"Sebentar," teriak Sasa ketika mendengar suara bel rumahnya. Dengan cepat, dia melangkahkan kaki, menuju ke arah pintu. Bibirnya sudah tersenyum lebar, menunjukkan kebahagiaan yang jelas kentara. Bahkan, dia mulai berlari, tidak sabar untuk menyambut tamunya kali ini.
Sasa menghentikan langkah ketika berada di depan pintu. Dia menarik napas dalam dan membuang perlahan. Sampai tangannya memegang gagang pintu dan membuka perlahan, membuatnya menongolkan kepala dan menatap ke arah Arav lekat.
"Selamat datang," sapa Sasa dengan senyum lebar.
Arav yang melihat tingkah Sasa hanya diam dengan kening berkerut dalam. Rasanya cukup bingung dengan tingkah perempuan di depannya. Hingga dia melangkah masuk, membuat Sasa yang sejak tadi berada di belakang pintu segera menutup.