Setelah bermain satu harian dengan paman serta bibi cantiknya. Adam akhirnya pulang, di jemput oleh Kath, namun sebelum pergi. Lagi-lagi Adam menyampaikan bahwa Nayya akan menjadi istrinya di masa depan, membuat sang ibu hanya bisa menggelengkan kepala sedangkan sang adik. Lucas semakin membuat keponakannya marah.
Malam menjelang, Lucas yang biasanya bekerja di ruangannya kini berpindah ke kamar. Tidak ingin kecolongan karena takut Nayya sendirian, ia memutuskan bekerja sambil mengawasi istrinya.
Seperti biasa, jika tubuh Nayya telah menyentuh ranjang. Maka matanya akan langsung terpenjam, kadang Lucas bahkan bingung. Apakah memang hanya istrinya yang bisa melakukan itu atau memang efek ranjang mereka tidak bisa mengalahkan insomnia yang ia derita.
Jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Lucas yang hampir selesai dengan pekerjaanya tiba-tiba terusik dengan suara di ranjang. Sang istri terlihat sangat gelis dalan tidurnya, bahkan selimut yang di gunakan kini melilit kakinya.
Tampaknya Nayya mulai mimpi buruk, sejujurnya bukan sekedar mimpi. Itu sebuah kejadian di masa lalu, ketika sang ibu tiri, ayah dan Vina menyiksa Nayya dengan berbagai macam cara. Mulai dari memukul, mencambuk bahkan menempelkan setrika panas di tubuhnya dengan di lapis pakaian tipis.
Lucas tidak berusaha membangunkan, bukan karena tidak perduli. Tapi ia bingung harus melakukan apa ketika melihat seseorang bermimpi buruk.
Kegelisahan Nayya semakin menjadi-jadi, tubuhnya berguling ke kiri dan ke kanan. Membuat Bad Cover mereka terlepas dari segala sisi. Ranjang yang semula rapi kini berantakan, seperti ada pergulatan di atasnya namun hanya di lakukan oleh Nayya seorang.
Setelah menunggu, akhirnya Nayya terbangun. Ia bahkan langsung menangis dan memanggil bundanya, sepertinya mimpi itu sudah membuatnya sangat ketakutan. Dan hanya sang bunda yang mampu menenangkannya.
Nayya yang terduduk mulai mencari, ia yang sedang sedih akibat mimpi tersebut berusaha menyakiti dirinya kembali. Hal itu tidak lepas dari pandangan Lucas.
Melihat bahwa istrinya akan berbuat sesuatu yang melukai diri sendiri. Lucas memutuskan menghampirinya, bertanya apa yang terjadi agar fikiran istrinya kembali tenang.
Dengan wajah biasa, Lucas duduk di Sampin Nayya yang sedang mencari benda taj di meja samping tempat tidur.
"Mengapa kau terbangun? Apakah kau mimpi buruk? Atau ingin minum air?"
Suara Lucas mengejutkan Nayya. Kepalanya langsung tertunduk ketika tahu bahwa suaminya sedang duduk di samping, teringat tentang kejadian kemarin membuat Nayya semakin takut.
"Apakah kau mimpi buruk? Atau kau memimpikan kejadian di masa lalu yang pernah kau alami."
Sekali lagi, Lucas bertanya. Meskipun tidak terbiasa dengan banyak bicara, Lucas berusaha mengajukan pertanyaan pada Nayya berulang kali.
Nayya menganggukan kepalanya dua kali menandakan bahwa ia mengalami kedua hal tersebut. Membuat Lucas menjadi prihatin dengan kondisi sang istri.
"Apa kau masih takut pada ku?" Uji Lucas.
Nayya mengangguk tiga kali secara naluri, lalu menggelengkan kepalanya ketika menyadari bahwa ia setuju jika dia masih takut pada Lucas.
Pergantian peristiwa itu membuat Lucas tersenyum kecil. Geli melihat Nayya yang tidak bisa berbohong, istrinya tidak akan pernah bisa membohonginya. Bahkan apa yang ada di fikiran Nayya ia bisa membacanya.
"Mau minum?"
Sekali lagi, Nayya mengangguk kepalanya. Entah mengapa ia merasa sangat haus setelah Lucas mengajaknya berbicara.
