Chereads / My promise / Chapter 3 - chapter 2

Chapter 3 - chapter 2

Happy reading,

Maaf typo bertebaran dimana-mana..

Sejak kedatangan kedua gadis kecil itu di keluarga Hansel, Leo langsung merubah nama kedua adiknya dengan antusias. Milly berubah menjadi Louisa Hansel, dan semua orang terbiasa memanggilnya dengan nama Louise.

Retta juga telah mengganti namanya menjadi Livia Hansel. Karena ia lebih tua beberapa bulan dari Louise, Louise harus mengakuinya sebagai kakak. Leo sangat menyayangi keduanya walau terkadang ia sangat senang mengusili adik - adiknya.

" Kakak !!! dimana kau sembunyikan sepatuku!! " teriak Louis dari kamar. Karena tidak ada jawaban darinya, Louise langsung berlari masuk menerobos kamar Leo.

Louise mulai mengaduk-aduk kamar Leo untuk menemukan sepatu sekolah yang disembunyikan oleh Leo. Akhirnya ia menemukan apa yang dicarinya, kemudian Louise segera memakai sepatu sekolahnya, dan langsung turun menuju ruang makan.

Disanalah dengan wajah tidak bersalahnya, Leo duduk dengan santai menikmati sarapannya sambil mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh. Sedangkan Louise menekuk wajahnya karena kesal melihat Leo berpura - pura.

" Pagi! " sapa Louis ketika duduk di meja makan dengan lesu, Tak lupa ia mencium pipi daddy.

" Pagi sayang... kenapa pagi-pagi sudah berteriak?" tanya daddy heran.

" Ada yang menyembunyikan sepatuku dad! " celetuk Louis merajuk.

" Mungkin.. ada tikus yang suka dengan sepatumu " goda kak Leo sambil pura - pura tidak tahu apapun.

" Kau- " belum sempat meyelesaikan perkataannya.

" Leo! jangan mengganggu adikmu!" tegur daddy.

Louis menjulurkan lidahnya karena merasa puas bahwa daddy membelanya dan menegur kakaknya. Sedangkan Livia hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua saudaranya, Leo mendengus sebal melihat tingkah Louise.

" Daddy akan pergi beberapa hari, ada yang harus daddy kerjakan! jadi Leo.. jaga kedua adikmu baik-baik! " seru daddy.

"Siap dad!" sahut Leo cepat.

"Kapan daddy pulang?" tanya Livi santai.

" Mungkin sekitar 1 minggu " jawab daddy.

" Memang daddy mau kemana? " tanya Louis penasaran.

" New york, ada apa sayang?" tanya daddy heran.

"Jangan lupa bawakan aku oleh-oleh dad!" pinta Louis antusias.

" Daddy disana kerja bukan berlibur! " celetuk Leo datar. Louis cemberut mendengar perkataan Leo.

" Daddy usahakan ya sayang.. " jawab daddy bijak.

" Hm..daddy harus segera pergi! cepat habiskan makanan kalian! nanti terlambat ke sekolah " seru daddy sambil berdiri dari kursinya.

" Baik dad! " jawab Leo,Livi dan Louis serempak bersamaan.

Daddy mencium kening kepala putera sulungnya dan kedua putri cantiknya. Tidak lama mereka bertiga berangkat ke sekolah dengan supir mereka. Ya, Livi dan Louis masuk disekolah yang sama dengan Leo tapi, karena Leo lebih tua 1 tahun jadi beda kelas.

***

Sepulang sekolah..

" Livi!! Louis!! cepatlah!!" teriak Leo dari parkiran sekolah. Mendengar namanya dipanggil, keduanya segera berlari menghampiri Leo.

" Lama banget sih! " protes Leo kesal ketika di dalam mobil.

" Aku bisa terlambat datang " gerutu Leo lagi.

" Maaf kak! " jawab Livi sambil menundukkan kepalanya. Lalu Leo mengusap puncak kepala Livi dengan lembut. Menurutnya Livia adiknya yang paling manis, berbeda dengan Louisa cantik tapi suka seenaknya sendiri. Tetapi justru hal itu yang membuat hari-harinya lebih berwarna.

" Hari ini kak Leo ada les apa? " tanya Louis dengan rasa penasarannya.

" Taekwondo sama berkuda! " sahut Leo santai.

" Wah.. pasti seru! aku mau ikut kak! " pinta Louis antusias.

" Tidak! sangat berbahaya! " jawab Leo tegas walau ada guratan keterkejutan terlukis diwajahnya.

" Ayolah kak.. aku ikut ya.. "ucap Louis sambil menujukkan puppy eyesnya, Leo menghela nafas dengan kasar.

" Mintalah izin kepada daddy " jawab Leo pasrah.

