Chereads / MI CORAZON / Chapter 8 - Hurt

Chapter 8 - Hurt

Setelah perkataan menyayat yang telah dilontarkan oleh harry sampai detik berlalu rena hanya diam bingung untuk membalas perkataan dari harry sungguh dia tak sanggup melihat harry sedih begini.

"Jangan diem aja ren, jawab aku ren aku gak memaksamu membalas perasaan ku yang sepihak ini tapi tolong hargaiin perasaanku ren." harry memulai buka suara duluan.

"Kamu bilang gak memaksaku tapi perkataan mu sungguh punya arti terselubung dengan cara kamu mengatakan tolong." jawab rena tanpa menatap harry.

"Maafkan aku jika terlihat memaksa sungguh aku tak ingin kehilangan kamu rena."balas harry dengan sendu.

"Bukankah besar kemungkinan jika kita berganti status jadi pacar kamu akan kehilangan aku har." jawab rena sambil menatap harry.

Harry pun hanya diam mendengar perkataan rena, benar apa yang dikatakan rena besar kemungkinan jika mereka berpacaran harry akan kehilangan rena secara permanen, apakah cintanya ini membuatnya menjadi seorang yang egois.

"Kamu tau har, cinta gak bisa dipaksakan, aku juga tak ingin memkasamu untuk melupakan rasamu kepadaku tapi ku mohon jangan siksa hati dengan cinta yang semu ini har." kata rena sambil menggemgam tangan harry.

"Jangan paksa aku melupakan cinta ini ren, biarkan aku merasakan sakitnya sendiri kamu gak perlu khawatir soal itu, nanti jika aku lelah hatiku pun kapan aku akan menyerah dan sampai detik itu tiba ku harap jangan pernah meras kasihan padaku sungguh aku suka perasaan yang kumiliki saat ini padamu." jawab harry sambil menghela nafas dan melanjutkan perkataannya.

"Mungkin terdengar klise, baru semenit yang lalu aku meminta mu membalas perasaanku, namun sekarang aku sadar benar katamu cinta tak bisa dipaksakan mungkin kita memang ditakdirkan bertemu hanya untuk menjadi sahabat bukan menjalin cinta."sambung harry lagi dengan senyuman dan menggemgam tangan rena.

"Aku tau kamu lebih dewasa dariku dalam mengambil keputusan, aku gak akan mengungkit masalah ini lagi tapi ku mohon lupakanlah rasaku padaku sungguh dengan kamu berkata begitu aku makin merasa bersalah."jawab rena.

"Sudah ku katakan jangan merasa bersalah padaku rena, aku udah relain kamu jika suatu saat nanti ada seseorang yang bisa mendampingi mu."kata harry menjawab rena.

"Dan aku pastikan kau akan melupakan ku dengan mudah dan aku yang akan pastikan juga kau akan menemukan yang lebih baik dariku."jawab rena sambil mengelus tangan harry.

"Jangan katakan aku akan menemukan yang lebih baik darimu ren, karna yang ku tau sampai detik ini dirimu lah yanh paling terbaik." jawab harry sambil tiba tiba memeluk rena.

"Har udahan dong kita diliatin orang pelukan seperti ini, jadi gak enak har." jawab rena dengan canggung.

"Iya iya biasanya juga kamu gak punya malu rena hahaha." jawab harry sambil tertawa untuk mencairkan suasana.

"Ih kamu nyebelin aku masih punya malu kalik emang kamu tuh yang gak punya malu." balas rena dengan cemberut.

"Aku becanda princess, udah dong jangan cemberut nanti cantiknya hilang loh, senyum manisnya mana hayo mana senyumnya."harry menggoda rena.

"Udah akh kita pulang udah sore ini terus sepertinya mau hujan juga takutnya kita kebasahan nanti kan parkir mobilnya jauh." kata rena tidak menanggapi perkataan harry tadi.

"Ih kenapa omongan aku gak di jawab sih yang sebelumnya, jawab dulu jangan marah lagi rena." kata harry membujuk rena.

"Iss yang marah siapa coba, aku cuma pura pura aja koq biar kamu merasa bersalah hahaha." kata rena sambil tertawa.

"Iya besok jadi artis pemain drama aja udah cocok kamu, ya udah ayok pulang nnti kehujanan." harry pun kesal di buat rena.

"Yee koq jadi kamu yang gantian marah sih, duh duh bayi besar udah dong jangan marah nanti cepet tua loh."jawab rena kepada harry.

"Makanya lain kali jangan akting gitu aku gak suka, ya udah aku gak marah lagi koq, kuy kita pulang aku gak mau kita kehujanan dan kamu malah sakit,kamu inget gak waktu sma dulu kita kenak hujan dan kamu demam sampek 5 hari gak masuk sekolah dan aku gak mau kejadian dulu ke ulang lagi." jawab harry dengan serius kepada rena.

"Ya ampun har kamu masih inget aja kejadian waktu itu, ya sih aku emang paling anti sama hujan, ya udah yuk pulang, uluh uluh makin sayang sama sahabatku yang satu ini." jawab rena sambil mencubit pipi harry dengan gemas.

Mereka pun bergegas pulang kerumah masing masing tapi harry terlebih dulu mengantar rena kerumah perempuan itu. Di perjalanan mereka saling berdiam diri menikmati perjalanan mereka.

"Gimana ya har kalo suatu saat nanti ada cewek yang bisa buat kamu move on dari aku, apa kamu bakalan gak ada waktu lagi sama aku."tiba tiba rena membuka suara dan membuat harry terkejut.

"Ngomong apa sih rena, kalo suatu saat ada cewek yang bisa gantiin kamu di hatiku itu gak mungkin ren, kalian akan punya tempat yang berbeda dan aku akan selalu jadi harry yang seperti sekarang gak akan berubah, jadi kamu gak perlu khawatir rena." jawab harry dengan tegas kepada rena.

"Tapi gak menutup kemungkinan kamu bakalan lupain aku sahabatmu ini dan lebih memilih dengan cewek itu har, dan aku gak bakalan marah karna gak satu cewek pun yang rela di duain walaupun dia tau kita sahabatan dan aku bakalan dukung kamu dan pacar kamu nantinya jadi nanti kamu dan pacar kamu gak ada salah paham diantara kita." kata rena sambil merenung.

"Udah deh, kamu berpikiran terlalu jauh ren, bahkan sampek detik ini aku belum ada niatan untuk move on atau apalah itu, jadi nanti aja kita ceritain soal ini kalo diantara kita memang udah ada seseorang di samping kita masing masing." jawab harry dengan lembut sambil memacu mobilnya dengan cepat.

Mereka pun sampai di rumah rena dan rena pun segera turun dari mobil harry sebelum keluar tidak lupa dia melepas sabuk pengamannya.

"Kamu gak mau mampir dulu har." tanya rena kepada harry.

"Gak usah deh ren lain kali aja, aku langsung pulang aja ya titip salam aja sama om dan tante ya, aku ada janji sama zayn dan Edgar entar malam mau main Ps bareng udah lama gak main bareng kita." jawab harry jujur.

"Oke deh salam juga ya sama mama dan papa kamu, belum sempat mampir akunya, dan selamat bersenang senang sama sahabat lama ya har." kata rena sambil tersenyum.

"Iya iya nanti malam aku telpon kamu deh, kamu pasti mau kenalan kan sama salah satu dari mereka kan."goda harry kepada rena.

"Kamu lucu deh, aku juga gak begitu kenal sama temen kamu itu koq malah mau kenalan ogah akh."jawab rena sekedarnya saja.