pagi ini hulya bangun lebih awal dari biasanya, bahkan azan subuh pun belum berkumandang dia sudah ingin berangkat ke bandara.
"aku harus cepat-cepat berangkat ke Bandara sebelum ayah dan bunda bangun"(kata hulya dalam hati) setelah itu hulya membersihkan dirinya terlebih dahulu, selesai membersihkan diri hulya menyiapkan alat-alat yang akan ia bawa ke Bangka Belitung. setelah semuanya selesai hulya pun langsung berangkat.
sampai nya di ruang tamu hulya di kejutkan dengan kehadiran ayah dan bundanya.
"mau kemana kamu hulya"(tanya Anggara dengan nada yang tegas)
"ayah,bunda udah bangun. pagi banget bangun nya"(kata hulya mengalihkan pembicaraan)
"ayah tanya kamu mau kemana"(kata Anggara dengan suara yang tinggi)
"yah, jangan bentak hulya seperti itu kasian dia"(kata Anita menenangkan suaminya)
"jawab hulya"(kata Anggara lagi dengan amarah yang memuncak)
"hulya.. anu_itu_ em. mau kembali ke Bangka Belitung"(kata hulya dengan takut-takut)
"kenapa harus kesana nak, bukan kah kamu biasanya akan tinggal di sini kisaran 4 hari"(tanya Anita dengan lembut)
"jangan pernah mencoba kabur hulya, jika kamu berani kabur dari Jakarta. ayah tidak jamin apakah kamu masih bisa menjadi dokter di Bangka Belitung dan mengelola restoran mu di sana"(kata Anggara dengan suara mengancamnya)
"maksud ayah apa"(tanya hulya dengan sedikit kesal)
"kamu tidak boleh kembali ke Bangka Belitung sebelum kamu menerima perjodohan ini"(kata Anggara)
"apa.... ayah yang benar saja, hulya tidak mau di paksa yah. biarkan hulya memilih pasangan hidup hulya sendiri"(kata hulya dengan nada memelas )
" hulya kamu tau kan ayah tidak suka ada penolakan, dan selama ini ayah tidak pernah mengekang kamu, terserah kamu mau berbuat apa dan ayah juga selalu mengikuti apa yang kamu mau. waktu kamu mau kuliah di Bangka Belitung dan menetap di sana ayah setuju dengan keputusan mu, lalu kamu ingin menjadi dokter di sana serta membuka restoran kecil-kecilan ayah juga setuju.tidak pernah sekalipun ayah menolak keputusan mu, jadi tolong kali ini turuti kemauan ayah sayang"(ucap Anggara dengan lembut ) hulya diam memikirkan perkataan ayah nya, ayahnya benar selama ini hulya tak pernah di kekang dan dia selalu di bebaskan oleh ayah nya, termasuk di bebaskan dalam masalah pekerjaan. padahal jika ayah nya mau, pasti hulya sekarang di suruh ayah nya untuk mengelola perusahaan nya dan menjadi dokter di rumah sakit punya ayahnya.
"baik lah,beri hulya Waktu yah untuk memikirkan nya"(kata hulya)
"ayah kasih kamu waktu tiga hari untuk mengenal calon suami mu, apa pun keputusan yang kamu mau, ayah tidak peduli pkoknya kamu harus menikah dengan anaknya deandra. jika kamu berani kabur dan ingin menolak perjodohan ini ayah tidak akan segan-segan menghancurkan restoran mu yang ada di Bangka Belitung dan ayah juga akan membuat diri mu di keluarkan dari rumah sakit itu"(kata Anggara)
"ayah egois sekali, kenapa ayah tidak mau mendengarkan keputusan hulya"(kata hulya dengan mata yang sudah berkaca-kaca dan hulya pun langsung pergi ke kamarnya lagi)
"ayah jangan terlalu mengekang hulya yah"(kata Anita kepada suaminya)
"udah lah bun,jangan terlalu memanjakan hulya"(kata Anggara ) Anita hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah suaminya yang terlalu memaksa kehendaknya ke pada hulya.
Di tempat lain, tepatnya di mansion keluarga deandra. sekarang seorang anak dan papanya sedang berdebat dan ingin memaksa kehendak mereka masing-masing.
"papa tidak mau tau, kamu harus putus dengan pacar mu yang bernama Ralin itu"(kata deandra dengan nada yang keras)
"pa Dev gak mau ya di atur-atur kayak gini, pokonya Dev gak mau putus sama Ralin lagi pula jika Dev belum menikah dengan anak sahabat papa itu Dev bebas dong harus pacaran sama siapa aja"(kata Devano melawan perintah papa nya)
"kamu ini Dev tidak pernah sekalipun mendengar perintah papa, jika kamu tidak menurut dengan papa. papa tidak akan menganggap kamu sebagai anak papa lagi, dan papa akan menarik perusahaan papa dari kamu terus fasilitas kamu akan papa cabut sehingga kamu tidak bisa apa-apa. jika kamu tetap tidak mau menuruti papa maka papa tidak akan segan-segan menyakiti pacar mu itu"(kata deandra dengan nada mengancam)
"pa tenanglah, jangan terlalu kasara Kepada Dev"(kaya Ayana)
"ma, Dev ini selalu saja membangkang"(kata deandra)
"agrh.... baiklah terserah papa,Dev akan mengikuti apa yang papa inginkan"(pasrah Devano)
sebenarnya Devano tidak pasrah karna dia juga tidak takut dengan ancaman papanya itu. toh dia juga bisa hidup tanpa dari uang papanya dan untuk masalah pacarnya itu dia tidak peduli karena dia hanya ingin gadisnya saja.tapi dia menerima perjodohan ini karena memang ini yang ia inginkan, sudah lama Dev menginginkan hulya Anggara menjadi miliknya.
