Chereads / Diary Cia / Chapter 8 - New Year

Chapter 8 - New Year

30 Desember 2018.

"Tahun berganti, begitupula dengan rasa."

-adpdita-

"Cia."

"Bangun sayang." Ucap mama sambil mengelus-elus kepalaku.

"Aaa mama. Ada apa? Tumben bangunin Cia?" Jawabku dengan nada mengantuk.

"Bangun sayang udah siang." Ucap mama dengan lembut.

Aku tak menghiraukan ucapan mama, aku terus memejamkan mataku dan ku peluk bantal guling lebih erat.

Mama duduk disebelahku, Ia mengangkat kepalaku dan meletakkan kepalaku dipangkuannya lalu aku melepaskan bantal guling yang ku peluk.

Mama mengelus-elus kepalaku dan ku peluk erat perut mama.

"Sayang, emangnya kamu engga takut kalo lagi dihutan?" ,Mama.

Ku buka mataku dengan rasa terkejut, Ku arahkan pandangku ke wajah mama. Wajahnya sangat khawatir, aku tidak tahu apa yang terjadi dan kenapa mama menanyakan hal seperti itu, aku hanya diam menatap wajah mama.

"Mama tadi baca tulisan yang kamu buat di buku kesayanganmu itu." ,Mama.

Ternyata mama telah membaca Diaryku. Aku bangun dan duduk disebelah mama.

"Mah, Cia bisa jaga diri kok. Mama jangan khawatir." Ucapku.

Ku peluk mama untuk meyakinkannya.

"Tapiiiii....." ,Mama.

Belum selesai mama berbicara, aku mencium pipinya. Hal itu membuat mama berhenti bicara dan memelukku.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarku.

Tok... Tok.... Tok....

"Ciaaa....." Teriak mereka.

Mereka membuka pintu kamarku dan langsung masuk ke kamarku, ternyata mereka adalah tiga sahabatku.

"Maa." Teriak mereka.

Mereka mencium dan memeluk mama secara bergantian. Mereka sudah menganggap mamaku seperti ibu mereka sendiri, aku terdiam melihat mereka.

Mama pergi meninggalkan kami di kamar, seperti biasa mereka datang pasti untuk mengacak-acak kamarku.

"Jorok belum mandi." ,Shasa.

"Biarin." Ketusku.

"Bau." ,Vania.

"Mandi buruan gih. Dandan sana yang cantik. Kita pergi belanja yuk." Oceh Kyra.

"Iya ih bawel." Ketusku lagi.

Aku mengambil handuk sekaligus baju ganti dan melangkah keluar. Aku melihat mama sedang di dapur menyiapkan minuman untuk ketiga sahabatku. Aku menghampirinya, ternyata ia sudah menyiapkan sarapan pagi untukku. Tanpa berkata apapun aku langsung makan roti yang telah mama buat dan Mama pergi menghantarkan minuman kekamarku.

Roti yang dibuat oleh mama telah aku habiskan. Aku bergegas menuju kamar mandi dan langsung mandi.

*****

Kami pergi ke supermarket dengan menggunakan mobilku, kami akan membeli beberapa barang dan makanan untuk menyambut tahun baru. Kami akan membakar ayam dan menerbangkan lampion dirumahku, mereka telah membuat list belanjaan ketika aku sedang mandi.

Kami berbagi tugas untuk mempersingkat waktu. Aku dan kyra membeli bahan makanan, sementara Shasa dan Vania membeli seluruh peralatan yang dibutuhkan.

1 jam telah berlalu, kami belum selesai membeli semua daftar list.

"Cia. Aku cape. Kita istirahat dulu yuk." Rengek Kyra.

"Istirahat dimana? Emang di dalam supermarket ada rest area?" Ketusku pada Kyra.

Kyra tertawa mendengar perkataan ku.

Kyra terlihat sangat lelah, aku menawarkan kepada Kyra untuk diam ditempatnya sementara aku akan pergi mencari makanan yang belum ku dapat. Kyra setuju dengan tawaran ku, dan aku langsung bergegas mencari sisa dari daftar list.

Aku melihat Shasa dan Vania sedang mengantri dikasir untuk membayar, iti artinya mereka sudah selesai mencari barang yang kami butuhkan lalu dengan cepat aku mencari makanan yang dibutuhkan.

