Chereads / The Emperor of Magic (IND) / Chapter 45 - A. Kekuatan Goblin Chief

Chapter 45 - A. Kekuatan Goblin Chief

Tubuh Pino diselimuti mana berwarna hitam legam, seluruh tubuhnya mulai menghitam. Matanya memerah tampak seperti terluka dan mengeluarkan darah. Dia terpaksa mengaktifkan sihir khusus miliknya yang ia pelajari dan ketahui melalui Grimoire.

Saat mengaktifkannya, tubuhnya serasa dihujam ratusan ribu jarum terutama di dadanya, tepatnya di sekitar inti sihirnya. Aliran mana di dalam tubuhnya menjadi sangat kacau, penyerapan mana di inti sihirnya begitu kencang dan tak masuk akal, menghisap seluruh mana yang ada di dalam tubuh Pino.

Sebuah sihir yang bisa dikategorikan sihir khusus atau unik, Blackening, sihir khusus yang dia miliki. Setiap penyihir memiliki sihir khusus masing-masing, terkadang ada yang mirip bahkan serupa, namun kejadian itu termasuk jarang.

Blackening sendiri merupakan sihir tipe fisik yang menguatkan tubuh penggunanya dengan menyerap mana dari alam dan menyerap mana-nya sendiri lantas menggabungkan keduanya untuk di alirkan kembali ke seluruh tubuh.

Sihir tingkat 3, namun berbahaya dan sangat membebani tubuh penggunanya, Pino terpaksa menggunakannya setelah tak melihat adanya celah untuk dia memberikan pukulan telak pada Goblin Chief.

Matanya yang memerah dan tubuhnya yang gemetar menunjukkan betapa dia kesakitan menahan beban yang ia terima dari penggunaan sihir ini. Darah mengalir dari sela-sela mulutnya, meski dengan kondisi yang cukup menyedihkan itu, dia memiliki kekuatan yang sangat besar, satu langkah kakinya menghancurkan tanah yang ia pijak.

"Uhuk!!! Benar, aku harus melakukan semuanya meski harus mengorbankan diriku, rasa sakit ini tak akan berasa jika aku bisa menghabisimu, Goblin Chief!!! Kau, salah satu bencana yang akan menghancurkan wilayah ini, uhuk!!! Aku akan menghabisimu meski aku harus mengorbankan nyawaku!!!"

Pino menahan rasa sakit itu, saat berbicara sekalipun darah masih saja keluar dan memercik keluar menyebar dari mulutnya ke segala arah. Meski begitu, tatapan matanya tak goyah dan tetap penuh akan tekad.

Pedang di tangannya diselimuti mana yang menghitam, dan mengeluarkan aura yang berbahaya, dia tampak seperti kegelapan itu sendiri, semuanya gelap kecuali matanya yang berwarna merah darah. Berada dalam kondisi sedemikian rupa tak membuat dia kehilangan diri dan tetap sadar.

"Urak!!!" raungan Goblin Chief menggema mengubah udara di sekitarnya menjadi sebuah gelombang yang menabrak tubuh Pino.

Menggigil, Pino gemetar merasakan raungan itu, benar-benar berbahaya dan berada di level yang berbeda. Goblin Chief itu menghentakkan kakinya tampak seperti tengah memberikan intimidasi pada Pino, dan setiap hentakan kakinya selalu membuat tanah hancur dan retak.

Dalam sekejap mata, saat Pino berkedip, Goblin Chief melesat menghilang dari posisinya dan menyerang Pino. Dengan sebuah pedang yang tak biasa, Goblin Chief itu melepaskan sebuah serangan mematikan, Pino menggeser tubuhnya dan menghindari serangan itu, sekilas dalam pandangan matanya dia bisa melihat jalur serangan Goblin Chief termasuk bilah pedangnya yang besar dan lebar.

"Kecepatan dan kekuatan dipadukan dalam satu serangan menghasilkan sebuah kekuatan yang tak biasa. Benar-benar mengerikan, aku harus... Uhuk!!! Sial!!!"

Pino memutar tubuhnya dan melepaskan sebuah serangan dengan mengayunkan pedang yang dilapisi mana miliknya, serangan itu tertahan namun membuat Goblin Chief terhempas cukup jauh. Beberapa langkah jauhnya, dengan cekatan Pino tak menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

Dia tidak hanya melawan Goblin Chief saja, melainkan melawan waktu, lawan yang tak akan pernah bisa dikalahkan. Menggapai semua peluang yang ada meski harus membuka luka baru, ia tak menghiraukan luka-luka baru di tubuhnya, mereka saling bertukar serangan hingga membuat tanah di area itu menjadi tak berwajah lagi.

