Dua hari kemudian, pagi yang terlihat tidak seperti biasanya. Pria itu dengan keyakinannya mencukur habis semua rambut halus yang ia pelihara di janggut dan bibir atasnya. Ia sudah bosan dengan penampilannya yang tidak terawat.
Reynand mengelus janggut dan sekitar filtrumnya yang kini sudah bersih. Tiba-tiba ia teringat dengan wanita yang menabrak mobilnya. Jika mereka bertemu lagi, Reynand sangat yakin wanita itu tidak akan memanggilnya kembali dengan sebutan om-om.
Sambil berdiri di depan cermin, Reynand terus membatin. Otaknya terus berputar memikirkan jalan keluar yang mungkin bisa ia ambil untuk membantu temannya.
Bagaimana caranya mendapatkan uang sebanyak itu dengan cepat? Baruna ... apa aku harus meminjam uang itu darinya? Tapi, memangnya dia punya uang sebanyak itu? Ehm, bagaimana kalau pinjam dengan Ayah saja?
