Chereads / MI CORAZON / Chapter 4 - Meet with him

Chapter 4 - Meet with him

Di tengah acara yang meriah tersebut terdapat 2 manusia yang saling bersitegang saling menatap dengan tatapan yang tajam.

"Apaan coba kamu menatap aku seperti itu, kamu naksir aku ya." tukas rena memandang zayn sinis.

"Sepertinya kamu harus kurangin kepedean kamu itu, gak akan ada cowok yang suka wanita bar bar seperti kamu" jawab zayn tak kalah sinis.

"Jangan ngomong gitu, nanti kamu malah jadi salah satu cowok yang bakalan tergila gila sama aku." ucap rena kepada zayn dan mengumpati perkataan dari zayn tersebut.

"Aku bakalan pastikan gak akan tergila gila apalagi jatuh cinta sma cewek seperti kamu." tukas zayn dengan sarkas.

"Gak ada yang bisa menjamin kalau kamu gak bakalan jatuh cinta sama aku, entah itu kamu sendiri atau pun aku." jawab rena dengan sungguh sungguh karena entah mengapa rena mulai merasakan getaran di hatinya pada saat berdekatan dengan zayn.

"Namun aku akan memastikan jika tak ada yang namanya jatuh cinta kepada wanita sepertimu." gumam zayn dengan pelan.

"Kamu bilang apa, bicara yang jelas supaya lawan bicaramu bisa mendengarkan dengan baik." kata rena dengan tatapan menusuk ke arah zayn.

"Sudah lupakan saja, tidak penting." jawab zayn dengan cepat.

Setelah perdebatan tersebut mereka pun kembali hening dengan pikiran masing-masing.

"Kenapa kalian saling diam sayang, bukankah kalian satu kampus harusnya kamu bisa bertanya tentang kampus tersebut kepada zayn, dia kan senior kamu sayang." tanya mamanya rena kepada rena.

"Iya ma, tadi kita udah bahas soal kampus koq ma, sampek aku bosen bahasnya ma hehe." jawab rena bohong kepada mamanya.

"Baguslah sayang, karena kami berharap kalian bisa bersahabat seperti mama dan mamanya zayn dulu sayang." dengan penuh semangat mamanya rena mengatakan hal tersebut.

"Iya ma kami akan mencoba bersahabat ma, pasti seru."jawab rena dengan antusias sambil menyenggol lengan zayn supaya zayn juga membenarkan perkataan dari rena tersebut.

"Iya tante, kami akan mencoba sebisa mungkin menjadi sahabat."jawab zayn dengan nada terpaksa dan mimik wajah yang tak suka menatap rena.

Malam semakin larut dan para tamu pun satu satu meninggalkan pesta tersebut tak terkecuali rena dan orang tuanya.

"Kalau begitu kami pamitan pulang dulu ya dino dan andini, pestanya sangat luar biasa meriah, dan terima kasih sudah mengundang kami." kata papanya rena yaitu ray aditiawan dan mengajak anak dan istrinya beranjak.

"Astaga kamu ini ray, seperti dengan orang asing saja, kamu pasti aku undang di setiap acaraku karna kamu itu sahabat terbaik ku." jawab dino ayah dari zayn sambil memeluk ray sahabatnya tersebut.

"Baiklah, kami pamit pulang dulu lain waktu jika sempat datanglah ke rumah kami." kata Aluna mamanya rena kepada andini mamanya zayn sambil memeluk andini.

"Pasti lun, kami akan menyempatkan waktu datang ke rumah kalian, kalian hati hati di jalan ya, sampai bertemu di lain waktu." jawab andini sambil membalas pelukan dari Aluna tersebut.

"Tante dan om rena pamit pulang dulu ya tante." kata rena sambil mencium tangan dino dan andini.

"Iya sayang, lain kali seringlah main ke rumah tante dan om ya kita bisa melakukan hal seru sayang." kata andini sambil memeluk rena dengan sayang.

"Pasti tante, rena janji bakalan lebih sering main ke rumah tante."sambil membalas pelukan dari andini dan menatap mengejek kepada zayn yang sedari tadi diam tanpa mau berbicara.

