Chereads / Lactating / Chapter 17 - Baby Boy adalah Tuan Kenzo

Chapter 17 - Baby Boy adalah Tuan Kenzo

Baca jam berapa kalian??

Tag teman kalian yang suka cerita nyeleneh disini dong ๐Ÿ˜๐Ÿ˜

VOTE, KOMENTAR dan SHARE cerita ini ya guys ๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜˜

...

โ€ข

โ€ข

โ€ข

"Akhh..."

Suara erangan itu mengalun merdu dari bibir mungil Valerry. Wanita itu baru saja memejamkan mata karena harus begadang. Salahkan baby Kean yang seperti enggan memejamkan mata meski waktu sudah larut malam.

Hingga setengah satu dini hari, si mungil Alarix itu baru saja tertidur pulas dengan Valerry yang memeluknya erat. Dan hal itu sukses menguras energi Valerry.

Di tambah lagi bahwa Baby Kean enggan di tinggal Valerry dan membuat wanita itu mau tak mau harus tidur di kamar Keanu malam ini.

Dan baru saja Valerry memejamkan matanya, entah kenapa ia merasa jika puting susunya ada yang menghisap dengan cukup kuat.

Valerry mengernyit, merasa jika Keanu sudah tidak lagi menyusu padanya. Karena bocah tampan itu sudah tidur pulas beberapa jam yang lalu. Tapi jika bukan Keanu, siapa lagi. Batinnya bertanya

Menghiraukan siapa yang sedang menikmati puting miliknya, Valerry tetap memejamkan ke dua kelopak matanya. Rasa mengantuknya mengalahkan rasa penasarannya pada sebelah payudaranya yang entah siapa yang menyedotnya hingga seperti itu.

Toh, jika bukan Keanu, siapa lagi yang melakukannya. Pikirnya.

Tidak ada lagi yang berada di kamar Keanu di tengah malam seperti ini, bahkan jika boleh di bilang, hari sudah akan beranjak pagi dalam beberapa jam ke depan. Ahhh... Valerry ingin sekali tidur dengan nyenyak seperti malam-malam sebelumnya, tapi sialnya, bayi Alarix ini selalu merengek dan selalu melakukan segala cara agar Valerry bisa tidur di tempat yang seharusnya hanya Keanu yang menempati.

Hahhhh... Valerry menarik napas lelah di buatnya.

Persetan dengan siapa yang menghisap putingnya dengan cara seperti ini. Toh jika bukan Keanu, siapa lagi, kalau bukan....

Kenzo Alarix!!

Bajingan tengik!!

Valerry langsung membuka ke dua bola matanya lebar-lebar. Dan benar saja, wanita berparas cantik itu langsung berhadapan dengan lelaki yang memiliki rambut pantat ayam yang sepertinya sedang menikmati aksi hisapannya dan tidak memerdulikan wajah penuh terkejut yang Valerry perlihatkan.

"Hn,"

Hanya itu yang Kenzo gumamkan atas apa yang sedang ia lakukan sekarang. Lelaki itu bahkan mengabaikan tatapan mata Valerry yang sudah melotot dan menatapnya dengan tajam dan penuh keterkejutan.

"Apa yang sedang kau lakukan, heh?!" Desis Valerry. Berbisik tajam tepat di hadapan Kenzo agar tak menanggung tidur Kaenu. "Lepaskan!!" perintah Valerry dengan membuat jarak agar Kenzo berhenti menghisap dadanya.

Namun lelaki yang tidur di sampingnya itu tak bergerak dengan apa yang Valerry lakukan. Kenzo semakin merapatkan tubuhnya dan dengan lancangnya menarik Valerry semakin dekat dengan memeluk pinggang Valerry erat.

Rontaan dan pukulan di bahu Kenzo jelas Valerry lakukan, tapi sialnya, semakin Valerry memberontak, pelukan yang Kenzo lakukan semakin mengencang dan di tambah hisapan, bahkan gigitan di area puncak payudara Valerry lha yang sekarang wanita itu rasakan.

"S-Sakit!!"

Valerry memekik dan mendesis menahan gigitan Kenzo dengan membekap mulutnya agar tak berteriak. Deru napas Valerry seakan tersendat akibat ulah dari lelaki yang sudah mengontraknya untuk memberi asi pada putranya itu. Tapi naas, lelaki berparas datar dan minim ekspresi itu pun tidak ingin kalah ambil bagian pada puting Valerry dan kembali menghisap dada Valerry seperti yang di lakukan Keanu sebelum tidur.

"Aku haus."

