Chereads / Elegi Cinta Asha / Chapter 17 - Gosip—Serangan Jantung

Chapter 17 - Gosip—Serangan Jantung

"Jelaskan ini Angga!" ucap wanita paruh baya di depannya seraya melempar sebuah koran tabloid ke hadapan putra keduanya.

Angga yang malam itu baru pulang dari rumah sakit tampak mengerutkan dahi tampak tidak mengerti. Diambilnya tabloid itu dari lantai yang tadi terjatuh setelah mengenai dadanya.

Hanya melihat judul beritanya Angga tahu apa maksud Arumi, maminya. Bahkan bisa menebak-nebak apa isi berita di tabloid yang terkenal dengan berita gosip selebritis tanah air. Tapi hei! Angga bukan artis, dia hanya pengusaha yang sukses di usianya yang masih terhitung muda. Baru lulus Sarjana dari universitas terkemuka di Jerman. Belum lagi sebentar lagi dia bakal bertolak lagi ke Jerman meneruskan studinya. Sama sekali bukan artis, hanya Pengusaha Muda yang Sukses! Bagaimana bisa tabloid gosip itu memberitakannya?

Sejenak menghela nafas. "Angga hanya bantu teman Mi."

"Teman? Wanita itu hanya teman?" terdengar nada meninggi seakan melecehkan jawaban putranya. "Kalau hanya teman, apa harus sampai sebegitunya Kamu?" lanjutnya geram.

"Sebegitunya gimana siy Mi?" tanya Angga benar-benar tidak paham kemudian menghempaskan tubuhnya di sofa. Hatinya sedang kurang baik karena Asha-nya bersikap dingin seperti dulu. Mungkin lebih dari yang dahulu. Sedikit menyesal dengan tindakannya memberikan rekaman perselingkuhan Bayu kepada Asha. Reaksinya benar-benar di luar ekspektasinya.

"Kamu hajar suami orang! Di pesta pernikahannya Arman! Hingga istrinya pingsan. Apa-apaan itu!" Maminya tampak tidak bisa lagi menahan emosi, "Apa tujuan kamu heh? Sampai menyerahkan barang bukti tidak senonoh seperti itu?!"

"Di koran itu beritain apa aja siy Mi? Bener-benar berita gosip murahan." Angga tidak percaya, dirinya dituduh menghajar Bayu di pesta pernikahan sahabatnya. Okay dia memang menghajar Bayu, tapi di kamar hotel, dan hotel itu memang berada di gedung yang sama dengan ballroom hotel tempat resepsi sahabatnya di gelar. Tapi tidak di ballroom hotelnya dia menghajar Bayu. Tempatnya berbeda bukan? Dan lagi, Asha pingsan bukan karena melihat Bayu dihajar olehnya. Apakah yang meliput berita itu paham dan melihat sendiri kejadiannya atau memang sengaja mencari sensasi untuk mendongkrak penjualan?

Jadi ... Arumi dan Darwin Darmanto saat menghadiri undangan para investor di acara resepsi Nia dan Arman yang dilangsungkan siang tadi, ada salah satu koleganya yang memberikan tabloid infotaiment tersebut. Bermaksud mengonfirmasi beritanya, apakah pemberitaan tentang pengusaha muda yang sukses dan lulusan luar negri bernama Angga ini adalah Angga Dermanto? Karena diberitakan pengusaha yang sukses di usianya yang ke 21, terlibat dalam kasus pemukulan terhadap seorang pria pelaku terduga perselingkuhan di hotel tempat resepsi Nia dan Arman—yang juga salah satu pengusaha muda, digelar kemarin malam dan sempat disebutkan juga bahwa tersangka pria itu mendapat pukulan di wajah hingga menyebabkannya pingsan ketika dibawa ke kantor polisi. Dan istri tersangka yang juga pingsan segera dilarikan ke rumah sakit.

"Seharusnya prestasi bisnis kamu yang kamu tonjolkan Angga. Bukan skandal kaya gini!"

"Skandal? Maksud Mami apa siy? Bukan Angga yang selingkuh. Kejadiannya juga bukan seperti yang diberitakan," ucap Angga geram seraya mengurut pelipisnya 'kenapa tiba-tiba ada yang liput berita konyol ini di media siy? Harus tanya Arman!' pikirnya.

Belum maminya membuka mulut, terdengar dering telepon dari telepon genggam Angga. Dilihatnya nama Arman di sana. Kemudian ditekannya tombol menerima.

"Ya, Man?" tanyanya yang langsung mendapat jawaban dari seberang sana. Angga terlihat panik dan langsung segera pergi lagi dari rumah dan meninggalkan maminya yang berteriak memanggil Angga dengan kesal.

***

Di rumah sakit tampak Nia dan Arman sedang menghibur Marisa, yang duduk di kursi di luar tempat Asha dirawat. Ibunya terlihat shock setelah mendapat penjelasan dari mereka berdua tentang apa yang sebenarnya terjadi pada putrinya dan menantunya.

Ketika Asha kembali tak sadarkan diri. Marisa kalut dan bingung yang akhirnya menghubungi Nia meminta penjelasan. Karena mereka berdua ada di sana saat Asha tiba-tiba tak sadarkan diri.

Nia dan Arman yang sedang bersantai setelah acara resepsi mereka siang itu, kemudian memutuskan untuk datang ke rumah sakit kala mengetahui kondisi Asha.

"Tante gak bisa bayangin kalau papanya Asha tahu masalah ini. Tante kuatir dengan penyakit jantungnya kambuh lagi."

