Ada yang aneh saat ia memarkir mobilnya di halaman rumah, motor trail milik sang adik sudah terpakir di sana. Tumben banget, benak Arista berbicara. Ia memutuskan turun dan bergerak menghampiri beranda, sekarang sudah pukul tujuh malam, dan ia baru pulang dari tempat kerja, ada beberapa hal yang perlu Arista selesaikan sampai masa pulangnya ngaret sekitar dua jam.
Pintu utama terbuka lebar, Arista semakin yakin jika sang adik pasti berada di rumah, jika hanya para pembantu—mereka tak berani membuka pintu utama tatkala majikannya tengah pergi. Arista melangkah perlahan seraya memperhatikan sekitar, keadaan tampak baik-baik saja, di ruang tamu hingga ia melongok ke area ruang keluarga, di sanalah adiknya berada.