Sesampainya di kantor, Lyra dan Steve saling diam karena pembicaraan di cafe tadi. Kedua nya bingung dengan pemikiran nya masing - masing. Lyra pun semakin bingung dengan apa yang di katakan Steve. Pikiran nya terus berputar - putar dan membuat nya pusing memikirkan nya. Sedang Steve merasa Lyra akan mengingat semua ingatan itu.
Dari arah pintu ruang kerja itu terdengar orang yang mengetuk, seketika lamunan mereka berdua pun buyar.
"Permisi, Tuan."
"Iya, silahkan masuk."
"Ini Tuan, data laporan keuangan perusahaan bulan ini." Kata Bendahara itu sambil menyodorkan dokumen kepada Steve.
"Terima kasih."
Bendahara itu pun keluar dari ruangan itu. Lyra pun melirik ke arah dokumen yang sedang di periksa Steve. Steve pun melirik balik Lyra. Lyra pun segera kembali fokus mengerjakan pekerjaannya.
"Ada apa? Kamu mau lihat?" Tanya Steve yang tahu bahwa Lyra ingin melihat data itu.
"T- tidak, siapa bilang." Jawab Lyra dengan cepat.
"Jangan bohong kamu, nih." Kata Steve sambil memberikan dokumen itu kepada Lyra.
Lyra pun mengambil dokumen itu, dan melihat data di dalam nya. Data keuangan di kantornya sedang naik.
"Itu kata tadi tidak mau lihat. Kenapa ambil?" Goda Steve memancing Lyra.
"E- enak saja." Lyra pun mengembalikan dokumen itu di meja Steve.
"Heh, ada - ada saja." Gerutu Steve sambil menggelengkan kepalanya.
Lyra pun tertawa melihat Steve yang menggerutu. Tawa Lyra pun pecah, Steve yang kebingungan pun ikut tertawa. Lyra pun terdiam melihat Steve tertawa.
"Apa yang kamu tertawakan?" Tanya Lyra bingung.
"Tidak tahu. Hahaha...." Kata Steve yang masih tertawa.
"Dasar aneh." Kata Lyra sedang menatap Steve yang masih tertawa.
"Biarin...." Steve pun berhenti tertawa.
"Lalu, apa yang tadi kamu tertawa kan?" Tanya Steve pada Lyra.
"Yah, karena melihat Tuan menggerutu." Jawab Lyra yang kemudian kembali tertawa.
"Hush, dasar..." Kata Steve sambil melirik Lyra.
Lyra pun melanjutkan kembali pekerjaan nya. Begitu pula dengan Steve yang kembali sibuk. Pekerjaan nya pun juga sangat banyak, bahkan selalu sibuk. Jam makan siang pun tiba, Lyra beranjak dari kursi nya.
"Tuan, saya ingin membeli makan di kantin perusahaan. Apakah Tuan mau sesuatu?" Tanya Lyra sembari mencari dompet di tas nya.
"Ah, ada. Tolong beli kan ayam goreng pakai nasi ya, terus jangan lupa minuman nya es teh manis." Kata Steve yang sedang sibuk dengan laptop nya.
"Baik lah Tuan, sebentar ya." Lyra berjalan menuju kantin perusahaan.
Sesampainya di kantin perusahaan, suasana nya sangatlah ramai, Lyra sampai bingung ingin membeli di kantin mana, Akhirnya Lyra membeli dua ayam goreng dan nasi, serta dua es teh. Lexa yang melihat Lyra berjalan menuju ruang kerja pun tersenyum licik.
"Lihat saja pembalasan ku." Kata Lexa dalam hati.
Lyra pun masuk ke dalam ruang kerja, dan membawakan makanan yang ia beli di tadi. Lalu meletakkan nya di atas meja tamu dalam ruang itu.
"Tuan, ini makanan nya." Kata Lyra sambil mengeluarkan makanan nya dari plastik.
"Hmmm, tunggu." Sahut Steve yang sedang menyimpan data yang ia kerjakan tadi.
Steve pun menghampiri Lyra. Dan melihat makanan miliknya dan Lyra sama.
"Kenapa kamu beli nya sama." Tanya Steve.
"Yah, kantin nya ramai. Jadi sekalian beli sama." Jawab lyra yang sedang duduk, membuka kotak nasi dan mengambil ayam goreng nya.
"Oke dah, terima kasih ya." Kata Steve sambil duduk, bersiap untuk makan.
"Oke." Lyra pun asik makan dengan lahap.
Steve sesekali melirik Lyra yang makan terlihat seperti anak kecil. Dan mengingatkan dirinya tentang masa lalu, saat ia dan Lyra makan di dalam hutan. Ayam milik Lyra pun habis, sedangkan nasi nya masih tersisa tiga suap. Lyra pun melihat ke arah ayam goreng milik Steve.
