"Kenapa kau diam saja tadi? Dengan kekuatanmu kau bisa menghabisinya, kan?" Seorang wanita merasa geram dengan pria di hadapannya, sesosok pria dengan tubuh yang ramping namun berotot dengan mata yang cerah.
"Huft... aku tidak bisa berbuat apa-apa, pria itu benar-benar akan membunuh kita semua jika salah satu dari kita menyerangnya. Kau pikir kekuatanku sepadan dengan pria itu? Jangan berpikir besar akan kekuatanku, dia sama sekali berada di tingkatan yang berbeda." Pria itu berusaha menjelaskan dirinya yang tak mengambil tindakan saat melihat Pino menghabisi pria tua itu.
Para penduduk di Desa Huem hanya bisa menatap Pino dengan penuh kebencian dan hasrat untuk menghabisinya, mereka tak dapat melakukan apa-apa, mereka tak mempunyai kekuatan yang mendukung mereka untuk mengambil tindakan.
Ya, pada akhirnya mereka hanya bisa mengantar Pino keluar dari desa dengan tatapan kebencian serta kemarahan. Mereka tak melupakan kejadian ini dan menyimpannya.
Di sisi lain, perjalanan Pino tak menemui rintangan apapun dan dia kembali ke Kota Morshore lebih cepat dari dugaannya sendiri. Membawa serta Vivi dan anak-anak lainnya, dia masih saja bingung dengan apa yang akan dia lakukan pada mereka.
"Vivi, kita sudah tiba di Kota Morshore, aku akan kembali ke Akademi Coasthaven. Bagaimana denganmu? Aku rasa di kota ini pasti ada beberapa tempat yang cocok untukmu," ucap Pino, dia menutupi kegusarannya, dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa dengan mereka akhirnya dia menanyakannya pada mereka secara langsung.
"Aku tidak tahu, tapi aku akan mencoba mencari tempat di sini. Aku tetap bisa menemuimu atau menghubungimu, kan, Pino?" Vivi perlu mengetahuinya, dia tahu jika dia tak bisa terus bersama Pino, namun dia berharap dia tetap bisa berhubungan dengan Pino.
"Tentu saja, kau tetap bisa berhubungan denganku. Kalau kau berada di Kota Morshore, aku kira kita bisa bertemu lagi, cukup cari tempat yang cocok saja." Pino memberikan beberapa kantung kain berisikan beberapa koin emas pada Vivi, selain itu dia juga mengikuti Vivi mencari tempat tinggal.
Awalnya dia tidak tahu harus merawat mereka seperti apa sebagai tanggung jawabnya, namun saat ini dia mengerti apa yang bisa ia lakukan untuk mereka sebagai bentuk dari tanggung jawabnya. Dia memberikan uang sekaligus membantunya mencari tempat tinggal, dia memilihkan salah satu tempat yang cukup sederhana dan murah.
"Terima kasih, Pino, aku akan mengingat kebaikanmu ini."
Pino melambaikan tangannya saat meninggalkan Vivi dan anak-anak tersebut, dia memberikan sebuah tempat tinggal yang terletak di pinggiran kota. Tentu saja setelah dia tahu dimana mereka tinggal, Pino merasa lebih tenang, dan segera dia kembali ke Akademi.
Beberapa saat kemudian, dia bertemu dengan Derek yang baru saja menyelesaikan tugasnya, bertemu di pintu masuk Akademi, mereka berjalan bersama.
"Kau sudah menyelesaikan tugasmu, Pino? Bagaimana itu, aku penasaran dengan monster yang kau temui di sana," seru Derek dengan senyuman cerah, dia benar-benar penasaran dengan tugas yang Pino ambil.
"Tidak banyak, hanya beberapa monster kecil saja. Meski aku mendapatkan beberapa hal baru juga di sana, bagaimana denganmu? Apa tugasmu berjalan dengan lancar?" tanya Pino, dia tak ingin membahas masalah yang ia hadapi di pemukiman Goblin dia hanya berharap agar masalah itu menjadi miliknya ataupun pada orang di atasnya.
"Hmm ... begitukah? Tugasku cukup mudah, aku sudah menyelesaikannya beberapa waktu lalu dan mengambilnya kembali, ini tugas keduaku. Mengumpulkan Herbolam cukuplah mudah, tanaman ini cukup umum dan salah satu bahan yang diperlukan untuk membuat potion."
