Chereads / MI CORAZON / Chapter 5 - Penasaran

Chapter 5 - Penasaran

Sampainya di kediaman mereka, mereka pun langsung ke kamar masing-masing untuk membersihkan diri dan bergegas tidur.

"Ma Pa, rena ke kamar duluan ya ma pa, soalnya rena udah ngantuk banget." setibanya di rumah rena berpamitan kepada kedua orangtuanya ke kamar duluan.

"Iya sayang, bersihkan dirimu lalu bergegaslah tidur sayang."kata aluna sambil mengelus rambut anaknya dengan sayang.

Rena pun bergegas menuju ke lantai 2 dimana letak kamarnya berada. Orang tuanya pun ikut bergegas ke kamar mereka.

"Sayang, bagaimana rencana perjodohan rena dengan anak dari eza dan oliv sayang." tiba tiba Aluna mempertanyakan hal tersebut kepada suaminya ray.

"Itu akan terjadi cepat ataupun lambat setelah eza dan oliv berada di indonesia kita akan membicarakannya sayang kepada mereka terlebih dahulu." jawab ray dengan memandang istrinya tersebut dengan sendu.

"Apa tidak sebaiknya kita batalkan saja sayang, biarkan mereka memilih pasangannya sendiri, karena itu hanya perjanjian dari ayah kalian sayang."jawab Aluna menatap sendu suaminya tersebut.

"Itu yang sedang ku pikirkan aku tak ingin membuat anakku masuk dalah perjodohan ini namun aku tak mungkin melanggar perjanjian ayahku dan ayahnya eza sayang, nnti akan ku coba cari solusinya dan merundingkan semuanya dengan eza sayang." sambil memegang tangan istrinya itu dengan lembut.

"Iya sayang, kalau begitu nanti ketika kita bertemu dengan eza kita harus mencari solusi apa yang terbaik sayang, aku khawatir jika rena tau hal ini dia akan merasa sedih sayang." jawab Aluna sambil memegang tangan suaminya dengan erat.

Setelah mereka selesai melakukan perbincangan itu, mereka pun bersiap untuk tidur karna malam sudah semakin larut.

"Pagi mama papa ku tercinta." dengan semangat menyambut pagi hari ini rena mencium pipi mama dan papanya.

"Pagi juga sayang."sapa orangtuanya serentak.

"Wah tumben nih kompak papa sama mama jawabnya." kata rena dengan nada menggoda orang tuanya.

"Kamu ini, kami selalu menjawab serentak sayang jangan menggoda papa dan mama." jawan aluna sambil mengelus rambut rena dengan sayang.

"Iya ma, rena hanya bercanda." kata rena sambil cengengesan.

"Ya sudah, ayo sarapan kamu ada kelas pagi hari ini kan sayang." ray menyuruh anaknya untuk segera sarapan.

"Iya pa hari ini aku ada kelas pagi, papa yang paling tau deh." rena pun bergegas memakan sarapan yang telah dibuatkan oleh mamanya tersebut.

"Iya sayang itu tadi mama buatin nasi goreng plus telur mata sapi kesukaan kamu sayan."kata aluna menanggapi anaknya tersebut.

Merekapun sarapan bersama, perlu diketahui keluarga mereka memiliki beberapa pembantu namun Aluna selalu menyiapkan makanan untuk suami dan anaknya tersebut tanpa campur tangan dari pembantu.

"Makasih ya ma masakannya, mama yang paling terbaik deh." kata rena memuji masakan mamanya tersebut sambil mencium pipi mamanya itu.

"Makasih ya sayang masakanmu selalu yang paling enak." puji rey kepada istrinya tersebut dan tak lupa mencium kening dan bibir istrinya tersebut.

"Kalian ini setiap memakan masakanku dari dulu selalu tidak lupa mengucapkan terima kasih dan aku selalu terharu setiap kalian mengucapkannya, kalian sungguh romantis." kata Aluna sambil memeluk dan mencium dua orang yang sangat dia cintai tersebut.