Persetan dengan kalimat yang Kenzo katakan. Lelaki datar itu bukan bayi yang membutuhkan Asi seperti anaknya. Kenzo bahkan bisa membuat minumannya sendiri dengan selera yang ia inginkan.

Sedangkan Keanu?? Bayi mungil itu bergantung padanya dan Valerry yakin sekali, jika putingnya akan membengkak jika hisapan yang Kenzo lakukan tidak kunjung melemah.

Arghh... Valerry menggerang di buatnya. Sebenarnya, ia bekerja di sini itu untuk siapa.

Baby Kean atau lelaki yang bernama Kenzo Alarix??

Demit satu ini kenapa ingin sekali bersikap seperti Keanu. Apakah Kenzo tidak berpikir jika Valerry bisa luluh jika di perlakukan seperti ini. Apa Kenzo tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan Valerry jika di perlakukan seenaknya seperti ini.

Benar-benar pantat ayam tidak tau diri!!

Valerry mengerang dengan hisapan yang Kenzo lakukan. Lelaki itu terlihat menikmati aksi menyusunya dan mengabaikan bagaimana raut wajah Valerry yang memerah dengan bibir tergigit rapat. Bahkan wajah Valerry yang sudah memerah menahan malu dengan apa yang Kenzo lakukan saat ini.

Ya Lord!!

Setan apa yang sedang merasuki Kenzo hingga lelaki itu bisa berada di kamar Keanu dan tiba-tiba berbaring menyamping dengan hisapan di payudara kanan Valerry seperti ini.

"Su-Sudah cukup, Ken." Valerry mengeluarkan jurus andalannya. Mengeluarkan suara sepelan mungkin dengan wajah memelas andalannya. "Berapa lama lagi kau akan menghisapnya," keluh Valerry. Merasa panas di area puting susunya yang entah di hisap berapa lama oleh Kenzo.

Dan sekali lagi, gumaman ambigu selalu keluar dari si pecinta tomat itu. Mengabaikan Valerry dan kembali menghisap puting Valerry seperti tidak akan ada kesempatan untuk melakukannya lagi setelah ini.

Valerry mendesah pasrah di buatnya. Jujur saja, jika seperti ini terus, apa yang tersisa olehnya. Mungkin saja setelah ini, Valerry akan menjadi Ibu susu untuk dua Alarix yang memiliki usia luar biasa berbeda.

Lalu apa yang harus Valerry lakukan sekarang. Jika pukulan dan mendorong kepala Kenzo agar menjauhi dadanya tidak berpengaruh pada lelaki itu. Apa yang harus Valerry lakukan di jam selarut ini.

Kembali tidur??

Ohhh... Seharusnya Valerry bisa tidur nyenyak malam ini. Kenapa semua keluarga Alarix selalu menganggu waktu tidurnya. Kenapa dua Alarix itu tidak membiarkannya beristirahat dengan tenang seperti awal mula kedatangannya dulu.

Arrggghhh...

Valerry mengerang frustasi. Kembali memejamkan matanya dan membiarkan lelaki datar itu tetap menghisap dadanya dengan sebelah tangan tetap memeluknya di pinggangnya yang ramping. Masa bodo dengan apa yang Kenzo lakukan pada payudaranya, setidaknya lelaki itu tidak melebihi batas tindakan yang akan berakibat fatal pada Valerry nantinya.

Hingga sepuluh menit berlalu, Valerrt masih merasakan hisapan pada putingnya meski tidak terlalu kuat. Membiarkannya dan kembali memejamkan matanya agar besok pagi ia bisa menghukum lelaki yang sedang tidur di sampingnya ini.

Ahhh... Dunia. Kenapa Valerry harus di takdirkan dengan segala macam yang berkaitan dengan keluarga Alarix seperti ini.

*****

Suara kicauan burung terdengar silih berganti di pagi hari yang cerah ini. Hawa dingin langsung menyeruak begitu saja saat gorden berwarna biru muda itu tertiup oleh angin kecil. Dan jangan lupakan sinar matahari yang mulai menyusup indah melalui jendela kamar hingga membuat seseorang yang sedang terlelap di atas kasur yang bukan miliknya itu mengeram terganggu.

Dua manusia yang tak memiliki ikatan itu masih setia dengan keadaan yang sedang terjadi. Melupakan sesosok lelaki mungil yang sudah membuka matanya dengan gumaman gumaman khas anak balita lainnya.

Rambut yang tergerai lurus itu bergerak gerak dengan gelisah. Lalu kerutan di dahinya kian dalam, menandakan jika wanita itu akan terbangun karena suara yang ia tangkap dengar samar.

