Chereads / Kisah Selir Pemalas Dan Pangeran Berwajah Dingin / Chapter 12 - Apakah Sudah Kenyang?

Chapter 12 - Apakah Sudah Kenyang?

Para selir menanti-nantikan setiap hari, akhirnya mereka bisa bertemu dengan pangeran. Tapi hasilnya seluruh perhatian pangeran malah direbut oleh Selir Xiao si setan kecil ini.

Bukan hanya itu, tidak disangka pangeran bahkan mengatakan sendiri kalau dia akan membawanya untuk menghadiri pesta ulang tahun permaisuri!

Dari mana sebenarnya dia mendapatkan keberuntungan sebesar ini?!

Para selir bagaikan menelan sebuah lemon, sungguh asam.

Luo Qinghan berdiri dan bersiap untuk pergi.

Para selir bangkit dan mengantar dengan penuh hormat.

Ketika Luo Qinghan lewat di depan Xiao Xixi, dia bertanya dengan acuh tak acuh.

"Apakah sudah kenyang?"

Xiao Xixi membelai-belai perutnya dan hendak berkata kalau dia masih bisa makan sedikit lagi. Tetapi saat bertatapan dengan Luo Qinghan, dia tiba-tiba mendapat pencerahan…

Pangeran tiba-tiba bertanya seperti ini, seharusnya ada maksud lainnya, kan.

Baiklah, kalau bos mau bersandiwara, maka dia sebagai pekerja pun tentu saja harus bekerja sama.

Xiao Xixi menjawab dengan patuh, "Sudah."

Luo Qinghan pun mengangguk kecil, "Kalau begitu ayo pergi."

"Baik."

Xiao Xixi pun mengikuti Luo Qinghan pergi begitu saja.

Setelah mereka pergi, raut wajah para wanita yang berada di dalam paviliun Cuiming seketika berubah, suasananya pun terasa menekan.

Selir Chen meraih saputangannya lalu berkata dengan getir, "Yang Mulia Pangeran mau datang ke pesta ulang tahun permaisuri, kalaupun tidak membawa kita, seharusnya dia juga membawa Kakak Bai. Baik status dan kedudukan maupun kecantikan dan karakter, Kakak Bai jauh lebih baik dibandingkan dengan Selir Xiao itu."

Selir Bai menunduk dan menutupi emosi yang meluap di matanya sambil terbatuk pelan.

"Aku lelah, aku ingin kembali dan beristirahat sejenak. Kalian santai saja."

Dia pun meninggalkan paviliun Cuiming dengan dibantu oleh dayang istana.

Melihat sosoknya yang pergi, Selir Li berkata dengan menghina, "Jelas-jelas dalam hati sangat iri, tapi masih berpura-pura berwajah tenang dan lembut. Sungguh munafik!"

Setelah itu dia mengibaskan sapu tangannya, berbalik badan dan pergi.

Setelah meninggalkan paviliun Cuiming, Xiao Xixi dan Luo Qinghan berjalan santai.

Kakek Chang dapat melihat bahwa pangeran mempunyai sesuatu yang ingin dikatakannya kepada Selir Xiao. Dia pun merentangkan tangannya pelan, memberi isyarat kepada dayang dan kasim agar minggir sedikit.

Beberapa hari ini Luo Qinghan menyuruh orang untuk menyelidiki tentang Sekte Xuan, namun dia tidak mendapat hasil apa-apa.

Sekte Xuan benar-benar terlalu misterius. Orang yang mengetahuinya sangat sedikit, maka untuk menyelidiki keberadaannya pun sangat sulit.

Mau tidak mau Luo Qinghan untuk sementara harus menunda gagasan untuk menyelidiki Sekte Xuan dan mengalihkannya dengan menyuruh orang untuk mengawasi Xiao Xixi.

Dia ingin melihat, sebenarnya mengapa Xiao Xixi mau masuk ke dalam istana? Juga mengapa dia mendekatinya?

Menyadari pandangan pangeran yang tertuju kepadanya, Xiao Xixi pun mengangkat wajah mungilnya dan berinisiatif untuk bertanya.

"Apakah Yang Mulia ingin menanyakan sesuatu kepadaku?"

Luo Qinghan tidak menjawab dan malah balik bertanya, "Kalau aku bertanya, apakah kamu akan menjawabnya?"

Xiao Xixi menjawab tanpa ragu, "Tentu saja."

"Sebenarnya Sekte Xuan ada di mana?"

"Sekte Xuan ada di pegunungan, tempatnya sangat terpencil. Kebanyakan orang tidak dapat menemukannya. Kalaupun dengan usaha keras akhirnya berhasil menemukannya, mereka juga tidak akan bisa masuk."

"Mengapa?"

Xiao Xixi menjawab dengan tenang, "Karena mereka akan tersesat. Medan di pegunungan sangat rumit, dan juga ada banyak trik yang dipasang oleh Sekte Xuan. Kalau orang luar salah memasuki salah satunya, pasti dia akan tersesat dan keluar setelah berputar-putar beberapa kali. Namun orang-orang yang memiliki niat buruk akan terluka oleh trik itu. Kalau tidak beruntung dia bahkan akan kehilangan nyawanya."

"Lalu bagaimana kamu menemukan Sekte Xuan?"

"Mengandalkan intuisi. Aku dapat merasakan yang mana arah menuju Sekte Xuan. Cukup berjalan mengikuti intuisi saja."

Luo Qinghan memperhatikan mata Xiao Xixi, nada bicaranya terdengar agak menguji.

"Apakah kamu bisa membawaku ke Sekte Xuan?"

Xiao Xixi menggeleng, "Tidak bisa. Peraturan Sekte Xuan adalah tidak boleh membawa masuk orang luar. Yang melanggar peraturan harus mendapat hukuman. Aku tidak ingin dihukum."

......