Chereads / HYE RI'S DREAM / Chapter 8 - ~JUST FRIEND~

Chapter 8 - ~JUST FRIEND~

"Kamu nyaman? Kamu sayang? Kadang cuman dianggap teman, kadang gitu. Nyaman mu belum tentu nyamannya. Cukup dipahami aja."

##

"Oppaa!!" menghampiri hyun jae

"Mau ke mana dulu nih?"

"Mmm....sana!" hye ri menunjuk ke arah taman bermain yang ramai dengan anak-anak dan orangtuanya.

"Ayo!" mereka jalan berdampingan menghampiri tempat yang hanya berjarak 10 meter.

"Aku ngapain disini!?" joon jae yang bersembunyi dibalik pepohonan sedang menguntit hyun jae dan hye ri

"Gak...gak meningan balik" melangkahkan kakinya menjauhi hyun jae dan hye ri

Tapi.....baru beberapa langkah ia pun kembali ke posisinya tadi.

"Bodo amat!" kembali menguntit mereka

Hye ri memperhatikan setiap sudut permainan yang dipenuhi anak-anak. Ia melihat salah satu anak perempuan yang berpakaian baju sebahu dan rambutnya di kepang dua sedang bermain perosotan dengan ditemani ibu dan ayahnya.

Melihatnya saja hye ri langsung tenggelam di lamunannya sambil tersenyum sendu.

"Hye ri mau main ap?" memegang bahu hye ri hingga terbangun dari lamunannya.

"Oh- kita main ayunan aj yuk" menggenggam tangan hyun jae yang lebih besar darinya dengan erat dan membawanya ke ayunan.

"Oppa dorongin ya??" berjalan ke belakang hye ri lalu mendorong ayunan dengan perlahan.

"Pelan banget sih oppa....lebih kencang!!" pinta hye ri

Hyun jae pun langsung mendorongnya lebih kencang hingga hye ri berayun tinggi.

"Hahaha...." hye ri melepaskankan pegangannya lalu mengangkat tangannya ke atas sambil tersenyum lebar.

"Oppa!!!" memutar kepalanya agar bisa melihat wajah hyun jae lalu tersenyum kepadanya

Hyun jae beralih ke depan hye ri sambil mengambil jarak agar tidak terkenanya. Lalu mengeluarkan ponsel dan memotret hye ri, entah berapa banyak yang diambilnya.

Saat hye ri mengayun lagi tiba-tiba ikatan rambutnya terlepas menyebabkan rambutnya terbang bebas.

Joon jae yang sedang sembunyi mengeluarkan kepalanya di balik pohon dengan jelas karena ingin melihat pemandangan yang menurutnya sangat langka.

Dengan baju putih sebahu, rambutnya tergerai beterbangan serta senyum indah terlukis di wajah cantiknya, membuat joon jae maupun hyun jae tak berhenti memandangnya.

"Oppa ayo naik!!" mengayunkan tangannya yang masih berayun.

Tapi hye ri menjadi heran. Kenapa hyun jae tidak bergerak sama sekali. Hyun jae tak lepas memandang hye ri dari tadi.

"Oppa?" memberhentikan ayunan lalu menghampiri hyun jae yang masih menatapnya lekat.

"Oppa sakit?" hye ri memeriksa suhu badan hyun jae, tetapi hyun jae baik - baik saja

"Oppa gak sakit kok" menempelkan tangannya dipipi hyun jae

"Boleh gak...." hyun jae mulai bergumam tak jelas dan membuat hye ri mulai geram, ia pun menepuk pipi hyun jae agak kuat

"Aw!" mengelus pipinya yang perih

"Oppa kenpa sih?daritadi melamun. Kesurupan ya?" hye ri mulai menjaga jarak

"Apaan sih..." masih memegang pipinya

"Tadi oppa liat malaikat cantik...banget terbang tepat di depan sini" hyun jae cengengesan membuat hye ri sedikit bergidik

"ih...gak lucu ah kita pergi aj deh" hye ri mengambil ikat rambutnya lalu melihat sekitar dengan was-was.

