Ada sebuah kenangan indah
Yang terdapat dalam sampul buku
Menyimpan sejuta memori
Yang tak terlupa walau dimakan waktu
Ingatkah kamu..
Disaat kita duduk berdua
Berjanji tuk selalu bersama
Kau tuliskan namaku di diary
Dan kutuliskan namamu dihati
Masih teringat jelas masa kita dulu
Aku rindu..
Ingin bertemu
Walau sekejap bertemu,setidaknya..
Nafasku bisa teratur
Rinduku menyiksa hati
Ranita masih memandang langit menikmati malam yang cerah,bola mata hitamnya masih setia melihat bintang-bintang yang gemerlap diatas sana.Hembusan angin malam yang bertiup cukup kencang.Cukup membuat Ranita sedikit kedinginan,untuk mengurangi hawa dingin ia menggosok kedua tangannya "Dingin banget sih,Jakarta rasa puncak" keluhnya.Karena tak tahan hawa dinginnya akhirnya gadis itu memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya lagi setelah hampir 1 jam,dia duduk menikmati malam dibalkon lantai 2 rumahnya.
Drettt!
Nampaknya ada telepon masuk..
"Bebebbbb!Temanin aku yuk ke cafe biasa,BT nie diem aja dirumah"suara melengking terdengar sampai yang empunya agak menjauhkan handphonenya dari telinga,khawatir mendadak budek!.
'Astaga ini bocah ga akhlak bener,ucap salam kagak langsung teriak aja' batin Ranita
"Ogah ahh..Mager,lagian juga cuaca lagi dingin gini enak rebahan sambil nonton drakor" jawabnya malas
"Ayo lahh pleaseee!!" suara diseberang sana tak kalah sengit,akhirnya setelah perdebatan kabinet Ranita mengikuti kemauan sahabatnya ini.
Setelah menutup percakapan ditelepon,Ranita dengan langkah malas untuk mengganti pakaian.Malam ini gadis menggunakan baju lengan panjang berwarna pink polos dan celana jeans tidak terlalu ketat berwarna hitam,tak lupa sepatu sneakers berwarna hitam.Sebagai style tambahan dia memakai Jaket Hoodie berwarna putih dengan gambar yang terlihat simple namun elegan.Rambut yang dia kuncir kuda menyisakan sedikit poni di rambut depannya.Setelah siap dia pun melaju menuju rumah sahabat itu,maklum princess minta dijemput wkwkwk:v
Sesampainya dirumah Laura,ia sudah disambut oleh sahabatnya itu dengan cengengesan Laura "Yeayy dateng juga akhirnya" sapa Laura "Udah ayo langsung ga usah cengar cengir" cuek Ranita,akhirnya merekapun pergi menuju cafe favorit mereka.
Saat sedang asyik menyetir mobil Laura membuka obrolan
"Ehh Ran" sapa Laura
"Hmm" sahut Ranita cuek
"Rann"
"Hmmm"
"Ehh buset lu dah,gua mau nanya"seru Laura
"Iyah nanya apa sayangg?Gua lagi fokus nyetir ni" sahut Ranita santai
"Menurut lu Kak Rico..Ganteng kagak?" tanyanya dengan muka serius
"Ganteng" jawab Ranita datar
"Lu suka sama Kakak itu?" selidik Ranita menatap sahabatnya sekilas setelah itu fokus kembali menyetir
"Ehh..Uhmm..Enggak kok,kan gua cuman minta pendapat doangg.Soalnya Kak Rico tuh salah satu cowok yang paling banyak ditaksir cewek-cewek disekolah kita" ujar Laura mengeluarkan pendapatnya,"Selain itu dia juga anaknya gampang bergaul,kan mungkin lu tahu dia tuh anak konglomerat..Tajirrrr tapi rendah hati" sambungnya dengan mata berbinar "Yaudah lu deketin kalo naksir" sahut Ranita santai,"Yeee gua kan mau jodohin lu ke dia" gumam pelan Laura "Lu ga usah deh jodoh-jodohan gitu,gue tuh lagi mau sendiri dulu" sahutnya cuek.Laura menatap sahabatnya itu lama lalu memandang ke depan lagi,kondisi jalan yang ramai membuat macet diperparah dengan adanya lampu merah dipersimpangan semakin memperlihatkan betapa sembrawutnya Jakarta.Laura tak meneruskan percakapan itu karena dia tahu,Ranita tak akan meladeninya.Dia sangat hafal watak sahabatnya itu,Laura sangat pintar membaca hati sahabatnya ini dia langsung mengganti topik menjadi lebih penuh tawa.Perjalanan ke cafe memakan waktu 1 jam 30 menit padahal normalnya hanya 1 jam akibat macet molor 30 menit..