Menguap lalu merileksasikan seluruh otot tubuhnya yang tiba-tiba terasa pegal dan ada bagian tubuhnya yang merasa nyeri.

Valerry mengernyit, lalu ingatannya menyeruak begitu saja.

Matanya membulat sempurna dengan apa yang terjadi pagi ini. Ada sebuah lengan yang masih memeluknya erat. Tapi berbeda dengan situasi malam tadi. Kali ini Valerry berada di pelukan Kenzo dengan tangan lelaki itu menjadi bantal kepalanya.

Valerry mengigit pipi bagian dalamnya. Ketika ia ingin mengangkat lengan Kenzo, tiba-tiba saja lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya dan membuat kepala Valerry bersandar nyaman di dada bidang lelaki itu.

Wajah merah meronanya keluar begitu saja tanpa bisa Valerry cegah. Dengan pelan, Valerry mendongak menatap wajah Kenzo yang masih terlelap. Memandangi setiap pahatan sempurna dari wajah lelaki yang sedang memeluknya. Dan sialnya, mata Valerrt terperosok pada bibir Kenzo yang semalaman menghisap puting susunya, sama rakusnya seperti yang di lakukan Baby Kean padanya.

Valerry menggeleng gelengkan kepalanya. Mengenyahkan seluruh pemikiran yang menghampiri tanpa bisa ia undang.

Dan sekali lagi, Valerry mencoba melepaskan lilitan dari lengan kekar Kenzo. Yang kemudian berakhir dengan erangan keras dari si tersangka.

"Jangan bergerak. Aku masih mengantuk, Mama."

Dugong sialan!!

Sejak kapan Kenzo memanggil Valerry dengan sebutan Mama!! Dan parahnya, Valerry membeku tak berkutik saat Kenzo kembali mengeratkan pelukannya.

"Aku bukan Mama-mu, Ken." Valerry menggeliat, mencoba melepaskan diri dari Kungkungan Kenzo. "Tolong lepaskan. Keanu sudah bangun dan sepertinya dia akan menangis jika aku tidak segera menghampirinya."

"Lima menit."

Valerry mengernyit, "kalau kau lupa Ken, putramu lebih membutuhkanku daripada dirimu."

Erangan dan dengusan langsung Kenzo keluarkan saat Valerry mengeluarkan kalimat itu, "menurutmu aku tidak!!"

Dan setelah itu Kenzo melepaskan pelukannya dan membiarkan Valerry pergi menghampiri Keanu yang sudah membuka matanya. Lelaki kecil itu langsung tersenyum saat mendapati Valerry sudah berada di depannya.

"Ohh... Kau sudah bangun, hmm?" tanya Valerry. Sambil mengangkat tubuh kecil itu keluar dari box tidurnya. Memangku Keanu dan memberinya satu kecupan kecil di pipi chubbynya. "Mandi, lalu minum."

Namun sebelum Valerry membawa Keanu ke kamar mandi, sebuah suara menghentikan langkah Valerry hingga membuat wanita itu menoleh ke arah ranjang dengan Kenzo yang tidur telentang.

"Apa aku juga akan mendapat minum seperti baby Kean, Mama??" katanya sambil mengerling nakal ke arah Valerry yang sudah memerah menahan malu.

Ya, lagi-lagi Kenzo memanggilnya dengan sebutan Mama. Dan hal itu sukses membuat wajah Valerry merona merah. Bagaimana mungkin Kenzo bisa seenaknya memanggilnya mama seperti itu. Jika orang lain mendengarnya, maka bisa di pastikan jika Valerry dan ke dua Alarix itu pasti di anggap sebagai keluarga.

*****

Setelah selesai dengan semua keperluan Keanu dari memandikan dan memberi asi pada bayi mungil itu, kini Valerry sudah berada di dapur membuat nasi goreng ekstra tomat seperti apa yang selalu Kenzo inginkan.

Jangan lupakan bagaimana sikap lelaki itu jika tidak mendapatkan sarapannya di meja makan, maka kalimat bernada sinis akan keluar seperti sembila belati yang mengorek hati. Dan Valerry sudah pernah merasakan bagaimana lelaki itu berlaku sinis dengan tatapan tajam menghunus, mengerikan.

Setelah selesai membersihkan diri, Valerry segera ke dapur untuk memasak nasi goreng seperti biasanya. Dan memberikan Kean untuk Kenzo gendong karena bayi tampan itu selalu menolak untuk di gendong oleh siapapun kecuali Valerry dan tentu saja ayahnya sendiri.

