Chereads / Air mata cinta / Chapter 1 - AMC 1

Air mata cinta

Suhaimi_Izentri
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 26.5k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - AMC 1

Pagi itu Vian seperti biasa menunggu angkutan untuk menuju pabrik tempatnya bekerja, sambil menunggu angkutan Vian selalu memutar lagu favoritnya.

Tampa dia sadari seseorang memperhatikannya dari kejauhan, pria itu memperhatikan wajah novian hingga penampilannya.

tak lama novian menunggu angkutan umum yang menuju arah tempat kerjanya datang, Vian langsung naik ke angkutan itu menuju pabrik tempat dia bekerja.

Tiga puluh menit kemudian Vian sampai di pabrik, "hai Vi!" seru Ratna sahabatnya.

"hai, yuk kita masuk ke dalam".

Ratna dan Vian bekerja di pabrik garmen ternama di Bogor.

Sore sepulang mereka kerja mereka mampir ke salah satu kedai makanan, "Ratna kamu mau pesan apa?"

"aku mau pesan nasi goreng aj, minumnya teh manis hangat".

" pak nasi goreng 2, teh manis hangat 1 dan jeruk hangat 1" ucap Vian pada pedagang nasi tersebut.

"Vi hari minggu kita main ke puncak yuk!" "liat nanti aj ya rat, soalnya aku takut ga di izinin sama kakakku, kamu tau kan kakakku gimana ?"

" baiklah kalau begitu, aku tunggu kabar selanjutnya darimu" tak lama pesanan mereka sudah siap "silahkan di makan neng" ujar pedagang itu, " iya, terimakasih pak" ucap Vian bersamaan dengan ratna.

setelah selesai makan dan membayar makanan, Ratna dan Vian berjalan menuju halte. angkutan menuju rumah ratna lebih dulu lewat "Vi aku duluan ya, kamu hati hati ya" , " iya, kamu juga hati hati nanti kalau turun jangan lupa kaki duluan" ledek Vian pada sahabatnya itu, ranta hanya membalas dengan senyuman.

tak lama kemudian angkutan ke arah perumahan bukit biru juga lewat,dan Vian langsung naik angkutan tersebut.

Beberapa hari berlalu sama seperti hari hari biasanya, Vian mulai merasa kesepian melihat teman temanya yang semuanya mempunyai acara dengan pasangannya setiap malam minggu, sedangkan dia melewati malam mingu di kamar sambil mendengarkan musik atau membuka facebook.

Minggu pagi "Kak Shinta aku boleh ga pergi jalan jalan, aku pengen tau daerah kota bogor" tanya vian pada kakaknya, "kamu mau pergi sama siapa?" " sendiri kak, aku bosan di rumah terus" "ga boleh, nanti kalau kamu nyasar gimana ? kan kamu belum tau daerah sini, kamu taunyakan cuma dari rumah ke pabrik aj" sungut sang kakak. Vian hanya diam dan masuk kembali ke kamarnya.

"Vi, katanya kamu suntuk di rumah, tuk kita jalan jalan bang rendra ngajak jalan tuh, katanya biar kamu ga bosan di rumah, kamu ganti baju ya, kakak tunggu di depan". "iya kak" jawab vian dengan perasaan gembira.

Senin pagi seperti biasa Vian mejunggu angkutan untuk berangkat kerja, dari arah kiri seberang jalan tampak seorang pria memperhatikan Vian dari dalam mobil miliknya, dia adalah Erwin seorang pria dengan perawakan tinggi putih dan tampan. namun sayang erwin belum berani mendekati vian dan berkenalan langsung, setiap pagi dia selalu memperhatikan vian sebelum dia berangkat ke kantor.

Vian tak pernah menyadari jika erwin sering memperhatikannya dari jauh, setelah mendapat angkutan seperti biasa vian berangkat menuju pabrik tempat dia bekerja. tapi tak seperti biasanya hari ini vian lembur kerja dan baru pulang jam 10.30 malam karna harus menyelesaikan laporan produksi.