Sore harinya, istri jenderal datang ke Aula Qingge dengan membawa putri keduanya.
Istri jenderal mempunyai nama gadis Xue, saat ini dia berumur tiga puluh tiga tahun. Dia dilahirkan dengan wibawa dan kecantikan alami serta terlihat seperti seorang wanita yang sangat lembut.
Xue mempunyai dua anak perempuan dan satu anak laki-laki. Selain itu juga ada beberapa orang anak perempuan lagi yang dilahirkan oleh selir.
Hari ini yang dibawanya ke istana adalah putri keduanya yaitu Xiao Zhilan.
Sedangkan putri pertamanya, dia adalah Xiao Xixi yang telah masuk ke Istana Timur.
Sebagai istri jenderal, Xue menempati peringkat keempat. Namun status Xiao Xixi sebagai selir adalah peringkat ketiga, hanya satu tingkat lebih tinggi darinya.
Xue dan Xiao Zhilan berdiri sangat jauh dari Xiao Xixi dan berlutut untuk memberi hormat.
"Ibu dan putrinya memberi salam kepada Selir Xiao."
Xiao Xixi ingin ke sana dan membantu Xue untuk berdiri.
Tetapi Xue malah seperti ketakutan dan bergegas menarik putri keduanya mundur.
Dia seakan-akan sedang menghindar dari sesuatu yang sangat berbahaya.
Xiao Xixi menghentikan langkahnya, senyuman di wajahnya agak memudar. Dia lalu berkata, "Ibu tidak perlu terlalu formal, di sini tidak ada orang luar. Ibu bisa lebih santai."
Xue tahu kalau reaksinya tadi terlalu keras.
Dia bergegas merapikan ekspresi wajahnya lalu berkata dengan sopan dan penuh basa-basi, "Ibu tidak berani."
Xiao Zhilan bersembunyi di belakang ibunya dan mengamati kakak kandungnya itu dengan tatapan ingin tahu.
Tahun ini Xiao Zhilan baru berusia sepuluh tahun, wajahnya bulat, kedua matanya bundar dan cerah dengan dua cepol di kepalanya. Dia terlihat sangat manis seperti boneka pada lukisan tahun baru.
Xiao Xixi menyuruh Bao Qin mengambilkan sedikit makanan untuk Xiao Zhilan.
Melihat makanan enak, Xiao Zhilan ingin mengulurkan tangan dan mengambilnya, tetapi ibunya menghentikannya.
Xue membujuk dengan suara rendah, "Xiaolan, kita tidak boleh makan makanan di sini. Tunggu setelah pulang nanti, ibu akan membuatkan makanan enak untukmu."
Walaupun Xiao Zhilan baru berumur sepuluh tahun, tapi bukan berarti dia tidak mengerti apa-apa.
Dia pernah tanpa sengaja mendengar orang-orang membicarakan bahwa dia mempunyai seorang kakak kandung, tapi kakaknya itu adalah seorang bintang sial pembawa bencana. Roh jahat menyertai takdirnya sehingga semua orang yang dekat dengannya akan mati mengenaskan.
Maka kakaknya pun dibawa pergi saat baru dilahirkan sehingga sejak lahir Xiao Zhilan belum pernah bertemu dengan kakaknya ini.
Sampai tahun lalu, kakaknya tiba-tiba kembali ke rumah. Saat itu barulah Xiao Zhilan melihatnya untuk pertama kali.
Tetapi orang-orang di rumah sepertinya tidak begitu menyukainya. Saat melihatnya mereka akan menghindar.
Ayah dan ibunya juga mengingat kan Xiao Zhilan dan kakak laki-lakinya kalau mereka tidak boleh berbicara dengan kakak, tidak boleh tinggal bersama dengan kakak, bahkan melihat kakak saja tidak boleh.
Biasanya waktu makan, kakak akan makan sendirian di halamannya sendiri. Dia biasanya sangat jarang keluar, juga tidak bergaul dengan orang.
Sampai saat pemilihan orang berbakat dimulai barulah dia keluar untuk pertama kalinya dari pintu halamannya. Kakaknya itu berdiri di depan orang tuanya dan menyatakan bahwa dia ingin masuk dan mengabdi ke Istana Timur.
Kakak pun menikah dengan pangeran sesuai dengan keinginannya dan menjadi selir sang pangeran.
Ratusan orang di kediaman jenderal pun ikut menghembuskan napas lega.
Xue melindungi putri keduanya di belakang tubuhnya. Sikapnya seperti induk ayam yang melindungi anaknya seakan takut anaknya akan dilukai orang.
Melihat adegan itu, dengan tahu diri Xiao Xixi pun menghilangkan pikiran untuk berbincang-bincang seperti keluarga dengan Xue.
Xue berkata dengan hati-hati, "Jenderal mendengar bahwa Selir Xiao tidak sengaja keracunan ketika sedang menghadiri pesta ulang tahun, dia sangat khawatir. Tetapi akhir-akhir ini jenderal terlalu sibuk, ditambah lagi dia adalah abdi luar sehingga tidak nyaman untuk masuk ke dalam harem. Dia pun memintaku untuk datang mengunjungi Anda dengan disertai Xiaolan."
Xiao Xixi berkata, "Terima kasih atas kekhawatiran ayah dan ibu. Aku sekarang sudah jauh lebih baik."
Pandangannya berhenti selama beberapa saat pada Xue dan Xiao Zhilan, dia agak mengernyit.
"Dalam beberapa hari ini ibu dan adik jangan menyeberangi jembatan. Jangan sampai lupa!"
Xue bingung, "Mengapa?"
Keluarganya tidak tahu bahwa Xiao Xixi adalah anggota Sekte Xuan, dan dia juga tidak bermaksud untuk membocorkan hal ini.
Dia pun berkata, "Tidak perlu bertanya mengapa. Anda cukup mengingat perkataanku ini saja."