Marco menatap wajah Chi tanpa bisa berkata kata. Dia sudah memaksa gadis ini agar mau bicara dengannya. Dengan berani dia meninggalkan Lyn di ruang pemeriksaan kehamilan, berlari ke parkiran, meminta chi untuk memberikannya waktu, meninggalkan Abraham di mobil sendirian.
Chi awalnya menolak permintaan Marco, dia cemas meninggalkan Abraham sendirian di mobil tapi Marco tak mau melepaskan pintu mobil Abraham, sampai Abraham mengangguk, memberikan inzin pada Chi untuk memenuhi permintaan Marco.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Chi menalangi tubuhnya dengan kedua tangan di dada, dia mengusap pangkal lengan tak nyaman. Dia tak bisa mengangkat kepala membalas tatapan dalam Marco.
"Chi, aku tahu, aku telah mengecewakanmu, tapi kenapa. Kenapa kau malah mendekati pria brengsek seperti Abraham, dia tak pantas untukmu, dia itu bajingan, brengsek!" Ujar Marco dengan suara naik.
Mereka bicara pada salah satu sudut parkir, lumayan sepi sehingga tidak menarik perhatian.