Setelah harry pamitan kepada Edgar dan zayn dia pun segera ganti.baju dan bergegas menjumpai rena.
Sorry ya lama tadi aku ganti baju dulu abis udah keringetan dan bau takutnya kamu nanti gak sanggup deket aku lagi." sambil tertawa harry mengatakan alasannya kepada rena.
"Ya elah har gak papa kalik, lagian aku gak nunggu lama juga, jadi kemana nih tujuan kita." rena menananggapin dengan senyum Pepsodent.
"Terserah kamu mau kemana aku ngikut kamu, yang penting buat kamu seneng aku oke aja rena." kata harry sambil mengelus kepala rena.
"Aduh kamu tuh har gombalnya basi tau gak hahaha." jawab rena sambil tertawa garing.
"Issh aku gak gombal rena yang aku katakan itu memang dari hati yang paling dalam."harry berkata dengan sungguh sungguh.
"Ya udah aku percaya koq, aku pun begitu har aku juga ingin kamu slalu bahagia, kuy lah meluncur, koq malah jadi sedih sedih gini." rena berkata sambil menggandeng tangan harry.
Di lain tempat zayn dan Edgar pun bergegas untuk meninggalkan lapangan basket.
"Hey, lo kenapa zayn dari tadi bengong muluk gue dari tadi ngajak pulang lo malah gak dengerin." tanya Edgar kepada zayn.
"Gue gak papa koq, gagal fokus aja mungkin karna gue kurang minum kalik, ya udah yok balek gue capek." zayn dan Edgar pun beriringan meninggalkan lapangan basket dan pergi ke parkiran mobil mereka masing masing.
Tanpa di sadari oleh harry dan rena ada yg tanpa sengaja memperhatikan interaksi antara mereka berdua.
"Zayn, gue duluan ya nyokap gue udah nelpon dari tadi mau ada yang di bicarakan." kata Edgar bergegas masuk ke mobilnya.
"Oke, gue juga mau langsung balik koq."jawab zayn dengan cepat dan masuk ke mobilnya juga.
"Ada apa sih sama gue, hati gue ngeras gak suka melihat kedekatan mereka, gak mungkin gue cemburukan." dalam hati zayn berkata dan bingung sendiri.
Dari pada zayn bingung dengan isi hatinya lebih baik dia pulang supaya otaknya dapat berpikir jernih.
"Kuy lah kita berangkat gimana kalo kita ke taman dekat rumah gue aja ren, asik koq terus udaranya masih fresh banyak pohon pohonnya." kata harry memberi solusi.
"Boleh deh, dari pada gue bosen disini kan,kuy meluncur."jawab rena sambil masuk ke dalam mobil harry.
"Pake seatbelt nya dulu ren, biar safety."kata harry kepada rena.
"Siap pak bos, sudah terpasang seatbeltnya jadi kita udah safety dan siap berjalan melewati lika liku kehidupan ini."rena menjawab dan bercanda kepada harry.
"Wkwk apaan sih ren, aku cuma suruh pake seatbelt koq malah lari ke kehidupan."jawab harry sambil tertawa.
"Udah pak bos, mari menyetir dengan baik supaya kita sampai tujuan dengan cepat."kata rena tidak mau menjawab perkataan harry.
"Oke siap ibu negara perintah di laksanakan, kereta kencana kita siap meluncur."jawab harry tak kalah lucunya.
"Asli kita gesrek banget har."sambil tertawa menanggapi harry.
Tidak terasa mereka pun sampai di taman yang mereka tuju.
"Wih, asli sih ini fresh banget, aku pikir media gak ada taman begini lagi har." kata rena mengangumi keindahan taman tersebut.
"Masih ada koq ren, cuma ya gak banyak seperti dulu lagi ren." menimpali perkataan rena.
Mereka berduapun bergandengan tangan dan mengelilingi taman tersebut.