Mengambil air minum yang sudah tersedia di meja yang digunakan saat bekerja, Lucas lalu memberikannya pada Nayya. Wanita itu tampak sangat haus karena air tersebut habis dalam hitungan menit.
"Apa kau ingin tidur?"
Nayya menggelengkan kepalanya, ia takut mimpi itu datang lagi dan tidurnya tidak lagi nyaman karena rasa takut.
"Apa mimpi itu membuat mu bisu?" Lucas menjadi kesal karena Nayya hanya mengangguk dan menggelengkan kepalanya setiap kali di tanya.
Mendengar nada kesal Lucas, membuat Nayya menjadi sadar dengan tingkah lakunya yang seperti orang bisa karena rasa takutnya pada sang suami.
"T-idak," ucap Nayya akhirnya.
"Lalu, mengapa kau masih menundukan kepala mu? Apakah kau masih takut dengan ku?"
Tidak ingin membuat Lucas tersinggung. Nayya langsung mengangkat kepalanya lalu melihat ke arah samping, tidak berani menatap sang suami yang sedang menatapnya dengan sangat intens.
"Sekarang kembalilah tidur, aku akan menjaga mu di sini. Jangan lakukan hal yang merusak tubuh mu lagi. Apakah kau sudah mendengarnya?"
"Tapi aku takut tidur, aku takut mimpi itu datang kembali," ucap Nayya sedih.
Sudah sering mendapatkan mimpi buruk seperti itu membuat Nayya tidak nyaman, jika biasanya sang bunda akan menenangkan. Atau ketika bundanya telah pergi. Nayya akan melukai tubuhnya agar bisa menjadi tenang.
Rasa sakit membuat Nayya merasa jika dirinya masih hidup, dan bisa mengalihkan pikirannya yang sedang kacau.
"Duduklah di pangkuan ku, mungkin dengan begitu kau bisa nyaman dan terjauh dari mimpi buruk itu."
Tahu bahwa malam ini akan menjadi malam yang panjang karena mimpi buruk sang istri. Membuat Lucas menghembuskan nafas kasar, lalu mengajaknya duduk di pangkuannya.
"Apakah tidak apa-apa jika Nayya mengganggu kakak dengan duduk di pangkuan kakak?"
"Tidak, jadi sekarang tidurlah, aku akan menjaga mu seperti ini," ucap Lucas sambil menyandarkam tibuhnya di kepala ranjang sambil memangku Nayya.
Tubuh kecil Nayya sama sekali tidak membuat Lucas keberatan. Ia bahkan mulai berfikir bahwa porsi makan Nayya harus di perbanyak agar tubuhnya bisa semakin berisi.
Gugup, Nayya sangar gugup saat duduk di pangkuan suaminya. Tapi ia juga merasa nyaman, ini kali kedua ia berada di atas tubuh suaminya. Dan membuat mata yang tidak mengantuk kini mulai tertutup.
Lucas secara refleks mengelus punggung sang istri sambil memangku. Dan akhirnya Nayya tertidur, mungkin karena elusan itu membuat Nayya nyaman, lalu penjagaan yang diberikan Lucas sangat menjanjikan, sehingga Nayya dengan mudah tertidur. Lucas di buat penasaran serta menjadi bertanya-tanya apakah Nayya memang mudah tertidur di segala tempat atau memang tubuhnya mampu membuatnya tidur dengan cepat.
"Sepertinya aku harus bertanya pada kak Kath mengapa dia biasa mudah tertidur," ucap Lucas.
Dan 10 menit kemudian, mata Lucas mulai tertutup. Sudah tidak heran mengapa matanya melakukan hal semacam itu ketika berada di dekat Nayya. Walau pun, tidak masuk akal. Tapi itu sebuh kenyataan yang sudah Lucas rasakan selama beberapa minggu menikah dengan Nayya.
Mungkin itu adalah takdir, menikah dengan seseorang yang sudah ia buat menderita dan kini Lucas harus bergantung pada wanita itu untuk bisa tidur seperti orang normal.
Lucu dan tragis memang, tapi Tuhan selalu punya banyak rencana. Semoga di masa depan, takdir itu tidak membuat keduanya terluka. Dan semoga mereka bisa hidup bahagia selamanya.
Toh, memang cinta dan takdir tidak pernah ada yang tahu. Tuhan yang mempunyai segala kekuasaan saja yang tahu tentang kedua hal tersebut.