Chanyeol berencana ingin memperkenalkan Amber ke seluruh penghuni reservasi. Walau waktu sudah menunjukan jam sembilan malam, tapi Amber tidak menunjukan rasa lelah ataupun mengeluh. Memang ini yang ia inginkan, menghabiskan waktunya bersama Chanyeol, walau ia sadar itu tidak akan cukup.
Namun karena itu sudah menjadi prioritasnya selama ini, di tinggalkan berbulan-bulan dan hanya melewatkan hari-hari begitu saja, tidak, Amber tidak menginginkan itu. Apapun rela ia lakukan yang penting dilakukan bersama Chanyeol.
Chanyeol pun sangat bahagia selain ia mendapatkan Amber kembali ia sangat senang bahwa Amber dapat menerimanya apa adanya, walau itu hal yang sangat beresiko dan absurd sekalipun, rasa kekhawatiran Chanyeol pun bisa dibilang berlebihan. Namun ia sudah bertekad dalam hatinya 'Aku pasti bisa melewati semua ini dengan baik - baik saja'.
Mereka berjalan melewati dinding lorong menuju halaman belakang yang menghadap kolam renang, terdapat lukisan dengan cat minyak persegi panjang dan yang paling besar diantara lukisan-lukisan yang lain, lukisan itu dibingkai frame kayu yang diukir rumit. Lukisan dengan gradiasi berwarna putih, jingga, hitam, abu - abu. Menggambarkan seekor unicorn putih yang membelakangi dengan anggunnya menoleh ke barat.
Dari kejauhan terlihat sekumpulan laki-laki sedang duduk dibatang pohon driftwood, batangnya putih terkikis oleh cuaca dan tertanam cukup dalam dipasir dan beberapa akarnya mencuat kepermukaan, permukaan tempat mereka duduk. Mereka duduk membentuk lingkaran dengan api unggun ditengahnya, pohon ghorqod yang lebat menjuntaikan beberapa dahannya diatas mereka.
"Mereka sedang apa?" tanya Amber.
"Kris sedang merayakan pesta kecil"
"Apa tidak apa-apa kalau aku berada ditengah-tengah kalian? Aku tidak mau merusak pesta kalian, dan__aku takut mereka tidak suka dengan keberadaanku diantara kalian"
"No, it's okay Amber, ini lebih semacam rapat, dan mereka pasti menyukaimu"
Amber langsung menghentikan langkahnya "Alright, maybe i should go, i shouldn't be here Chanyeol. Aku khawatir..they doesn't really like people like me being around the house, umm..you know, i kind of..."
"Tidak usah khawatir, sayang" Chanyeol merangkul Amber "Tidak ada yang harus kau khawatirkan, Kris hanya mau cerita tentang sejarah kami, dan ada banyak makanan disana kau pasti suka"
"Sejarah? Bukankah itu rahasia, lagipula aku tau bukan orang sembarangan yang dapat ikut mendengarkan rapat ini"
"Tidak apa-apa, kau kan bersamaku, mereka akan mudah menerimamu kok. Lihat yang duduk dipaling kiri yang rambutnya pirang, itu Kris, dia ketua sekaligus pemilik tempat reservasi ini"
"Oh itu yang namanya Kris, jadi dia ketua ya....umm hebat" kata Amber kagum.
"Chanyeol!" panggil Baekhyun dari kejauhan, sambil ia berlari kecil menghampiri Chanyeol.
"Kau kemana saja? Ayo cepat, nanti keburu Sehun dan Xiumin menghabiskan semua makanan" mata Baek terpaku melihat Amber.
"Hei Amber....How are you?" Baek memeluk Amber.
"Im fine, how nice it is to see the same face"
Baekhyun tersenyum. "Ahh akhirnya kalian bertemu juga, you know Amber, he's so worried about you"
"Masa?"
"Ya, dia sangat panik ketika kau tidak membalas surat-surat darinya. What should I do? Am I to much? Should I call her? Maybe I should call her and hang up, he's too noisy" Baek meniru ekspresi dan nada bicara Chanyeol.
Amber terkekeh.
"Alright, you can shut up now" perintah Chanyeol.
"Jadi, kekuatan apa yang kau miliki Baek?" Tanya Amber pada Baekhyun.
Baekhyun menatap Chanyeol, mereka saling bertukar pandang cukup lama, seperti mengetahui isi kepala Baekhyun yang memberondongi pertanyaan.
Chanyeol menggangguk samar.
Baekhyun mengeluarkan sinarnya dari telapak tanganya.
"Whoa...beautiful" Amber kagum melihat cahaya keluar dari telapak tangan Baek.