Sesekali Valerry melirik ke arah dua Alarix itu dengan seulas senyum. Memandang bagaimana interaksi dua lelaki namun berbeda generasi itu dengan saksama. Andai saja Ibu Kean berada di tengah-tengah mereka, pasti kondisi kehidupan bayi mungil itu tidak akan semengerikan ini. Pikirnya

Valerry menghela napas panjang lalu kembali memfokuskan diri untuk menyelesaikan masakannya. Setelah selesai, Valerry membawanya ke meja makan dan membuat Kenzo langsung mengembalikan Keanu ke dalam dekapan Valerry.

Pemandangan seperti ini tak pernah sekalipun terlihat di hadapan pelayan lainnya. Bagaimana seorang Kenzo Alarix memakan makanannya tanpa sebuah protes dan suara keributan memenuhi meja makan.

Kehangatan rumah besar itu semakin kuat dengan kehadiran Valerry di dalamnya. Dulu, jika setiap pagi hanya di penuhi tangisan dari si kecil Alarix, maka sekarang ada tawa, makian, bentakan, tangisan dan segala jenis ekspresi lainnya. Semua itu seolah membangkitkan kehangatan keluarga Alarix yang selalu di dominasi oleh hawa dingin tiap kali melihat wajah datar dari Kenzo Alarix.

Ahhh... Dunia memang akan lebih berwarna jika ada satu wanita yang paling di inginkan berada dalam rumah.

Dan itu terbukti dengan kehadiran Valerry Anggita. Wanita berambut sepanjang bahu dan bermata emerald dengan senyum sesejuk musim semi itu membawa kebahagian untuk keluarga Alarix.

Setelah selesai dengan sarapannya, Kenzo menatap Baby Kean yang selalu menempel erat pada Valerry. Bagaimana Keanu selalu berada di dekat Valerry dan tidak ingin menjauh dari sisi wanita itu.

Dan ketika Kenzo mengingat bagaimana dirinya menjadi gila hanya karena ingin melakukan hal yang sama persisi seperti yang Keanu lakukan kemarin, maka terkutuk lah ia jika ketika malam tiba Kenzo menyelinap masuk dan melahap puting Valerry untuk ia nikmati sendiri hingga pagi menjelang.

Dan sialnya, setiap kali Keanu melahap puting Valerry tepat di hadapannya, Kenzo ingin sekali melakukan hal yang sama terhadap Valerry.

Shitt!!

Kenzo menggeram saat tanpa sengaja melihat Valerry tersenyum tepat di depan matanya. Wajah itu selalu menghiasi otak Kenzo dan seperti memanggil manggil Valerry begitu saja.

"Maa... Mammmm..." Suara Kean menarik perhatian Kenzo untuk berhenti memperhatikan Valerrt. Lelaki itu menarik sebelah sudut bibirnya lalu bangkit dari duduknya.

Melihat Kenzo yang sudah berdiri dan melangkah pergi, Valerry dengan sigap mengikuti Kenzo seperti biasanya. Membiasakan Keanu untuk mengantar keberangkatan Kenzo agar bayi tampan itu terbiasa memberi sala pada Kenzo untuk berpamitan jika hendak berangkat bekerja.

"Malam ini aku akan pulang malam,"

Valerry mengangguk dan tersenyum singkat.

"Jangan nakal, ok!" Kenzo menepuk kepala Keanh dan mencium kening bayi itu singkat.

"Aku berangkat."

"Hmm... Hati-hati di jalan, Papa." seru Valerry, menirukan suara khas anak kecil lalu melambaikan sebelah tangan Keanu ke arah Kenzo.

"Jaga baby Kean, Mama."

Dan kalimat terakhir itu membuat Valerry kembali tak berkutik di buatnya.

Lalu....

Bruggghhhh...

Sebuah suara dari balik punggung Kenzo menginterupsi kalimat itu dengan kekagetan dan ketidakpercayaan apa yang baru saja di dengarnya.

"Mama!! Sejak kapan kau menikah, Kenzo Alarix."

Dan suara itu membuat Kenzo menolehkan kepalanya. Melihat satu sosok wanita yang selama sembilan bulan mengandungnya dengan wajah terkejut atas teriakan yang baru saja ia lakukan beberapa detik yang lalu.

.

TBC

โ€ข

โ€ข

โ€ข

Satu kata untuk Kenzo??

Emoticon untuk chapter ini.

Suka dengan chapter ini gak??

Btw, ada yang nunggu cerita ini atau sudah bosen liat sifat si ayam yang luar biasa ๐Ÿ˜๐Ÿ˜

VOTE, KOMENTAR & SHARE cerita ini ya guys!!

TAG teman kalian jika Sule cerita nyeleneh seperti ini bila perlu. ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