"Apaan sih ma nyuruh dia sering-sering main ke rumah gak penting kalik ma yang ada nanti dia buat rusuh lagi ma." zayn menimbrung perbincangan tersebut dan sambil menatap rena tidak suka.

"Zayn jaga ucapanmu, tidak boleh berkata seperti itu kepada anak dari sahabat papa dan mamamu." papa zayn mengatakan dengan tegas.

"Iya sayang tidak boleh mengatakan hal seperti itu, itu terdengar tidak sopan." kata andini menimpali perkataan dari suaminya untuk anaknya tersebut.

"Iya ma, maafin zayn ma pa tadi zayn kelepasan mengatakan itu ma, soalnya dari tadi rena mengejek zayn terus ma pa." balas zayn untuk perkataan orangtua nya tersebut.

"Minta maaf lah kepada rena jangan kepada kami nak, lagian dari tadi mama perhatikan rena tidak ada sedikit pun mengejek kamu nak." tukas andini kepada anak kesayangannya tersebut.

"Baiklah, aku minta maaf jika perkataanku tadi meyinggung perasaanmu." kata zayn sambil mengulurkan tangan a kepada rena simbol dia menyesal dengan perkataannya tersebut.

"Tidak apa aku maafkan perkataanmu tersebut, aku mengerti mungkin kamu masih dendam sama aku dengan kejadian di kampus." sambil membalas jabatan tangan dari zayn dan tersenyum dengan palsu.

" Baiklah kami pamit pulang dulu, malam sudah semakin larut, sampai jumpa di lain waktu dino, andini dan zayn."ray pun menimbrung dengan perbincangan tersebut untuk segera berpamitan pulang.

Di perjalanan menuju kediaman mereka, orangtua syahrena berbincang bincang di dalam mobil menceritakan tentang pesta di rumah zayn tersebut, serta menceritakan satu sahabat mereka yang tidak bisa hadir karna masih melakukan perjalanan bisnis di luar negri.

"Pa, ma emang ada sahabat mama dan papa lagi selain om dino dan tante andini ya ma pa, kalau ada kenapa aku tidak diperkenalkan kepada mereka ma pa?" tanya rena penasaran.

"Iya sayang kami dulu 3 serangkai yaitu papa, dino dan eza dan mamamu juga punya sahabat yang bernama andini dan oliv dan papa menikah dengan mamamu,dina menikah dengan andini dan eza menikah dengan oliv, ya entah ini hanya sebuah kebetulan atau memang takdir, ruang lingkup kami hanya sekitar itu dan sahabat papa om eza ini sudah lama sekali menetap di luar negri namun beberapa tahun belakangan ini anaknya sudah di indonesia dan kuliah di kampus yang sama dengan dan zayn, sedangkan eza dan oliv masih menetap di luar negri karna masih banyak urusan yang belum di selesaikan di sana jadi tadi mereka tidak bisa hadir." jawab rey panjang lebar menceritakan tentang sahabat sahabatnya tersebut.

"Panjang sekali kan sayang, kami mengatakan itu takdir karena ternyata ruang lingkup kami sangat kecil." kata Aluna menimpali perkataan suaminya sambil tertawa bahagia.

"Nanti saat teman papa dan mamamu, yaitu eza dan oliv kembali ke indonesia papa akan memperkenalkan anak papa yang cantik ini kepada mereka." kata rey sambil menatap anaknya dengan sayang.

"Baiklah lah pa, sepertinya aku semakin penasaran dengan persahabatan kalian yang kuat dan unik tersebut pa hahaha." jawab rena sambil tertawa senang.

"Iya sayang, dan mama inginkan kamu bisa bersahabat dengan zayn dan anak dari om eza dengan kuat seperti yang kami lakukan selama ini sayang." kata Aluna menjawab perkataan dari anak kesayangannya tersebut.

"Iya ma, hanya saja aku rasa susah untuk meluluhkan hati zayn yang keras ma." jawab rena sambil membuat wajahnya memelas.

"Berarti jika dia keras, kamu harus melembut untuk meluluhkan hatinya supaya kalian bisa berteman sayang." jawab Aluna dan mengelus rambut rena dengan sayang.

"Baiklah ma, mulai besok rena usahakan untuk mendekati zayn dan mengajaknya untuk berteman." jawab rena dengan memasang senyum termanis yang di punya nya.