Aku melihat daftar listku, ternyata tersisa satu bahan yang belum aku temukan. Tiba-tiba Kyra menghampiri ku, katanya dia malu terus berdiri di depan fresher, dia juga bercerita kalau ada seseorang yang menganggap nya sebagai satpam disana. Aku tertawa mendengar cerita Kyra.

"Tinggal sisa berapa?" Tanya Kyra.

"Tinggal satu kok." Jawabku.

"Aku cape Ci, tadi lari-lari cari kamu." Rengek Kyra.

Dasar Kyra emang rempong.

Beginilah jadinya, sok ide banget kami. Tanpa memperdulikan keadaan sekitar, banyak orang yang tertawa melihat tingkah kami.

*****

Hari sudah mulai gelap kami telah selesai berbelanja, kami bergegas untuk segera pulang kerumahku. Diperjalanan pulang aku membuka ponsel ku, Danil mengirimkan pesan. Aku tak menghiraukan nya dan hanya ku baca saja pesan darinya, ku balas satu persatu pesan dari teman-teman dan ibuku. Tanpaku sadari ternyata kami telah sampai di depan rumahku.

Kami turun dari mobil dan menurunkan barang belanjaan, kami taruh semuanya di dapur karena kecapekan kami semua pergi ke kamar dan tertidur.

Kringggg.... Kringggg.... Kringggg....

Ponselku berdering, aku membuka mataku dan melihat siapakah yang menelfonku, ternyata itu Danil dan aku langsung mengangkatnya.

Danil.

"Halo Cia."

"Assalamualaikum"

Cia.

"Wa'alaikumsalam."

Danil.

"Danil ganggu engga nih?"

Cia.

"Engga kok"

Aku dan Danil mengobrol sekitar 30 menit, aku melihat jam diponselku. Aku terkejut, jam menunjukkan pukul 21.00 malam. Aku membangunkan ketiga sahabatku, kami langsung bergegas untuk menyiapkan ayam untuk di bakar. Ternyata mama sudah menyiapkan semuanya, kami tinggal membakarnya saja di halaman depan.

Vania dan Kyra membakar ayam, sementara aku dan Shasa mempersiapkan lampion.

*****

"Empat."

"Tiga."

"Dua."

"Satu." Teriak kami berempat.

Trett.... Treettt.... Treeetttt....

Duorrr... Duorrrr... Duorrr...

Aku dan Vania meniup terompet sementara Shahsa dan Kyra menyalakan kembang api.

"Happy new year." Teriak kami.

Kami langsung berpelukan seraya berdo'a untuk segala keinginan pribadi kami.

Kami langsung menyalakan lampion dan menerbangkan nya satu per satu diiringi dengan canda dan tawa kebahagiaan kami di malam tahun baru ini. Ketika sedang menyalakan lampion mamaku tiba-tiba keluar, kami langsung pergi memeluknya secara bersamaan dan mengucapkan "Happy new year." Mama mencium kami satu per satu.

Kami meneruskan menyalakan dan menerbangkan lampion, malam itu kami menerbangkan 50 lampion. Senang rasanya melihat lampion berterbangan di atas kami.

Sambil memandangi lampion kami duduk untuk makan bersama.

"Semoga tahun depan kita selalu merayakan tahun baru bersama ya, amiin." Ucap Vania.

Kami bertiga meng-amiini juga.

Perasaan kami sangat bahagia, tidak ada beban apapun di dalam pikiran kami, yang kami lakukan hanya tertawa bahagia.

Pukul 01.00 dini hari kami masuk ke kamarku untuk tidur, kami merebahkan badan.

"Huuftttt." Secara tidak sengaja kami mengela nafas bersamaan, kamipun saling pandang dan tertawa.

Mereka bertiga langsung pergi tidur. Aku melangkahkan kaki dan duduk di kursi panjang dekat jendelaku, aku membuka ponselku dan membuka aplikasi WhatsApp. Teman-temanku mengucapkan 'Happy new year' padaku, aku membalas satu persatu pesan mereka.

5 pesan baru dari danil.

Danil.

"Ciaaa."

"Sibuk ya?"

"Happy new years judes."

"Semoga kita dipertemukan lagi."

"2019 milik kita."