*di cafe
Dua gadis itu memilih duduk dipojok kanan kafe itu,tak berselang lama mereka duduk datang pelayan cafe.Mereka memesan makanan dan minuman,sambil menunggu mereka mengobrol sambil bercanda ria.
Tanpa Ranita sadari ada seseorang tengah memperhatikannya dari kejauhan,bola mata hitam cerah itu melihat sambil tak lupa tersirat senyum manis "Kamu semakin cantik Ran,aku rindu tawa kamu" gumam laki-laki itu,ketika hendak berdiri menuju targetnya langkahnya terhenti "Will!" sapa seorang gadis memakai dress merah mewah yang menjuntai sampai lutut,sepatu hak yang tak terlalu tinggi,badan yang ramping,wajah yang oval seperti bule menambah kesan seksi dan menawannya.Tak bisa dipungkiri mata para lelaki tertuju pada gadis itu,sementara yang ditutup berjalan santai memasang wajah sombongnya. "Honey..Kamu mau kemana?Aku udah datang ayo duduk" sapa mesra gadis itu,laki-laki itu hanya menatap datar lalu tersenyum paksa dan kembali duduk.Tapi matanya masih setia memandang gadis didepan sana.
Semakin malam suasana kafe semakin ramai.Maklum malam minggu,jadi tidak heran banyak muda mudi menghabiskan waktu mereka di tempat ini.Ada banyak kegiatan beragam disini.Ada yang hanya duduk melamun,ngobrol dengan teman-teman,atau sekedar cuci mata cari gebetan wkwkwk 😂
Ranita matanya tak lepas pandangannya dari Laura yang tengah sibuk curhat,dengan setia menjadi pendengar yang baik.Walau Ranita orangnya cuek dan sebodo amat,dia adalah orang yang paling perhatian.Meski kadang agak berlebihan,apalagi kalau lagi marah.Auto diacak-acak yang cari masalah hohoho..
"Rann..Balik yuk,ngantuk gue" keluh Laura "Ngantuk apa bosen ga ada yang menarik disini? "sindir Ranita sambil meminum santai kopi espresso miliknya.Laura hanya memanyunkan bibirnya.Terlihat sangat menggemaskan,Ranita hanya terkekeh geli melihat ekspresi sahabatnya ini.Saat Ranita sedang terkekeh orang yang diseberang sana melihat kearahnya sambil tersenyum *senyum itu..Aku rindu,ingin menatapmu dari dekat.Begitu menawan* batin laki-laki itu.
"Yaudah ayo pulang" ajak Ranita pada Laura.Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang kerumah.Saat melewati meja yang banyak kumpulan remaja laki-laki langkah Ranita dan Laura terhenti."Eitss..Nanti dulu,boleh kenalan ga? " tanya salah satu dari mereka yang menghadang yang disambut riuh kawan-kawannya,Ranita dengan wajah datar tak menggubris sama sekali laki-laki didepannya ini.Dia mencoba berjalan kepinggir kanan dihadang,kekiri dihadang."Huft.." menarik nafas panjang "Minggir" dengan tatapan tajam dan nada datar dia meminta orang itu minggir "Gua suka cewek begini biasanya agresif.Gua booking mau ga? " dengan tatapan nakal dia berkata seperti itu,membuat darah muda Ranita mendidih.Bukan hanya mulutnya yang tak sopan,tangannya pun sama dia mengelus punggung tangan.Dann...
Krakkk!
Aaarghh!!