"Aku gak bohong" hyun jae tersenyum lebar

"Oppa...kita pergi aj deh. Aku jadi makin merinding" memeluk badannya sendiri lalu pergi mendahului hyun jae yang masih tersenyum tak jelas.

Hyun jae yang sudah jauh tertinggal dengan cepat menyamai hye ri dengan langkahnya yang besar.

"Makan bulgogi yuk" hyun jae memiringkan kepalanya agar bisa melihat hye ri yang disampingnya dan dibalas dengan acungan jempol.

Mereka berjalan menuju halte tak lupa diikuti oleh joon jae. Untungnya mereka tidak menyadari keberadaan joon jae yang memakai masker dan topi agar tidak ketahuan. Setelah sampai mereka mampir ke tempat makan terdekat.

Saat masuk suara desisan daging terdengar dimana-mana. Mereka berdua pun duduk di dekat jendela dan joon jae duduk saling membelakangi dengan hyun jae.

Daging pun datang dengan air di sebelah tangan pelayan tsb. Setelah menaruh pesanan pelayan tsb pergi ke meja sebelah.

"Oppa duduk manis, biar aku yang bergerak" mengambil daging lalu menaruhnya di atas pemanggang.

Mata hyun jae tidak lepas dari pandangan hye ri. Rasanya ingin sekali punya kekuatan bisa menghentikan waktu, agar bisa memandangi makhluk ciptaan tuhan yang indah ini lebih lama.

Hye ri yang sadar sedang dipandangi sedaritadi hanya berpura-pura tidak tau. Setelah daging matang ia pun meletakkannya di piring hyun jae dan piringnya.

Dengan satu suapan yang mendarat di mulut hye ri bisa membuatnya semakin ketagihan. Hyun jae sangat gemas dengan sikap hye ri yang terlampau imut. Hyun jae mengambil daging lalu memberi isyarat untuk membuka mulutnya, lalu ia memasukkan dagingnya ke mulut hye ri.

"Eotteyo?"

"Inwi wenvk bwanget" mulutnya penuh dengan daging, membuat hyun jae terkekeh dengan sikap hye ri.

Joon jae tidak melihatnya, tapi ia bisa tau kalo hyun jae pasti menyuapinya. Perasaan membara apa ini yang melanda si "prince ice".

Hye ri juga ingin menyuapi hyun jae. Ia mengambil daging lalu ditaruh di atas daun selada. Setelah menaruh beberapa bahan, hye ri langsung memberinya ke hyun jae.

Mereka berdua telah menjadi pusat perhatian baik pasangan lainnya maupun kaum jomblo. Mereka mengira kalau hyun jae dan hye ri adalah pasangan yang sangat serasi.

"So sweet!!"

"Gue jomblo gue diem"

"Aku gak tahan lagi...."

"Oppa aku juga pengen di suapin!!!"

"Coba cowo gue peka!"

"Mereka pasangan serasi..."

Hyun jae senang mendengar gosipan orang-orang tsb, tapi tidak dengan hye ri yang pura-pura tidak tahu.

Telinga joon jae memanas. Rasanya ingin menutup telinganya dengan sesuatu agar tidak dapat mendengar ocehan orang-orang yang menurutnya sangat tidak berfaedah.

"Hye ri..." memanggil hye ri yang sibuk dengan makanannya

"Ne oppa?" berhenti makan sejenak

"Orang-orang bilang kita ini pasangan serasi loh.....menurut hye ri gimana??" hyun jae bertanya dengan penuh harapan

"Pfft!hahahahaha!!!!" hye ri tertawa terbahak sambil memukul hyun jae hingga tersedak dan membuat semua orang melihat apa yang terjadi.