" Hm.. daddy masih lama pulangnya, kan baru pergi tadi pagi! please... " pinta Louis tak menyerah sambil memasang puppy eyes andalannya.

" Suatu hari kalian pasti belajar tapi tidak sekarang!! " sahut Leo tegas tak ingin dibantah sambil menatap tajam kearah Louis. Louis mendengus kesal dan tak berani membantah.

" Aku?! maksudku.. kami juga harus belajar hal seperti itu? " tanya Livi terkejut.

" Iya tapi tidak sekarang! fokuslah pada pelajaran sekolah kalian " seru Leo sambil tersenyum tulus, di usianya yang masih teramat muda, ia sudah menujukkan sisi dewasanya.

Louis dan Livi merasa ada yang aneh dengan apa yang baru saja dikatakan Leo. Apalagi melihat perubahan di wajah kakaknya.

***

Dikamar Livi..

" Kakak udah pergi les, vi?" tanya Louis sambil masuk kedalam kamar Livi dan langsung duduk diatas kasur king sizenya.

" Kayaknya udah deh " sahut Livi sekenanya sambil mengerjakan tugasnya di meja belajarnya.

" Hari ini kak Leo aneh ya.. "celetuk Louis.

" Sudahlah.. Jangan dipikirin! mungkin kakak lagi kecapean " sahut Livi bijak.

" Hmm.. "gumam Louis sambil menganggukkan kepalanya perlahan.

" Tugasmu sudah selesai? " tanya Livia sambil menoleh kearah louis.

" Sudah! " jawab Louis singkat.

" Tumben? " celetuk Livi menyeringai.

" Jangan meremehkanku! " ungkap Louis sinis.

" Ya.. ya.. ya" sahut Livi sambil menggedikkan bahunya. Louis langsung melempar bantal ke arah Livi dan langsung mengenai kepalanya.

" Aish.. Kau benar-benar menyebalkan! " gerutu Livi. Louis hanya tertawa renyah melihat wajah Livi yang cemberut.

Sejak kepergian daddy, kak Leo sangat over protektif banget.

Dari pergi sekolah pulang sekolah, sampai kami mengikuti les musik pun dia benar-benar menjaga kami. Malam hari sebelum tidur pasti mendatangi kamarku dan Livia hanya mengawasi kami sudah tidur atau belum.

Hufh! benar-benar menyebalkan..

***

2 minggu kemudian..

Saat kami berada diruang keluarga. Louise dan Leo asyik bermain game, sedangkan Livi asyik membaca komiknya di sofa.

" Rupanya kalian disini.. " terdengar suara berat menginterupsi di belakang mereka yang berasal dari arah pintu. Ketiganya semua menoleh ke arah tersebut.

" Daddy!! " Seru Louis sambil berlari menghampiri daddy dan langsung memeluknya. Leo dan Livia mengikuti di belakang Louise sambil menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah Louise.

" Duh.. ada yang kangen daddy nie " goda daddy sambil memeluk Louis.

" Akhirnya daddy pulang.. " ucap Livi sambil tersenyum manis.

" Kemarilah.. " pinta daddy kepada Livi dan Leo. Dengan senang Livi dan Leo ikut memeluk daddy.

" Apa daddy bawa oleh-oleh untukku? " Tanya Louis cepat ketika pelukan mereka terlepas.

" Of course.. " jawab daddy sambil memandang lembut ke arah putera dan puterinya. Lalu mengambil oleh-oleh yang telah dipersiapkan olehnya, dan membagikannya kepada mereka bertiga.

" Terima kasih dad! " Seru kami bertiga ketika sudah mendapatkan oleh-oleh dari daddy.

Setelah itu mereka menuju meja makan untuk menikmati makan malam. Malam itu seperti biasa diisi oleh ocehan Louise dan Leo menambah kehangatan keluarga Hansel.

" Dad! bolehkah aku mengikuti les yang sama dengan kak Leo? " tanya Louise antusias.

" les apa yang ingin kau ikuti, hm? " tanya daddy dengan tenang.

" Semua les yang kak leo ikuti dad! " jawab Louise cepat tidak ingin membuang kesempatan yang ada.

" Bukahkah kalian sudah mengikuti les musik dan les bahasa?! " tanya daddy heran,

" Aku ingin mengikuti les yang kak Leo ikuti, dad " seru Louise setengah merajuk.

" hm.. nanti daddy coba pikiran, tapi untuk sekarang fokus pada kegiatan kalian dulu " ungkap daddy.

" baik dad " jawab Livia dan Louise bersamaan,

Sejujurnya Livia sudah cukup puas dengan kegiatan yang sekarang berbeda dengan Louise yang memang penasaran dan ingin mencoba hal - hal baru.

Rahasia apa yang disembunyikan oleh Leo??ada yang aneh tidak sih??