Jantung Liu Ping berdetak dengan sangat cepat, wajahnya masih tetap tersenyum dan juga seperti tidak mengerti, "Nona besar?"
Qiao Qing pun melepaskan tangannya, "Kalau begitu aku yang minta maaf."
"Jangan berkata begitu Nona besar, mana ada Nona yang minta maaf pada bawahannya? Ini membuatku yang sudah jadi nenek tua ini merasa malu. Sekarang sudah malam, Nona sebaiknya beristirahat lebih awal, aku juga ingin pergi tidur."
Selesai berbicara, Liu Ping seperti sedang kabur dengan tergesa-gesa meninggalkan Qiao Qing.
Qiao Qing juga tidak mengatakan apapun untuk menghentikannya, dia lalu memeluk lengannya sendiri dan membalikkan badan, melihat bayangan punggung Liu Ping yang hilang di sudut ruangan.
Qiao Qing penasaran dengan apa yang mungkin akan dihadapinya setelah ini.
Akan jadi seperti apa nanti?
Partai Jing.
Gerbang pintu dengan ukiran sederhana dan terlihat kuno itu perlahan terbuka, sekelompok pria mengenakan pakaian seragam berupa kemeja berwarna hitam terlihat mengelilingi seseorang bertubuh tinggi yang berjalan masuk.
Wajah pria itu tampak berbinar indah, bibir tipisnya sedikit mengerucut, tatapan matanya terlihat dingin dan memiliki karisma yang tidak tertandingi.
Peng Yue yang ada di samping sudah menunggu lama, dia kemudian berjalan ke depan untuk melapor, "Ketua, tugas kami untuk membunuh Jun Yexuan tidak berhasil, dia…"
Feng Hen membuka lengannya baju, lalu membuka mulut dan memotong perkataan Peng Yue, "Siapa yang menyuruh kalian membunuh Jun Yexuan?"
Nada bicaranya tidak berubah, tetapi orang bisa merasakan amarah yang menakutkan dari nada suara itu.
Peng Yue terkejut, dengan cepat dia langsung berlutut, "Pesanan ini diterima oleh Ketua Qin, dan kami ditugaskan untuk pergi. Ketua, Anda tidak berada di sini, dan pada saat itu yang paling berkuasa di sini adalah Ketua Qin, jadi kami tidak berani mengabaikan perintah darinya."
Sudut mulut Feng Hen terangkat, lalu berkata dengan nada bicara yang tidak terdengar marah, "Bawa dia ke sini sekarang."
Qi Feng yang ada di samping pun menerima perintah, "Baik."
Tidak lama kemudian, Qi Feng membawa seseorang ke hadapan Feng Hen, dan melemparnya ke lantai.
Feng Hen duduk di tempat duduk utama, tatapannya terlihat dingin dan suram, dia memelototi orang yang merangkak di bawah kakinya, "Siapa yang memberikanmu keberanian untuk mengganggu Jun Yexuan?"
Seluruh badan Qin Hai gemetar, "Ket… ketua, aku tidak tahu, aku hanya melihat ada pesanan dari orang dan menerimanya, anda…"
Feng Hen memotong perkataan Qin Hai, "Siapa yang memintanya?"
Jari Qin Hai sedikit merunduk, lalu berkata dengan ragu-ragu, "Paman keempat Jun Yexuan, Jun Tianlin."
Feng Hen tersenyum ringan, "Bagus sekali."
Kemudian dia memerintahkan Qi Feng yang ada di samping, "Di ruang buku ada sebuah catatan, aku mencatat semua kejahatan yang dilakukan oleh Jun Tianlin beberapa tahun ini, suruh orang untuk segera memberikannya kepada Tuan Jun."
"Baik." Qi Feng membalikkan badan dan melihat Qin Hai sekilas, "Orang ini…"
"Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan pada orang yang melanggar peraturan Partai Jing."
Qin Hai yang mendengarnya langsung pucat dan merangkak ke depan, "Ketua, tolong maafkan aku, kali ini aku mengetahui kesalahanku, Ketua!"
Feng Hen mengangkat kaki dan menghindari sentuhanya, dengan sadis dan dingin dia berkata, "Bawa dia keluar."
Setelah Qin Hai dibawa pergi, Feng Hen melihat Peng Yue, "Katakan kalau masih ada yang harus dikatakan."
Peng Yue dengan cepat berjalan ke depan Feng Hen, dia tampak berpikir lalu bertanya, "Ketua, apakah Tuan Jun itu sangat hebat?"
Feng Hen mengambil cangkir teh yang dibawah oleh bawahannya, lalu meniupnya dengan pelan.
Sepertinya dia sangat senang bersaing dengan Jun Yexuan, jadi dia mengatakan banyak hal tentangnya, "Kalau tidak, kenapa kamu mengira yang menjadi tuan rumah keluarga Jun adalah dia dan bukan paman keempatnya? Bukankah kalian juga tidak bisa membunuhnya?"
Feng Yue lalu berkata, "Tetapi kami hampir saja berhasil, namun di tengah jalan pada saat mau membunuhnya, ada seorang wanita yang menolongnya."
Setelah mendengarnya, Feng Hen meletakkan cangkir tehnya dan mendongakkan kepalanya untuk menatap Feng Yue.
Feng Yue pun membuka telapak tangannya dan memberikan kalung itu, "Wanita itu memiliki jurus yang sangat bagus, bahkan aku juga bukan lawannya, dia hanya meninggalkan pesan kepada Ketua kalau Tuan Jun adalah miliknya."
Feng Hen melihat liontin tulang ikan tersebut, matanya tampak sedikit menyipit.
Feng Hen lalu mengulurkan tangan untuk mengambil kalung itu, ujung jarinya mengusap liontin tulang ikan itu dengan pelan, dan tatapannya terlihat tidak yakin.