Setelah pertemuan Abraham, Chi, Lyn dan Marco.
Setelah pulang dari rumah sakit, di apartemen Abraham lebih banyak murung dan bengong, membuat chi cemas.
Dia membawakan makanan untuk Abraham ke kamar. Dia tak bisa membiarkan Abraham yang mengurung diri di kamar, tugasnya adalah menjaga Abraham, keluarga Wilady sudah membayarnya tidak murah.
Dia membawa baki dengan makanan dan minuman lengkap obat obatan Abraham.
Gadis itu tersenyum mendorong daun pintu saat Abraham sedikit terkejut melihat kedatangannya.
"Kau bisa bangun." Ujar Chi, Abraham mengangguk kecil dan mengangkat punggungnya. Dia menyandarkan badan ke kepala ranjang.
"Sudah berapa hari kau tidak olah raga, tidak melatih kakimu, kau membuat aku cemas, bagaimana kalau keluargamu tahu dengan keadaanmu. Bagaimana kalau Suzuki tahu dengan luka di wajahmu. Bagaimana aku menjelaskannya?" Chi mendesah, dia menarik senyuman kecil.