"Hahahaha!!! Uhuk!! Uhuk!!! Seranganku berhasil mengenai tubuhnya dan membuat kecepatannya menjadi lambat, tapi daya tahan miliknya jauh lebih besar dari Goblin lainnya, benar-benar menyulitkan."

Pandangannya yang tak setajam tadi membuat pergerakannya sedikit tidak tepat, bertarung sembari menahan rasa sakit sangatlah mengerikan, entah berapa lama dia harus menahan semua itu, namun dia tetap bertahan.

Melihat Goblin Chief di depan matanya dengan luka di sekujur tubuhnya, seharusnya dia sudah mati, apalagi dengan serangan terakhir yang mana dia menusuk Goblin Chief tepat di perutnya dan membuat darah keluar dari tubuhnya.

Sayangnya saat melihat gerakan Goblin Chief, Pino mengetahui jika pertarungan itu sendiri masihlah belum selesai. Dengan luka dari luar dan dalam yang bercampur menjadi satu, Pino masih berusaha untuk mengakhiri pertarungan yang melelahkan ini.

Meski sudah menggunakan sihir tingkat 3, dia tetap belum mampu menghabisi Goblin Chief karena dia belum menguasai sepenuhnya sihir ini, dan kekuatan sebenarnya dari sihir ini masih belum ia buka.

Sekali lagi, sekali lagi dia menghadapi Goblin Chief, darah tak berhenti menyembur dari mulutnya, dia bertarung dengan menahan rasa sakit, konsentrasinya pun tak sepenuhnya berada dalam pertarungan, sesekali fokusnya terpecah menjadi dua.

Bersahabat dengan rasa sakit, ya Pino mencoba untuk terus melakukannya meski itu bukan hal yang mudah. Tidak pernah terpikirkan olehnya jika Goblin Chief akan sekuat itu, meski tubuhnya sudah babak belur dengan luka sayatan yang melapisi setiap inci tubuhnya, dia masih bisa berdiri dengan tegak dan menyerang bagaikan tak memiliki luka.

Monster yang begitu kuat, namun ia merasa aneh dengan keadaan di depannya, Goblin Chief ini terlampau kuat untuk monster level C. Seolah-olah ia lebih tinggi dari itu, menghadapinya seorang diri dengan sihir yang belum sepenuhnya ia kuasai, dan aliran mana yang cukup kacau, itu bukan hal yang mudah.

"Huft... satu kesempatan, aku harus menghabisinya dengan satu kali serangan di satu kesempatan itu. Dark Spear!!! Hand of Power!!! Acceleration!!! Strenght!!!"

Pino mengaktifkan beberap sihir penguat dan dua sihir kegelapan milliknya untuk mendukung serangan terakhirnya, dalam sekejap mata tubuhnya mendapatkan beban yang sangat besar dan dirinya serasa sedang ditimpa batu sebesar rumah. Tubuhnya gemetar dan darah kembali menyembur dari mulutnya, dia menggertakkan gigi untuk menahan semua itu.

Dengan cepat, secepat angin, dia bergerak dan melepaskan serangan terakhirnya, tanah terkoyak-koyak saat dia berlari, kakinya yang terlapisi mana berwarna hitam berkat sihir Blackening-nya lah yang mengakibatkan tanah itu terkoyak-koyak.

Di hadapannya, Gobli Chief juga memusatkan kekuatannya pada ayunan terakhir, Pino merasakan mana yang cukup besar berada di senjatanya dan itu membuat udara di sekitarnya berantakan. Tatapan pembunuh Goblin Chief sangat menakutkan, darah mengalir menutupi wajahnya dan membuat seringainya semakin tak manusiawi.

Bertemunya dua serangan itu menghancurkan bidang tempat mereka berpijak, udara menjadi kacau, dan mereka berdua membenturkan mana milik mereka dengan kuat.

Pino sedikit lebih unggul karena dia bisa melepaskan Dark Spear di waktu yang tepat dan menancap di kedua bahu Goblin Chief, di saat itu pula dia darah semakin menyembur deras. Pertemuan kedua serangan dan kedua sihir memunculkan ledakan yang cukup besar.

Pino terlempar, dia menabrak sebuah pohon, saat membuka matanya, dan melihat ke arah Goblin Chief, dia tersenyum, namun di saat itu juga dia kehilangan kesadarannya. Tubuhnya tak karuan, pakaiannya sepenuhnya hancur dan menyisakan beberapa bagian kecil yang menutupi bagian pentingnya. Darah dan keringat mengering dan menempel di sekujur tubuhnya dengan luka sayatan yang tak sedikit.