"Sabar ya Tante. Semoga kalau om tau nanti. Om kuat."

"Keluarga Asha Haryanto?" tanya seorang perawat yang keluar dari dalam ruang rawat inap Asha.

"Ya saya Suster," jawab Marisa. Haryanto masih dalam perjalanan ke rumah sakit. Setelah mendengar putrinya yang baru siuman kemudian tak sadarkan diri lagi, segera setelah acara rapat selesai. Haryanto pergi ke rumah sakit.

"Dokter mau bicara dengan keluarga pasien. Apakah suami nyonya Asha ada?" lanjut sang perawat.

Marisa yang bingung harus menjawab apa terdiam sejenak. Karena manantunya kini mendekam di penjara karena ketahuan berselingkuh. Tidak mungkin mengatakan hal ini pada perawat di hadapannya. Ini adalah aib bagi keluarganya.

"Saya suaminya," jawab seseorang dari balik punggung Marisa. Seketika Marisa menoleh untuk melihat siapa yang berbicara.

"Nak Angga?" Marisa tak percaya akan apa yang didengarnya.

"Mama tenang aja. Aku temani," kata Angga menenangkan yang membuat Marisa terkejut dengan sebutan 'mama' dari mulut Angga. Namun tidak membantah ucapannya.

Perawat itu kemudian membawa Marisa dan Angga 'suami' Asha ke dalam ruangan tempat Asha di rawat.

Di dalam sudah menunggu seorang dokter kandungan yang baru memeriksa kondisi Asha. Tampak dirinya masih terpejam. Begitu tenang.

Karena kondisinya yang makin memburuk, mempengaruhi janin yang ada di kandungannya. Dan harus segera dilakukan tindakan operasi demi menyelamatakan ibu dan bayinya. Namun karena usia janin baru 28-29 pekan, maka akan ada resiko nantinya. Dan untuk itu mereka membutuhkan persetujuan dari keluarga dan suaminya untuk melakukan tindakan operasi caesar.

Dua pertiga bayi yang lahir pada usia kehamilan 24 pekan yang dirawat di NICU umumnya akan mampu bertahan. Sebanyak 98% bayi yang lahir di usia kehamilan 30 pekan juga akan bertahan hidup. Sementara untuk kasus Asha dengan usia kehamilan 28-31 pekan memiliki harapan hidup 90-95%. Demikian penjelasan dokter kandungan.

Sejenak Angga membawa Marisa untuk berdiskusi. Karena Angga adalah 'suami' Asha dia tidak berhak memutuskan. Lalu diputuskan untuk menunggu Haryanto, papanya Asha terlebih dahulu.

Haryanto datang dan langsung dibawa Angga keluar ruangan, diberitahukannya bahwa kondisi kritis Asha dan juga kondisi janinnya tanpa menjelaskan tentang ke mana suaminya Asha saat ini. Akhirnya diputuskan malam itu akan dilakukan operasi.

***

"Apakah ada yang bisa memberitahukan papa kemana suami Asha? Sudah dua hari ini papa belum melihatnya. Sejak Asha dan Bayu datang ke resepsi pernikahan Nia dan Arman. Ada apa sebenarnya? Apa yang kalian sembunyikan dari papa?" tanya Haryanto saat menunggu operasi Asha putrinya.

Seketika Marisa, Angga, Nia dan Arman saling melempar pandangan.

"Kalau kalian kuatir dengan kondisi jantung papa. Kalian katakan saja. Papa siap menerima yang terburuk," lanjut Haryanto.

Tampak hening sejenak. Baik Nia, Arman dan Angga ketiganya menundukan kepala. Bingung untuk menjawab.

"Asha ingin bercerai dengan Bayu, Pa," Marisa buka bicara.

Baik Haryanto juga Angga keduanya terkejut mendengar keinginan Asha. Angga yang mendengar ini hatinya merasa lega namun tidak ditampakkan. Berbeda dengan Haryanto yang langsung muram.

"Mereka masih muda. Tentu bakal ada konflik dan kesalahpahaman. Tapi bercerai bukan satu-satunya cara untuk menyelesaikannya," Haryanto mengutarakan pemikirannya.

"Bayu selingkuh, Pa," terang Marisa lirih. Tampak suaranya bergetar dan di sudut matanya terlihat cairan bening.

"Apakah ada bukti?" tanya Haryanto mencoba berpikiran jernih dan membuang prasangka buruk tentang menantunya.

"Saya melihatnya sendiri, Om," jawab Angga.

"Nak Angga yakin gak salah lihat?" Haryanto masih berpikir positif.

"Ada rekamannya dan sudah diserahkan ke polisi, Om. Dan semua sudah diurus oleh pengacara saya, Om," terang Angga menyakinkan. Bahwa ini bukan hanya sekedar prasangka. Saat menanti Asha siuman, Angga menelpon pengacaranya untuk mengurus tentang laporan perselingkuhan Bayu dan menjelaskan juga bagaimana kondisi Asha istrinya Bayu, hingga semua dia kuasakan pada pengacaranya.

"Lalu Bayu?"

"Pengacara saya menjelaskan kalau Bayu bakal dijatuhi hukuman pidana 9 bulan dan begitu juga pasangan selingkuhnya. Jabatannya sebagai ASN diturunkan. Tapi sidangnya sendiri masih berjalan. Bayu masih bisa ajukan banding," jelas Angga. Seketika Haryanto terhenyak seraya memegang dadanya.

Marisa yang melihatnya berusaha menenangkan. Angga lebih sigap untuk memanggil perawat yang jaga. Tak lama Haryanto kembali terkena serangan jantung.

***