"bagus, hari ini kamu harus ajak jalan hulya. Sekarang jemput dia kerumah om Anggara"(kata deandra)
"apakah harus ini juga"(tanya devano kepada deandra)
"bukan tahun depan, ya sekarang lah dasar bodoh"(kata deandra dengan kesal)
"iya-iya, Dev akan kesana sekarang Dev berangkat dulu. assalamualaikum"(pamitnya kepada kedua orangtuanya)
"waalaikumussalam"(jawab deandra dan ayana)
SKIP....
sekarang Devano sedang berada di depan mansion keluarga Anggara. sekarang dia sedang berhadapan dengan bodyguard dari keluarga Anggara.
"Anda siapa"(kata salah satu bodyguard keluarga Anggara)
"Devano deandra calon suami hulya, apakah saya boleh ketemu dengan pak Anggara"(tanya devano)
"maaf saya tanya pak Anggara dulu"(kata salah satu bodyguard itu) dan bodyguard itu langsung menghubungi bos nya itu.dan setelah mendapatkan izin dari bosnya bodyguard itu langsung mempersilahkan devano untuk masuk.
"silahkan masuk pak"(kata bodyguard itu)
"terimakasih"(kata deandra)
setelah masuk mansion keluarga Anggara devano langsung di sambut oleh Anggara dan Anita .
"assalamualaikum om, Tante. maaf devano kesini tanpa kasih tau om dan Tante dulu"(kata Devano)
"waalaikumussalam"(jawab Anggara dan Anita)
"gak apa-apa Dev ,kamu Jangan sungkan untuk datang ke sini"(kata Anita dan di iya kan oleh Anggara)
"kamu pasti mau ajak hulya jalan ya"(kata Anggara)
"iya om, Dev mau mengenal hulya lebih dekat lagi"(kata Devano)
"oh iya,Bun panggilin hulya nya dan bilang ada Dev yang ingin mengajak nya jalan-jalan"(kata Anggara pada Anita)
"baik yah, yaudah Tante tinggal dulu ya Dev"(kata Anita)
"iya tan"(kata Devano)
Dikamar hulya...
tok tok tok...
"hulya ini bunda, boleh bunda masuk"(tanya Anita)
"masuk aja Bun"(jawab hulya)
"nak di bawah ada devano anaknya om deandra"(kata Anita)
"dia mau ngapain ke sini"(tanya hulya)
"dia ingin mengajak mu jalan-jalan, katanya ingin mengenal dirimu lebih dekat"(kata Anita)
"hulya gak mau Bun,lagi pula hulya masih kesel sama ayah"(kata hulya)
"nak sebaiknya kamu turuti kemauan ayah mu kali ini, coba lah untuk menerima perjodohan ini"(kata Anita)
"tapi kan Bun"(kata hulya)
" nak kasian ayah mu, dia sangat mengharapkan kamu bisa menikah dengan anak sahabat nya itu"(kata Anita) hulya diam dia memikirkan apa yang di katakan bundanya.
"ah baiklah hulya akan,turun lima menit lagi"(kata hulya).
SKIP....
setelah berpamitan dengan Anggara dan Anita , hulya dan devano pun langsung jalan-jalan.
"hey kamu mau bawa aku Kemana"(tanya hulya dengan nada jutek)
"ya bawa kamu jalan-jalan lah, kan tadi udah aku jelaskan ke ayah dan bunda mu kalo aku mau ajak kamu jalan-jalan"(kata Devano)
"oh "(kata hulya)
"hanya oh, ah sudahlah sekarang akau mau tanya apakah kamu sudah menerima perjodohan kita"(tanya devano)
"aku tidak akan mau menerima perjodohan itu, dan jika aku tidak bisa menolak aku harap kamu bisa menolaknya, karena aku tidak mau menikah dengan laki-laki seperti kamu"(kata hulya)
"aku tidak bisa menolak perjodohan ini,karna aku sudah di ancam papa"(kata Devano)
"itu urusan mu, yang penting kamu harus menolak perjodohan ini"(kata hulya)
"kamu pikir mudah menolak kemauan papa ku"(kata Dev yang mulia geram dengan hulya yang keras kepala tidak mau menerima perjodohan ini)
"ya kamu menikah aja sama pacar kamu itu, atau kamu tunangan dulu sama pacar kamu itu"(kata hulya)
"ah sudahlah aku sudah terlanjur menerima perjodohan ini"(kata Devano)
"dasar bodoh, kenapa kamu mau terima perjodohan ini"(kata hulya geram)
"karena aku ingin membahagiakan kedua orang tua ku"(kata Devano).
hulya diam dan tak memperdulikan lagi ucapan laki-laki itu.
Hulya POV:
ya Allah apakah dia memang jodoh ku jika iya berikanlah hati ini bisa menerima dia ya Allah, aku tidak mau jika harus menyakiti dan mengecewakan ayah dan bunda. ayah sudah sangat baik pada ku, apa pun yang aku mau selalu di turut oleh ayah dan tak pernah sekalipun ayah mengekang kemauan ku. batin hulya dalam hati.
bersambung....