Krakk!!
Aaarghhs!!
Erangan seorang pria saat tangannya dipelintir oleh seorang gadis muda?Yaa gadis!!Suara teriakan pria itu menyita perhatian semua orang dicafe.Sementara gadis itu hanya menatap datar,Laura hanya terkekeh melihat sahabatnya mulai memancarkan aura yang pekat.Dia sudah pernah melihat Ranita berbuat seperti itu sebelumnya.Jadi,tak heran dia bersikap biasa saja.."Berani sentuh lagi.Gua buat lu cacat" ucap Ranita dengan datar dan mukanya pun sama datarnyaaa..
"Udah Ran lepasin,tuh liat pada ngeliatin kita" nasehat Laura pada sahabatnya itu.Akhirnya Ranita langsung melepaskan tangannya setelah dinasehati Laura,tanpa banyak bicara Ranita pergi meninggalkan tempat itu diikuti Laura mengekor dibelakang.
"Cewek sialan!!Gua buat lu menyesal brengsek!! " gumam pria itu.
Tak lama dua gadis itu pergi,rombongan orang yang dicafe salah satunya adalah pria yang dipelintir tadi.Pria itu memberi kode pada kawan-kawannya yang diangguki oleh kawannya yang lain.Nampaknya..Dia ada niat buruk pada gadis-gadis itu,dengan langkah penuh amarah rombongan itu mengejar Ranita dan Laura di parkiran Basement.Ranita sadar ada yang mengikuti,dia berhenti berjalan.."Ehh..Koq lu berhenti sih?ada ya.." ujar Laura langsung dipotong Ranita "Ada yang ikutin kita..Lihat belakang!" seru Ranita tetap menatap kedepan tanpa menengok.Laura menengok dan benar saja..Dan..Sebentar cowok itu tadi kan,Laura hanya menatapnya antara gemas dan takut juga.Gemas karena masih mau cari masalah sama cewek,dan takutnya Laura orang itu mau macam-macam dengan dia dan sahabatnya itu.Tak lama pria itu sudah berdiri di depan Ranita kira-kira 2 meter didepan 2 gadis itu."Apa mau kalian?" tanya Ranita tenang,sementara Laura dia mulai istighfar takut-takut kalau dia kewalahan menghadapi para cecunguk itu dia tak selamat,setidaknya dia sudah bertobat begitu pikirnya.
"Lu pikir dengan mudah pergi gitu aja?HAHAHAHA!!..Gua nikmatin dulu lu baru lu pergi"kalimat itu benar-benar membuat darah muda Laura mendidih "Ehh lu ngomong dijaga ya!Maksud lu apa ngomong gitu bngsd!!" Laura ngegas maju 1 langkah dan ditahan oleh Ranita.Dari tatapan Ranita ke Laura memberi kode untuk tenang.."Ohh..Yaudah kalau begitu" ujar Ranita santai sambil menyeringai."Lu mau ikut?atau nonton aja? "tanya Ranita "Masa iyah lu party ga ngajak-ngajak sih" sahut Laura menyeringai..
"Sialan..cuihhh!!..Serang!!" 2 orang maju ke depan hendak menggenggam tangan Ranita.Dengan cepat Ranita melayangkan pukulan pada perut kedua pria itu sebelum memegang tangannya,seperti memberi nafas pada musuhnya Ranita melakukan gerakan memutar dilanjut tendangan T kanan ke pria sebelah kiri lalu memutar cepat menendang tendangan C kanan ke pria sebelah kanan.Kedua pria itu pun langsung ambruk,tak lama mereka langsung bangun pria 1 melayangkan pukulan ke pipi kiri Ranita dengan cekatan dia menghindar mendorong tangan yang pria yang memukul tepat diarah sikut pria itu yang membuat pria 1 itu kesakitan.Lawannya lengah dia memberi pukulan tepat dihidung pria itu,menendang 'barang berharga'nya sedetik kemudian Ranita melayangkan Lutut kanannya kewajah pria itu langsung pingsan.Melihat temannya ambruk pria 2 mendidih,berlari sambil menendang lurus ke depan.Ranita yang lengah,perutnya menjadi sasaran langsung mundur ke belakang.Seakan tak diberi kesempatan pria 2 melayang pukulan samping kanan dengan lincah Ranita menunduk menghindar lalu memukul overcut tepat dirahang hingga pria 2 itu terlenggak kebelakang.Sebagai penutup dia menendang lurus tepat didada sehingga pria 2 itu terpental sampai 2 dan jatuh tepat dihadapan pemimpinnya yang terperangah tak percaya.Bagaimana dengan Laura?Dia harus menghadapi 3 orang pria dan nasib mereka sama dengan 2 temannya yang babak belur oleh Ranita.
Tatapan tajam beralih ke pemimpin gerombolan cecunguk itu,Ranita dengan tersenyum remeh."Sebelum gua ngehabisi lu,gimana kalau kita kenalan dulu?Gua Brandon" ujar Cowok itu tersenyum mengejek "Ga minat" sahut Ranita dingin.Mendengar jawaban Ranita membuat cowok itu geram mengepalkan tangannya.Brandon berlari menuju Ranita,Ranita memasang kuda2 bersiap.Brandon menendang lurus kearah perut Ranita dengan tenang dia menghindar ke samping kanan,lalu kaki Brandon ditangkap oleh Ranita.Brandon kaget.Belum usai keterkejutannya,Ranita menggunakan teknik bantingan.Satu kanan memegang kaki lawan,dengan posisi kuda2 kuat kaki lawan lemah karena 1 kaki terangkat keatas menjadi santapan bagi Ranita.Ditendang kakinya saat posisi lawan melayang kaki yang menendang kaki Brandon menendang T kearah dada Brandon hingga terpental kearah kawan-kawan Brandon hingga mereka terjungkal kebelakang.
Melihat kejadian itu Laura tertawa terbahak-bahak sampai dia mau menangis,sungguh memalukan memang ππ suara tawa Laura menggema di basement parkiran,Ranita hanya menutup kedua kupingnya "Berisik anjirr!!Ketawa lu kek om wowo njirr!" protesnya pada Laura "Hehehe..Aduhh..Hahaha..Maaf maaf ran,lucu banget sumpah..Hahahaha!!" sahut Laura yang masih belum bisa menahan tawanya.Ranita hanya menggeleng kepalanya.
"Urusan kita belum selesai.Liat aja ya pembalasan gua!" ancam Brandon,Ranita dengan santai melangkah sambil merogoh sesuatu.
Pistol.Melihat itu mereka gemetar ketakutan."A..aa..ampun ta..tadi..cuman bercanda,tolong jangan bunuh kita" ujar Brandon memelas,dia hanya menatap dingin seakan tak peduli dengan permohonan pria itu.Pistolnya sudah siap,nampaknya sebentar lagi peluru pistol itu siap meluncur menuju target.
Mereka semakin gemetar ketakutan saat langkah Ranita hanya 1 meter dihadapan Brandon.
Dan..
Dorrr!!!
Brandon memejamkan mata.1..2..3..4..5.
Dia mulai berpikir mungkin dia sudah mati,tapi tiba-tiba suara membuat dia membuka mata."Kau belum mati bodoh!" ketus Ranita membuat Brandon melongo "Jangan macam-macam atau berani mengancam,karena kalau diulangi.Gua janji pistol itu pistol asli" ancam Ranita dengan tatapan intimidasi membuat Brandon hanya mengangguk.
* Yaaa..Gimana temen2?ada kekurangan dari cerita aku?Komen ya jangan lupa di vote biar aku makin semakin semangat nulisnyaππ Arigatouu.. πππ