"Beautiful? Awalnya aku pikir ini mengerikan, tanganku bisa menyala seperti lampu jalanan"
"No..It's really beautiful, like__Iron Man"
Baekhyun langsung beraksi seperti tokoh Iron Man sambil mengeluarkan sinar dari tangannya.
"GENIUS, BILLIONAIRE, PLAYBOY, PHILANTHROPIST."
Tegas Baekhyun mengutip kalimat Tony Stark hingga membuat Chanyeol dan Amber tertawa.
"Tapi hati-hati, ini bisa membuat buta" terang Baekhyun, kali ini serius.
"Woah okay, but i confessed, i really exited" Amber memberikan sikap kekagumannya, walaupun Baekhyun mengeluarkan kata yang cukup mengerikan, jelas suatu peringatan terhadap Amber.
Tapi Amber tetap mengganggapnya bukan suatu yang bahaya karena ia teralu bersemangat dan penasaran dengan kekuatan penghuni lain yang mereka miliki. Menilai hal tersebut lagi-lagi Chanyeol merasa kawatir, dia pikir apa tidak ada hal yang membuat Amber takut.
"Ayo cepat, aku tidak mau kehabisan hotdog dan ikan bakar bumbu racikan Kyungsoo" sambil Chanyeol menggandeng tangan Amber.
"Ayo Amber, anggaplah rumah nenek" canda Baekhyun.
Belum sampai Amber ditengah-tengah penghuni reservasi, Kris sudah menatap Amber seperti keheranan, hal itu membuat Amber salah tingkah.
"Lihat siapa yang datang" sahut Baekhyun yang langsung duduk di batang pohon driftwood.
Ya Tuhan demi apapun dia tampan sekali, kendalikan dirimu Amber. batinnya.
Bibir Amber tak bisa mengatup rapat, jantungnya berdegup kencang ketika melihat sosok Kris.
Amber tidak dapat menahan keterkejutannya melihat ketampanan Kris, wajahnya tampak sempurna dengan bibir kemerahan dan penuh. Amber pandangi wajah Kris. Amber mengira Kris berumur hampir tiga puluhan.
Ternyata Kris Begitu muda dan terus terang menarik, sangat menarik. Kelihatannya Kris tinggi sekitar 190cm, mengenakan sweater warna krem potongan asimetris, dan kaus putih yang jelas Kris mengenakan setelan bermerk. Rambutnya berwarna pirang emas tertata apik terlihat kontras dengan mata berwarna gelap yang intens, matanya menyorot tajam pada Amber. Amber langsung menunduk memandang keperapian.
"Kau pasti....." sebelum Kris menebak dengan benar Luhan sudah menyela.
"Amber Liu, who else?" Kata Luhan seolah-olah Luhan sudah mengenalnya dari awal. Kris hanya mengangkat alisnya menyerah.
Terpikir oleh Amber kalau Chanyeol cerita tentang dirinya kepada laki-laki itu. Pandangan Luhan sungguh membuat Amber terganggu, seperti berusaha menemukan sesuatu dari dirinya.
"Hmmm jadi Kau pacarnya Chanyeol?" tanya Kris .
Amber menggangguk sekali tak sanggup menatap Kris, butuh beberapa saat bagi Amber untuk menemukan suaranya "Yeah, guess so" suara Amber serak menjawabnya.
"Well kejutan besar! Senang bertemu denganmu. Amber." Kris menyodorkan tangan, mereka untuk berjabat tangan.
Amber meraih jabat tangannya, tangan Amber lenyap dalam genggamannya yang lebar.
Chanyeol menepuk - nepuk batang pohon dan mempersilahkan Amber duduk disebelahnya, Baekhyun dan Chanyeol duduk mengapit Amber ditangahnya.
"Kau tidak takut cerita horror kan Amber?" tanya Baekhyun dengan pupilnya yang berbinar-binar.
"Gawat...aku sangat suka cerita Horror, semoga tidak ada hantunya ya" kata-kata Amber yang ambigu membuat Baekhyun bingung dengan jawaban Amber.
Amber pemberani, memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, hangat dan ceria, ia memiliki pikiran yang sangat menarik. Sangat berwawasan dan dewasa. Dia memandang berbagai hal secara berbeda dibandingkan orang lain, dan pikiranya sangat kuat, namun ia tidak begitu suka mendapati dirinya menjadi pusat perhatian. Dia tidak suka menunjukan kelemahannya, namun egonya lah yang membentuk keberaniananya. Ia juga penuh kasih sayang, murah hati, pengagum, dan sedikit protektif. Perempuan yang sangat sederhana: Amber orang baik. Sifat yang lainnya cuma penjabaran dari itu-baik hati, tidak cari perhatian, penyayang, dan berani-dia benar-benar orang baik. Aku rasa Cukup penilaian tentang dirinya, tidak ada otak jahat ataupun benci. Menarik.