"Mama sudah melakukan yang terbaik buatku dan buat papa jadi sudah seharusnya kami mengucapkan terimakasih setiap saat ma, we love you ma." kata rena menjawab mamanya tersebut rena dan papanya pun sekali lagi memeluk mamanya dengan sayang.

"Ya sudah ayo kalau sudah selesai kalian harus berangkat biar gak telat." setelah melepas peluk kan dari dua orang yang sangat aluna cintai tersebut dia pun menyuruh mereka bergegas.

"Iya ma, aku berangkat dulu ya ma sampai nanti ma." rena pun bergegas supaya tidak telat ke kampusnya dan tidak lupa mencium pipi mamanya tersebut dan di balas Aluna dengan mencium pipi anaknya tersebut.

"Iya sayang aku juga berangkat ya, sebentar lagi ada meeting di kantor sayang, i love you sayang." rey pun ikut bergegas dan mencium bibir istrinya tersebut dan Aluna pun mencium tangan suaminya itu dengan tersenyum manis.

Setelah rena dan papanya bergegas aluna menyuruh pelayan membersihkan sisa makanan yang ada di meja makan tersebut.

"Bi, tolong bersihkan mejanya ya bi saya mau keatas dulu bi." suruh Aluna kepada pelayan tersebut.

"Iya nyonya, saya akan bersihkan." jawab pelayan tersebut dengan sopan.

Sampailah rena di kampus dan sebelum masuk jam kuliah dia pun menghampiri teman temannya di kantin, namun di parkiran menuju ke kantin ada seseorang yang menabraknya tanpa meminta maaf kepadanya.

"Eh kamu berhenti, aku bilang berhenti sekarang!" rena memanggil laki-laki tersebut dan memerintahkan dia untuk berhenti.

"Kenapa?" jawab laki-laki tersebut tanpa rasa bersalah.

"Kamu masih tanya kenapa, kamu gak ngerasa kalo kamu nabrak aku tadi, ya udah seharusnya kamu itu minta maaf sama aku,ini malah nanyak kenapa lagi." jawab rena dengan kesel menatap laki-laki tersebut.

"Kenapa gue harus minta maaf sama lo, gue gak salah lo aja tuh yang ngehalangin jalan gue." jawab laki-laki tersebut dengan aura dingin.

"Kamu anak baru disini ya." tanya rena mengalihkan pembicaraan mereka.

"Ya, kenapa ada masalah sama lo." laki-laki tersebut pun bergegas pergi tanpa menoleh ke rena lagi.

"Hei tunggu aku." rena mengikuti kemana anak baru tersebut.

"Lo ngapain sih ngikutin gue, risih tau gak." kata laki-laki tersebut karena risih diikutin seperti itu.

"Aku gak akan berhenti ikutin kamu kalau kamu belum kasih tau aku nama kamu siapa, terus kamu ngambil jurusan apa di kampus ini terus kamu pindahan dari mana." rena bertanya secara beruntun kepada anak baru tersebut.

"Lo bisa gak sih gak usah cerewet, kalo lo mau tanyak itu satu satu jangan sekaligus bingung gue jawabnya." jawab anak baru tersebut dengan suara yang datar dan teramat dingin.

"Yee kamu aneh deh, kalau nanyak itu ya harus sekaligus jadi pas kamu mau jawab bisa sekaligus juga jadi gak ribet." rena pun menjawab perkataan dari anak baru tersebut dengan tersenyum manis.

"Oke nama gue Edgar riodirharja, gue jurusan mesin dan gue pindahan dari jakarta, udah puas dengan jawaban gue gak lo?" Edgar pun menjawab sekaligus pertanyaan dari rena sesuai permintaan rena tadi.

"Oke nama kamu Edgar dan kenalin namaku syahrena kamu bisa panggil aku rena kamu pindahan dari jakarta ya pantes aja bahasa kamu beda, sayang ya kita gak satu jurusan kalau satu jurusan pasti kita bisa jadi temen loh." rena menimpali perkataan Edgar tersebut.

Tanpa mereka tahu ada seseorang yang menahan api cemburu dengan kedekatan mereka berdua.