"Duduk di sana yuk yang deket kolam kek nya adem banget disitu." ajak rena kepada harry.
"Yuk, aku juga sering duduk di sana kalo lagi kesini untuk nenangin diri dari semua kesibukan ren" jawab harry dengan ajakan rena.
"Hmm, kamu kalo ada masalah cerita ke aku ya har jangan menyendiri lagi ya, mungkin kamu boleh menyendiri tapi tetep harus cerita ke aku apa pun masalahnya oke." jawab rena sambil menggemgam tangan harry.
"Gimana mungkin aku bisa anggep hubungan kita hanya sahabat, kalau perhatian kamu ini buat aku makin jatuh cinta sama kamu ren." harry berkata dalam hati.
"Iya rena, kalau aku ada masalah apa pun kamu orang pertama yang bakalan aku kasih tau ren." jawab harry kepada rena.
"Iya har, aku pengen bukan cuma kamu aja yang selalu ada buat aku tapi aku juga pengennya selalu ada buat kamu." kata rena Menimpali perkataan harry.
"Iya ren,kemungkinan besar aku akan bergantung sama kamu dan ini bisa jadi hal yang akan sulit aku hindari."jawab harry dengan sendu.
"Ya gak papa kalik har, kita saling bergantung kita kan sahabat har, aman kalo itu mah, tapi nanti saat kamu udah ketemu seseorang yang kamu cintai kemungkinan besar hal itu harus kita hindari." jawab rena sambil melihat ke danau tersebut.
"Mungkin aja aku gak bisa dapetin yang kayak kamu,tapi kalo aku bisa dapetin yang persis kayak kamu, kamu bakalan jadi orang pertama yang tau rena." jawab harry sambil tatapan kosong ke danau.
"Kamu gak boleh cari yang persis kayak aku har, karna aku cuma satu gak ada duanya." rena pun bercanda.
"Kamu bener ren, kamu gak ada duanya, kenapa gak kita aja mencoba untuk memulai hubungan lebih dari sahabat." jawab harry dengan tegas sambil menatap rena.
"Aku udah pernah bilang belum har, kalo aku dan kamu gak bisa lebih dari sahabat, karena aku gak mau menghancurkan persahabatan kita yang udah kita jalin sejak lama."jawab rena tak kalah tegasnya.
"Kita belum mencobanya ren, gimana kita bisa tau kedepannya akan terjadi seperti apa."jawab harry menimpali rena.
"Aku gak mau ambil resiko har, karna jujur aku gak sanggup kalau kita mencoba dan gagal kita gak akan bisa kembali seperti dulu, yakinlah bahwa kita gagal mencobanya kita akan seperti orang asing setelah itu." jawab rena.
"Kita udah tau sifat, watak luar dalam gak akan sulit untuk mengubahnya lebih dari sahabat ren, aku ngertiin kamu dan kamu mengerti aku apalagi yang kurang ren." jawab harry.
"Gimana pun kamu dan aku saling mengerti ada jarak tak kasat mata yang membuat kita gak bisa bersatu har, terutama soal cinta." jawab rena dengan tegas sambil menatap harry.
"Aku cinta kamu ren,apa cinta aku gak cukup meyakinkan kamu untuk mengubah status kita ren." jawab harry sendu rena pun hanya diam tidak menanggapi harry.
"Bahkan sejak dulu aku merasakannya ren, sejak dulu aku ingin mengatakan ini namun dulu aku tak cukup berani mengambil langkah ren, apa gak ada sedikitpun rasa cinta yang timbul darimu untukku ren, aku butuh sedikit aja ren sedikit." harry mengatakannya sambil menatap rena lembut dan rapuh.
Syahrena pun hanya diam tak sanggup menjawab harry sungguh dulu dia menyukai harry lebih dari sahabat namun ada jarak yang tak bisa di tembus dan perlahan rasa cinta itu pun pudar terganti dengan rasa sayang persahabatan.