Sekian Luhan menilai Amber.
"Heh Luhan, Jangan lakukan itu" tegur Chanyeol mendapati Luhan yang sedang melihat pikiran Amber dengan pandangan yang nyaris melamun.
Luhan nyengir "Maaf, cuma penasaran" Luhan tersenyum manis pada Amber.
Woah...senyuman terimut yang pernah aku lihat dari seorang laki-laki dewasa puji Amber dalam hati sambil malu-malu membalas senyuman Luhan.
"Aw..thank you" kata Luhan, membuat Amber bingung seperti mengetahui isi pikiranya yang baru saja memuji Luhan.
"Dia telepatis" kata Chanyeol lembut.
"Dan telekenesis" tambah Luhan ceria.
Woooww...gawat di pasti sudah membaca seisi otakku.
Amber melongo bibirnya terkesiap memandang Luhan. Matanya melebar bukannya kaget, tapi dibuat-buat sok polos.
Okay aku tidak akan mencuri pikiranmu lagi, jangan mengatakan sesuatu keras-keras didalam otakmu, karena aku akan mendengarnya, sembunyikan semampumu.
Luhan mengirim telepatinya ke Amber.
Amber terkesiap sangat keras "Kau yang melakukan itu?" Tanya Amber syok.
Luhan tersenyum meledek.
Luhan Please jangan lakukan itu, Kau membuatnya tidak nyaman. Chanyeol memberikan tatapan memohon pada Luhan, khawatir sikap Luhan akan membuat Amber terganggu.
Luhan berhenti memamerkan kekuatan. Kris membentak Luhan dalam pikiranya.
Oke oke maaf. Sesal Luhan
"Amber, Tidak ada rahasia disini ketika kau memutuskan untuk menginjakkan kaki disini" kata Baekhyun sambil menyesap tehnya. Amber tersenyum.
"Kau adalah orang asing pertama yang mendengarkan ini, maybe you're the only one" kata Kris dengan suaranya yang berwibawa.
Orang asing? Ya itu sudah pasti, mungkin bila perlu Kris akan memberikanku kartu keamanan yang bertuliskan PENGUNJUNG dan disematkan dileherku. Tentunya sudah jelas bahwa aku hanya berkunjung. Aku tidak cocok di sini. Ini bukan tempat untuku. Kata Amber dalam hati.
Amber tak bisa mencegah seringainya membayangkan itu. Lalu Amber tersadar ia tidak bisa bicara sembarangan walau dalam benaknya, Amber menoleh ke arah Luhan.
Luhan yang mendengar batin Amber tersenyum ramah pada Amber, Amber terpesona melihat senyuman Luhan. Amber pikir ia seperti melihat malaikat tersenyum dalam ekspresi Luhan, malaikat yang sangat menarik perhatianya dengan senyuman itu tampan dan imut menjadi satu dalam senyuman itu. Amber tidak yakin dengan makna senyuman itu, tapi tidak diragukan lagi Luhan geli mendapati pikiran Amber.
"Well, i think i can keep a secret" kata Amber meyakinkan, jelas dia tidak akan memberi tahu siapapun.
Amber melihat Luhan kembali dan mendapati Luhan masih memperhatikan dirinya dan dengan tatapan yang sama.
"Luhan, Can you stop read my mind!" Kata Amber lugu, semua orang tersenyum mendengar itu.
Luhan tersenyum memperlihatkan malaikat dalam senyumanya lagi. Lalu Luhan iseng diam-diam mencuri tiap pikiran force lain, mencuri pendapat mereka tentang Amber.
'Hmm ternyata mereka mengangap Amber pemberani, berani bisa duduk diantara orang - orang yang memiliki kekuatan super yang bisa saja menyakitinya tanpa aba-aba dan tidak-disengaja, dan beberapa forces iri dengan keadaan mereka yang saling jatuh cinta'
"Aku akan menceritakan lagenda, lagenda dari leluhur kita, lagenda yang membawa kita menjadi orang-orang yang terpilih memiliki kemampuan".
Kris mulai menyusun kisah-kisah dalam benaknya sebelum memulai, seperti berdoa sebelum pidato.
"Well, ceritanya agak rumit, jadi dengarkan baik-baik" kata Kris seperti memberikan aba-aba.
"Make you comfort, Amber" kata Baekhyun menenangkan Amber.
Atmosfer mendadak berubah. tanpa merasa perlu memberi kata pengantar, Kris memulai ceritanya, dengan suaranya yang dalam dan berwibawa.