihan dengan dia
Glord : Itu karena kau lebih tua dari Bruts. Dasar tua bangka yang sayang anak anak
Ablak : Kihihihihi... Jangan buat ku tertawa. Lebih baik kau beristirahat
Glord : Ya.... Padahal aku baru bangun. Sekarang kau bisa pergi ke hutan sekarang dan selamat bersenang senang
Ablak : Ya ya kita bertemu lagi tuan sayang anak anak
Ablak pergi meninggalkan Glord dan masuk ke hutan sementara Glord masuk ke dalam rumahnya