Herbolam merupakan tanaman herbal yang cukup umum di Kota Morshore dan mudah didapatkan, merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk membuat potion.
Potion sendiri merupakan sebuah cairan yang diekstrak dari tanaman Herbolam dan dapat digunakan untuk menyembuhkan luka-luka ringan. Menyelesaikan tugas mengumpulkan Herbolam memberikan bantuan yang cukup banyak untuk para apoteker.
"Bagaimana dengan yang lain, apa kau tahu tugas apa saja yang mereka ambil, dan bagaimana progesnya?" Pino cukup tergelitik dengan teman sekelasnya yang juga ikut serta dalam pengambilan tugas ini.
"Entahlah, mungkin mereka melakukannya dengan baik. Aku tidak terlalu mengetahuinya, namun aku rasa mereka pasti mengerjakannya dengan baik, toh poin yang mereka dapatkan pasti cukup layak."
Mereka berdua bergegas masuk ke Pusat Misi, melihat Derek membawa tanaman yang cukup banyak tak membuat Pino terganggu malahan dia merasa tertarik dengan tanaman-tanaman itu. Memang, penyihir dengan elemen cahaya dapat melakukan penyembuhan, namun dengan adanya potion ini para penduduk biasa sekalipun bisa merasakan manfaatnya juga.
Mereka menunjukkan token keanggotaan mereka pada Leah dan mengidentifikasikan tugas yang mereka ambil sebelumnya.
"Derek, tugas yang kau ambil selesai dengan baik, silahkan ambil hadiahmu."
Pino melihat Derek mengambil hadiahnya, dan tak lama setelah itu ia melihat Derek mendekati papan tugas untuk mengambil tugas lainnya. Entah berapa banyak poin yang sudah Derek kumpulkan, ia tak mengetahuinya secara pasti.
"Pino, apa yang kau temukan di perbatasan kota? Bagaimana dengan pergerakan para Goblin itu?" tanya Leah, dia harus mengetahui informasi ini sebelum merangkumnya dan memberikannya pada atasannya.
Pino mengangguk, dia tahu dia harus menceritakan semuanya, namun dia merasa ada hal lain yang perlu ia ketahui. "Aku akan mengatakannya, namun aku ingin tahu apa yang akan terjadi jika tugas yang kau berikan ini berakhir dengan penyelesaian yang berbeda?"
"Apa maksudmu? Kau hanya perlu menjelaskan situasi dan kondisi di daerah perbatasan kota saja, tak ada yang lainnya. Memangnya, apa yang kau lakukan di sana?" Leah cukup terkejut dengan pertanyaan itu seolah-olah Pino sudah melampaui apa yang seharusnya ia lakukan.
"Hmm ... aku tahu itu, di perbatasan kota, ada satu pemukiman Goblin yang dikendalikan oleh Goblin Chief. Di bawahnya ada satu Goblin Mage, empat Goblin Variants, serta banyak sekali Hob-Goblins. Terletak tidak jauh dari Desa Huem hanya beberapa mil saja," Pino memberitahu temuannya tanpa menjelaskan jika dirinya sudah menghabisi mereka semua.
"Mustahil!!! Bagaimana bisa ada Goblin Chief di sana? Seekor monster yang bisa dikategorikan di level B. Goblin Mage dan Goblin Variants, mereka digolongkan di level C, ini bukan tugas yang mudah untukmu Pino. Aku akan melaporkannya pada atasan. Kau bisa mengambil hadiahmu," ucap Leah, dia terkejut dengan berita itu, monster yang tak biasa muncul di dekat kota merupakan ancaman yang perlu dihilangkan.
Apalagi, monster itu merupakan monster level B, yang sulit untuk dikalahkan, mengirim penyihir pemula tak akan berpengaruh, dia perlu mengirim penyihir menengah untuk menyelesaika tugas ini.
Pino mengangguk dan dia hendak meninggalkan meja resepsionis untuk melihat papan tugas, namun sebelum itu dia menoleh dan menatap Leah, "Nona, aku sudah menghabisi mereka semua, jadi kau bisa sedikit lebih tenang."