"Eh...hehehehe oppa ini minum" masih tertawa kecil

"Hye ri mau bunuh aku ya?" menatap hye ri dengan nanar

"Pfft!mian.....mian oppa....abisnya lucu sih"

"Apa yang lucu??" mengerutkan keningnya

"Ya...mereka kan gak tau apa-apa....ngapain diladenin" hye ri terkekeh

Mendengar jawaban itu, hyun jae menjadi murung beda dengan joon jae. Rasanya joon jae ingin tertawa di depan wajah hyun jae.

Lanjut lah acara makan mereka dengan suara hening. Hanya ada suara desisan daging yang terdengar. Setelah makan mereka pergi ke halte untuk pulang ke dorm.

Di dalam perjalan hye ri melihat ada seekor kucing yang tersesat. Tidak....ia pernah melihatnya, saat ingin masuk ke tempat makan tadi. Hye ri melihat kucing itu di gendong oleh seorang yeoja. Bagaimana hye ri tidak mengingatnya...kucing itu memiliki rambut berwarna putih bersih dan ada corak oranye dibeberapa tubuhnya.

Kucing itu sangat bersih, tetapi kenapa sekarang ia sendirian? Apa ia dibuang?. Tidak ingin ambil pusing, hye ri mengejar kucing yang tengah kabur darinya. Mata hye ri hanya berfokus kepada kucing itu, hingga ia tak sadar akan benda yang membuatnya terjatuh.

Jduk!

Hyun jae dan joon jae melihatnya. Hyun jae dengan khawatir menghampiri hye ri, lalu melihat kaki hye ri yang terkilir akibat tersandung tadi. Oke...kali ini joon jae tidak bisa berbuat apa-apa....dengan kondisi nya yang sedang mengikuti mereka diam-diam.

Hye ri senang bukan kesakitan...walaupun sakit sih sebenarnya.....karena ia bisa menangkap kucing yang kabur tadi.

"oppa aku dapat kucingny!!" Tersenyum layaknya anak kecil

Hyun jae menggelengkan kepalanya saja. Apa hye ri gak peduli dengan kakinya yg kesakitan. Ia malah tersenyum sambil memeluk kucing tsb. Hyun jae takut hye ri tidak berjalan, ia pun langsung mengangkat tubuh hye ri bak bridal style.

"kucingnya mau diapain?" Fokus kedepan menuju halte

"bawa pulang" menatap hyun jae dengan senyum anak kecil

Kali ini mereka kurang beruntung. Busnya sudah pergi, padahal itu adalah bus terakhir mereka. Berakhirlah hyun jae yang harus mencari taksi, sama halnya dengan nasib joon jae yang tidak bisa mengikuti mereka lagi.

Joon jae yang duluan mendapat taksi lalu disusul hyun jae juga. Setelah mereka sudah menaiki taksi dan memberitahu alamatnya, taksi tsb melaju menjauhi halte tsb.

"Serius mau pelihara itu kucing?" tanya hyun jae

"Ia lagipula sepertinya kucing ini udh dibuang sama pemiliknya" mengelus pucuk kepala kucing tsb

Meongg!

"Kiyowo!!kucing liat....nanti kita kesana ya" menunjuk salah satu bangunan besar yang bisa dilihat dari sudut manapun.

"Namsan city?" ujar hyun jae yang dibalas anggukan oleh hye ri

"Kamu gk pernah kesana?" heran hyun jae karena pasti semua orang pasti pernah kesana. Apalagi saat tahun baru, semua orang akan berkumpul mencari tempat terbaik untuk melihat kembang api yang keren keluar dari bangunan itu.

"Pernah dong! Cuman...udh lama aja gak kesana" selesai kalimat hye ri taksi pun juga sudah sampai di depan gedung WEEN ENT.

"Oppa kaki aku udh gpp, aku balik sendiri aja ya bye!!" keluar duluan lalu berlari kecil masuk ke gedung tsb meninggalkan hyun jae.

##

Semua manusia tidak luput dari kesalahan. Jadi jika ad typo sikit di kasih tau ya...๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Pengen rajin....tapi hati berkata lain๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Terus dukung saya ya!๐Ÿ˜Š