Chereads / Kisah Selir Pemalas Dan Pangeran Berwajah Dingin / Chapter 8 - Undangan dari Selir Bai

Chapter 8 - Undangan dari Selir Bai

Xiao Xixi dengan mudah mencabut sebuah ketimun yang lembut. Dia lalu menyekanya dengan sapu tangan kemudian langsung melahapnya.

Ketimun yang ditanam sendiri rasanya sangat renyah!

Di samping ladang sayuran ada sebuah pondok kayu kecil. Di dalamnya ditanami jamur dan tauge.

Saat melihat tauge yang segar itu, Xiao Xixi pun segera berseru ke luar.

"Siang ini aku mau makan salad tauge!"

Bao Qin menjawabnya dengan singkat dari kejauhan, "Baik!"

Waktu makan siang, Xiao Xixi melihat salad tauge yang segar dan lezat sesuai keinginannya. Hatinya pun sangat puas.

Hari-hari yang dihabiskan dengan makan dan bersantai benar-benar sangat indah!

Dia benar-benar berharap selamanya bisa terus seperti ini.

Setelah cukup makan dan minum, Xiao Xixi hendak kembali ke rumah untuk tidur siang.

Bao Qin mengingatkannya, "Yang Mulia Pangeran memerintahkan orang untuk mengirimkan hadiah, apakah Anda tidak pergi untuk berterima kasih kepadanya?"

"Bukankah aku sudah berterima kasih?"

Bao Qin pun marah, "Maksud hamba adalah agar Anda menunjukkan wajah Anda di hadapan Pangeran untuk berterima kasih. Walaupun Anda memiliki status yang ditutupi sebagai anggota Sekte Xuan dan Yang Mulia Pangeran tidak akan mengabaikan Anda, tetapi kalau Anda bisa mendapatkan sedikit kasih sayang dari Yang Mulia Pangeran, bukankah itu lebih baik?"

Saat ini di Istana Timur tidak ada selir pangeran, hanya ada dua selir tingkat atas. Selain itu juga ada selir lain yang setingkat dengan Selir Xiao, selir dengan tingkat di bawahnya, juga belasan wanita cantik lainnya.

Tidak ada yang mengatakannya secara terang-terangan, namun semua orang diam-diam mendambakan posisi sebagai selir pangeran.

Seandainya Xiao Xixi hanyalah putri dari jenderal pangkat empat, dia pasti tidak memenuhi syarat untuk diangkat menjadi selir pangeran. Namun dia masih mempunyai status sebagai anggota Sekte Xuan. Ini berarti bahwa dia juga memenuhi syarat untuk bersaing menjadi selir pangeran.

Tetapi Xiao Xixi malah langsung tergeletak di tempat tidur, seluruh tubuhnya memancarkan aura santai.

"Bersaing memperebutkan perhatian terlalu melelahkan. Aku tidak bisa, lebih baik aku tidur dulu saja."

Setelah itu dia pun memejamkan matanya dan terlelap.

Bao Qin, "…"

Walaupun dia sudah lama mengetahui sifat santai nonanya, tetapi saat ini dia tetap merasa kecewa.

Xiao Xixi tidur selama dua jam penuh.

Bao Qin membantunya mencuci muka sambil berkata, "Tadi selir tingkat atas yaitu Selir Bai mengirim orang untuk mengantar undangan. Katanya besok dia akan mengadakan jamuan minum teh di paviliun Cuiming dan ingin mengundang Anda untuk minum teh sambil menikmati bunga."

"Jamuan minum teh, ya. Apakah ada banyak makanan enak?"

"Seharusnya iya."

"Kalau begitu aku mau pergi!"

Melihat wajahnya yang penuh semangat itu, hati Bao Qin pun benar-benar hancur.

"Jamuan minum teh kali ini sangat mungkin adalah acara yang berbahaya, nanti Anda harus berhati-hati, jangan sampai tertipu oleh mereka."

Tidak ada satu pun wanita di dalam istana ini yang polos dan sederhana.

Kemarin saat Xiao Xixi dikurung di Menara Lengxiang, semua orang mengira kali ini dia pasti akan mati. Tidak disangka hanya dalam waktu satu malam, dia bukan hanya kembali ke Aula Qingge, tetapi bahkan mendapat hadiah dari pangeran.

Perlu diketahui bahwa sang pangeran terkenal dengan karakternya yang dingin. Ada begitu banyak wanita cantik di Istana Timur namun belum ada satu pun orang yang menarik perhatiannya.

Saat ini pergerakan Xiao Xixi jelas telah mendapatkan perhatian dari Yang Mulia Pangeran.

Mana mungkin hal ini tidak menimbulkan kecemburuan orang?!

Kalau di saat seperti ini Selir Bai membagikan undangan, pasti dia mempunyai maksud lain.

Kalau Bao Qin saja bisa berpikir sampai ke sana, tentu saja Xiao Xixi juga memikirkannya. Tetapi sebagai orang yang tidak punya motivasi, dia benar-benar tidak berminat untuk bertarung dengan para wanita itu.

Kalau orang lain mengundangnya untuk makan makanan enak, dia akan datang.

Ada makanan gratis untuk dimakan.

Toh dengan keahlian yang dimilikinya, seluruh wanita di Istana Timur yang digabungkan pun bukan lawannya.

Luo Qinghan terus sibuk sampai senja sebelum kembali ke Istana Timur.

Dia masih makan sendirian seperti biasanya.

Di halaman belakang jelas-jelas ada banyak sekali wanita cantik, namun dia malah membiarkan dirinya hidup seperti seorang pertapa yang menahan hawa nafsunya.

Setelah dia selesai makan malam, Kakek Chang menyerahkan jimat dengan kedua tangannya.

"Yang Mulia, Selir Xiao meminta hamba menyerahkan ini kepada Anda."