Chereads / Lactating / Chapter 14 - Kepemilikan

Chapter 14 - Kepemilikan

HAPPY READING.

***

Pagi ini Kenzo tak berniat melakukan apapun di hari liburnya. Percayalah, kemarin malam adalah sesuatu yang sudah sangat ia tunggu-tunggu. Baru saja ia bisa menikmati seluruh tubuh Valerry dan akan melahap wanita itu hidup-hidup, nyatanya Kenzo harus menelan kenyataan pahit dan menggeram kesal saat aktifitasnya itu terganggu di saat yang tidak tepat sama sekali.

Setelah Valerry memberi kecupan singkat di bibirnya, hormon yang sempat ia redupkan kembali bangkit begitu saja. Dan sialnya, wanita yang bertanggung jawab atas denyutan di senjata miliknya itu berlalu begitu saja tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Shit!! Kenzo menggeram kesal seperti remaja yang tak tau diri saat ia harus melakukan tindakan solo di kamar mandi dengan membayangkan tubuh Valerry yang berada di bawah kuasanya. Membayangkan Valerry mendesah dan mengerang nikmat atas ulah hentakan hentakan dahsyat pada lubang basah berwarna pink menggoda itu.

Brengsek!!

Kenzo meremas rambutnya dengan erangan frustasi. Fantasi liarnya sudah sampai di atas puncak. Dan Kenzo tidak mungkin menarik tangan Valerry ke dalam kamarnya dan menghabisi tubuh wanita itu dengan harum menggoda yang sangat ia sukai itu.

Ohhh... Astaga. Kenzo sangat menyukai harum tubuh Valerry. Dan Kenzo lebih menyukai jilatan yang ia berikan pada bagian intim tubuh Valerry yang berdenyut dengan cairan bening yang keluar karena ulah lidahnya.

"Arrghhh..." Kenzo melempar buku yang baru saja ia baca hanya untuk mengalihkan fantasi otaknya yang tidak bisa di ajak bekerja sama. Alih-alih menghilang, Kenzo bahkan semakin menggila dengan kembali membayang wajah Valerry yang merona merah dan telentang dengan kaki terbuka lebar di depan matanya. "Sial!!"

Tak ingin terlalu berlama-lama di ruang kamarnya, Kenzo beranjak dan bergegas keluar dengan bantingan pintu yang cukup nyaring.

Lelaki itu menuruni anak tangga dengan kening terlipat. Wajah yang biasanya terlihat di dingin, kini terlihat lebih menyeramkan.

Saat kakinya melangkah ke arah dapur, sayup-sayup ia mendengar sebuah percakapan yang tak asing pemilik suara siapa itu.

"Istri!! Tidak. Aku belum menikah."

Pemilik suara itu adalah Valerry, dan Kenzo yakin sekali siapa orang yang sedang menelepon Valerry saat ini.

"Aku bekerja sebagai babysitter. Ok!! Astaga Sean, aku tidak berbohong. Aku. Belum. Menikah.!!"

Dan entah kenapa Kenzi merasa ingin sekali merampas benda pipih itu dan melemparkannya hingga tak berwujud.

Langkah kaki Kenzo ringan, mendekati Valerry yang sedang membelakanginya.

Dan tentu saja, gerakan yang di lakukan oleh Kenzo kali ini sanggup membuat Valerry terpekik terkejut.

"Astaga!!"

Kenzo dapat melihat wajah terkejut itu dengan datar seperti biasanya. Kenzo benar-benar tidak terima jika Valerry berhubungan dengan lelaki manapun selain dirinya. Ke dua lengan Kenzo memeluk erat pinggang Valerry. Membiarkan telapak tangannya mendarat di perut Valerry yang rata dan menumpukan dagunya di bahunya.

Kecupan ringan sempat Kenzo lakukan di bahu Valerry yang terbuka, dan sesekali menjilatinya seperti yang ia lakukan kemarin malam.

