Chereads / Dibalik Wajahmu Yang Sebenarnya / Chapter 3 - Tergila-gila Dengan Penampilan

Chapter 3 - Tergila-gila Dengan Penampilan

"Dekat sekolah, dibunuh orang."

Qiao Qing menjawab dengan singkat, gerakkan tangannya sangat gesit dan cepat untuk membersihkan, membius, mengeluarkan peluru, mengobati, dan membalut luka. Serangkaian tindakan itu dia lakukan dengan lancar dan teratur, serta berjalan dengan singkat.

He Wanqing yang mendengar perkataan Qiao Qing dalam hati berpikir bukankah pria tersebut seharusnya diantar ke rumah sakit, dia juga merasa khawatir dan berkata, "Kalau begitu, apakah kita tidak akan kena masalah karena membawanya pulang ke rumah?"

"Tidak perlu khawatir, aku tahu apa yang aku lakukan." Jawab Qiao Qing.

Setelah He Wanqing mendengar perkataan tersebut, dia pun baru bisa merasa lebih tenang.

He Wanqing melihat wajah Jun Yexuan yang terkena noda darah, dan matanya langsung berbinar, "Wajah bocah ini terlalu tampan, siapa yang tega membunuhnya!"

Qiao Qing menghela nafas lagi, tahu kalau He Wanqing tergila-gila dengan penampilan orang dan sudah tidak bisa disembuhkan lagi, jadi dia tidak ingin mengatakan bahwa orang yang tega membunuh pria ini tidak ada hubungannya dengan apakah pria ini tampan atau tidak.

Qiao Qing pun Mencuci tangan dan ketika hampir keluar dari pintu, dia ditarik oleh He Wanqing, "Sayang, kamu tidak tinggal dan menjaganya? Aku tidak mengerti tentang kedokteran, aku takut nanti malam dia tiba-tiba ada masalah, bagaimana?"

Qiao Qing mengerutkan dahinya dan berkata dengan tak berdaya, "Ibu, dia tidak akan mati, dan bukankah tidak terlalu pantas kalau pria dan wanita berduaan di dalam kamar pada malam hari?"

Setelah berkata demikian, Qiao Qing menarik tangannya dan kembali ke kamarnya sendiri.

He Wanqing berpikir hal tersebut ada benarnya juga, apalagi putrinya adalah orang yang sudah memiliki tunangan.

He Wanqing menguap dan ketika ingin kembali untuk tidur, tiba-tiba muncullah Liu Ping entah dari mana, orang itu sudah berdiri di sampingnya.

Dia pun langsung terkejut, "Bibi Liu, kenapa kamu di sini? Membuatku terkejut saja!"

Liu Ping mengalihkan tatapannya dari kamar dan tersenyum meminta maaf, "Aku hanya ingin melihat apakah ada yang bisa aku bantu, apakah Nyonya tidak ada masalah?"

He Wanqing mengelus dadanya sambil melambaikan tangan, "Tidak ada apa-apa, di sini tidak memerlukan bantuanmu, dan kamu juga tidak bisa membantu apapun, kembali tidur sana."

"Baik, Nyonya." Liu Ping menunduk dan matanya tampak berbinar.

Pada malam hari.

Ketika orang di dalam rumah itu sudah hampir tertidur semua, Liu Ping berjalan ke balkon yang terbuka untuk menelepon orang.

Setelah teleponnya ada yang menjawab, Liu Ping dengan hormat memanggilnya Nona Kedua.

Suara Qiao Nian terdengar dari telepon, "Kenapa?"

"Malam ini Nona Besar membawa seorang pria yang terluka pulang ke rumah." Ucap Liu Ping.

Suara Qiao Nian langsung terdengar keras dan senang, "Pria apa? Apa dia tinggal di sana?"

Liu Ping pun menjawab, "Pria ini sepertinya orang asing, tidak seperti pria yang dari kalangan atas Kota Liang, penampilannya sangat tampan seperti seekor malaikat, pria itu tinggal di rumah ini untuk sementara karena masih terluka parah dan belum sadar."

Qiao Nian tertawa dengan senang, "Baik, sepertinya kakak sudah tidak tahan kesepian, kamu perhatikan dengan baik, jangan sampai pria itu pergi kalau pria itu sudah sadar, mengerti?"

Liu Ping menjawab dengan nada menjilat, "Nona Kedua jangan khawatir."

Liu Ping lalu menutup telepon dan ketika membalikkan badan, dia langsung terkejut dan mengeluarkan suara "Ah".

Suara "Phak" terdengar saat ponselnya terjatuh ke lantai, tapi dia tidak langsung mengambilnya karena terkejut melihat Qiao Qing. 

"Nona besar, Anda kapan datang? Aku tidak mendengarkan suara apapun dan itu membuatku terkejut."

"Barusan lewat saja, Bibi Liu kenapa terkejut seperti ini?"

Qiao Qing berkata sambil membungkukkan punggung dan mengambil ponsel Liu Ping, lalu meniupnya dan memberikannya kepada Liu Ping, tatapannya tampak tersenyum, "Apakah aku begitu menakutkan?"

Qiao Qing memberi tatapan yang membuat orang ketakutan, membuat Liu Ping pun ketakutan dan memalingkan tatapannya.

"Nona Besar jangan salah paham, aku hanya menelepon anak di rumah, dan tidak menyangka Anda ternyata berdiri di belakangku. Apakah Anda tidak pernah mendengar kalau orang bisa mati karena terkejut."

Liu Ping berkata sambil mengambil ponselnya dari tangan Qiao Qing.

Dia ingin mengambilnya, tetapi ponselnya tidak bisa diambil.