"Ada apa?" Tanya Steve. Steve pun kemudian memperhatikan Lyra memandang ayam goreng yang di pegangnya.
Steve pun mengambil nasi sesendok dan meletakkan ayam goreng yang ia suir di dalam nasi Lyra. Lalu menyuapi Lyra, Lyra pun membukakan mulutnya. Dan mengunyah makanan nya.
"Enak sekali. Tahu aja, apa yang aku ingin." Kata Lyra yang sedang makan.
"Haish, ya tahu lah. Dari tadi natap ayam goreng milik aku soal nya." Kata Steve sambil kemudian menyuapi Lyra lagi.
"Ya sudah." Lyra meminum es teh nya.
Tiba - tiba pikiran Lyra teringat akan kejadian yang mimpi nya di hutan bersama Steve. Dan pas sekali dengan hari ini, Steve juga menyuapi nya. Tapi kenapa perasaan nya tiba - tiba hangat.
"Ada apa dengan diriku?" Tanya Lyra pada dirinya.
"Lyra, ada apa?" Tanya Steve pada Lyra yang sedikit melamun.
"T-tidak." Lyra pun kembali meminum es teh nya.
"Seperti nya, ia mengingat sesuatu." Kata Steve dalam hati sambil tersenyum.
Mereka pun menyudahi makan siang nya, Steve dan Lyra pun kencang. Lyra membuang sampah bekas makan mereka tadi, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Ah, Lyra. Nanti sore mau aku antar?" Tanya Steve secara tiba - tiba.
"Apa tidak menyusahkan Tuan?" Tanya Lyra.
"Tidak apa - apa." Balas Steve.
"Baiklah Tuan." Jawab Lyra.
"Oh, iya kamu jangan manggil aku Tuan, panggil aja Steve." Kata Steve dengan melihat ke arah Lyra.
"Kenapa?" Tanya Lyra bingung.
"Yah, karena kalau manggil Tuan. Merasa tua aku ini." Sahut Steve dengan lirih.
"Ya udah." Kata Lyra.
"Malam ini sibuk? Mau makan malam tidak?" Tawar Steve pada Lyra.
"Tidak juga. Tapi saya tidak mau menyusahkan mu." Kata Lyra sambil melihat kearah Steve.
"Nanti pulang, kita makan malam ya." Kata Steve dengan senang.
"Baiklah Steve." Jawab Lyra sambil tersenyum.
Steve pun tersenyum saat Lyra menyebutkan nama nya dengan kata "Steve" sungguh sangat senang, hati nya seakan - akan ingin melompat keluar dari tubuh nya. Dan Lyra sedikit canggung karena memanggil Tuan dengan nama Steve. Jam kerja pun berakhir, Lyra dan Steve mulai membereskan barang - barang mereka. Dan berjalan keluat, ke pintu. Seseorang misterius sedang mengikuti mereka.
Steve pun membukakan pintu mobil, dan mempersilahkan Lyra masuk ke dalam. Dari jauh, seseorang misterius itu memotret gambar mereka. Mobil itu pun melaju, keluar dari parkiran.
"Hm, seperti nya mereka berdua pacaran. Menarik sekali." Kata orang misterius itu sambil menyeringai menatap mobil itu keluar dsri parkiran.
Sesampainya di tempat makan, Lyra dan Steve memesan makanan dan mengambil tempat duduk.
"Kamu mau makan apa?" Tanya Steve.
"Makan ayam panggang aja." Jawab Lyra.
"Minum nya?" Tanya Steve lagi.
"Es jeruk." Jawab Lyra lagi.
"Tunggu ya." Kata Steve, lalu pergi menuju tempat memesan makanan.
Tidak lama kemudian, Steve pun kembali. Dan mereka menunggu pesanan mereka. Pesanan mereka pun datang, dan mereka pun menyantap makanan mereka.
"Ini enak." Kata Lyra yang sibuk makan.
"Iya, enak." Sahut Steve.
Setelah selesai makan, Steve pun membayar makanan itu. Dan mengantarkan Lyra pulang.
"Terima kasih Steve." Kata Lyra dengan senyum.
"Iya, sama - sama Lyra." Jawab Steve dengan seanng.
Mereka pun sampai, di depan rumah Lyra. Lyra pun turun dari mobil Steve. Lalu melambaikan tangan kearah Steve. Steve pun tersenyum, lalu kembali melanjutkan perjalanan ke rumah. Sepanjang perjalanan Steve tersenyum mengingat, bahwa diri nya telah menemukan Lyra saat ini. Begitu pun dengan Lyra, yang merasa memiliki sebuah perasaan yang hangat saaat bersama Steve.