"Egh." Valerry membungkam mulutnya dengan tangan. Menghalau suara erangan akibat ulah yang Kenzo lakukan.

Sambungan di seberang sana masih terhubung, suara penuh nada khawatir terdengar dan dengan segera Valerry menjawab sebelum Sean semakin cemas dengan teriakan karena ulah lelaki tampan tersebut.

"Aku akan menghubungimu lagi,"

Dan sambungan terputus begitu saja.

Kenzo masih tetap pada posisi memeluk tubuh Valerry dari belakang. Menumpukan dagunya di bahu Valerry dan sesekali mengendus leher Valerry yang wangi.

"Lepaskan," pinta Valerry. Namun lelaki itu tak menghiraukan permintaan Valerry dan semakin memeluk tubuh Valerry lebih erat, "Kennn," rajuk Valerry pada akhirnya.

Menjelma menjadi lelaki tuli adalah pilihan terbaik yang Kenzo hendaki. Kenzo tetap memeluk Valerry dan membuat tubuh dalam dekapannya itu meremang saat telapak tangan Kenzo merambat naik ke atas. Bertumpu di permukaan dada Valerry dan meremasnya.

Valerry memejamkan matanya. Menikmati sensasi yang sengaja Kenzo lakukan pada payudaranya.

Erangan Valerry ternyata sanggup membuat Kenzo semakin ingin melakukan lebih dari itu. Sebelah tangan Kenzo menyusup masuk ke dalam kaos Valerry dan kemudian meraup payudara Valerry dengan remasan dan sesekali menarik puting Valerry dengan kuat. Membuat Valerry bergetar dan mengerang saat Kenzo semakin kuat meremasnya.

"Sayang,"

Kenzo membalikkan tubuh Valerry hingga berdiri tepat di hadapannya. Menatap wajah Valerry yang memerah dengan napas tersendat karena ulah tangannya.

Ahhh... Kemzo benar-benar menyukai wajah Valerry yanh memerah seperti ini. Dengan sekali hentakan, di dudukannya tubuh Valerry ke atas meja makan dan tanpa persetujuan dari Valerry, Kenzo langsung menyibak kaos Valerry, yang kemudian menampilkan payudara Valerry yang terbungkus Bra merah.

Seperti manusia yang sedang kehausan, itu adalah gambaran yang sangat cocok untuk Kenzo saat ini. Lelaki itu menatap lekat-lekat dada Valerry yang masih terbungkus Bra, dengan pelan Kenzo menyentuh payudara Valerry dan kembali melakukan remasan-remasan sebelum Kenzo menarik keluar payudara Valerry.

"Aku ingin meminumnya,"

Sama seperti awal mula Kenzo merasakan puting Valerry dalam mulutnya, Kenzo selalu menikmati apa yang lidahnya dapatnya. Dan kenikmatan ini tidak akan pernah ia bagi untuk siapapun. Wanita yang sedang dalam dekapannya ini adalah miliknya. Sekali milik seorang Kenzo Alarix, maka itu adalah hal terakhir yang akan terjadi.

"Ugh... Ken." erang Valerry saat Kenzo mulai menggigiti putingnya. Merasakan hisapan-hisapan di puncak dadanya dengan kuat.

Kenzo tak suka berbagi. Pun termasuk dengan apa yang telah ia miliki. Jika Kenzo sudah mengatakan kepemilikan, maka terimalah selagi Kenzo tidak melakukan tindakan ekstrim dan membuat orang lain menderita karena keegoisannya yang mendarah daging.

Setelah puas dengan apa yang ia hisap, Kenzo kembali memasukkan payudara Valerry lalu menurunkan Valerry untuk kembali berdiri meski wanita itu terlihat lemas dengan aksinya yang begitu tiba-tiba.

"Tidak ada lelaki lain selain aku. Dan ini berlalu selama yang kuinginkan!!"

****

TBC

Ada pesan untuk KENZO di part ini??