Betapa terkejutnya Leah saat mendengar perkataan Pino, matanya membelalak, tampak seperti hendak keluar, dia menutup mulutnya, ekspresinya begitu lucu saat dilihat. Leah terdiam cukup lama, hanya suara Pino yang ia dengar, beberapa murid yang ada di belakang Pino pun memiliki ekspresi yang rumit, mereka tidak tahu akan kebenaran itu, jadi wajar jika mereka tampan tak percaya.
Pino mengabaikan semua tatapan mata yang tak enak itu, dia mengeluarkan beberapa bukti berupa kristal merah, dan dia memberikannya pada Leah dengan senyum lembut.
"Nona, tidak perlu terkejut, itu hanya tugas biasa dan mudah untuk aku selesaikan. Sebagai bukti, aku membawa kembali beberapa barang, termasuk kristal dari Goblin Chief itu sendiri, aku harap kau bisa menaikkan peringkatku dan memberikan imbalan yang lebih baik lagi." Pino menyeringai kecil, matanya berpindah ke sisi lain, dan memindai tampilan murid-murid lainnya. Dia merasa gatal saat melihat ada beberapa murid yang menatapnya dengan tatapan yang tak biasa.
Pino merasa gatal untuk berkata pada mereka dan membual prestasinya, namun dia menahannya karena tahu dampak dari tindakannya itu. Dia lebih suka tidak menunjukkan seluruh kemampuannya, dan menyembunyikannya. Dengan begitu, dia akan bisa mendapatkan hasil yang dia harapkan hanya dengan sedikit usaha saja, ketika dia kembali fokus pada Leah yang terlihat terkejut, Pino tersenyum kecil.
"Jangan membual Pino, kau tahu, monster seperti Chief Goblin itu jauh lebih sulit untuk dikalahkan dibandingkan dengan Goblin Variants bahkan Goblin Mage sekalipun. Kau jangan mengada-ada, seberapa tinggi kekuatanmu sampai kau bisa menaklukkannya?" tanya Leah, dia begitu terburu-buru, dan terlihat kalau saja dia tidak percaya akan kata-kata Pino.
"Nona, aku tidak membual, kau sudah melihat bukti-bukti yang aku bawa, kan? Semua itu berasal dari Goblin Chief, Goblin Mage, dan Goblin Variants, aku tidak akan membohongimu, tidak ada manfaatnya. Lihat dan periksalah dengan teliti, kau akan tahu apa aku membual atau tidak," ucap Pino, dengan nada yang tenang, dia meminta Leah untuk memeriksa setiap benda yang dia taruh di atas meja, dia pun mengambil sebuah kursi dan duduk dengan tenang sembari menunggu Leah.
Pino memperhatikan Leah yang memeriksa setiap benda yang dibawa olehnya, cukup lama memang, dan dia juga melihat perubahan ekspresi di wajah Leah ketika dia menemukan kebenaran dari benda-benda di atas mejanya. Begitu dia paham akan apa yang ada di meja itu, dia sedikit takjub pada sosok muda di depannya.
Bukannya dia tidak bisa percaya, namun sulit untuknya mempercayai kalau saja pria muda di depannya ini akan memiliki sebuah prestasi yang besar. Sekali-kali dia mengalihkan pandangannya dari Pino dan benda-benda di mejanya. Setelah berulang kali melihat sambil memikirkannya, akhirnya Leah hanya bisa mempercayai apa yang dilihatnya.
"Kau benar-benar hebat Pino, aku tidak menyangka kau bisa melakukannya, mengalahkan monster peringkat tinggi. Bagaimana caramu mengalahkan mereka? Aku rasa kau hanya seorang diri, dan tidak memiliki bantuan, lalu bagaimana kau bisa mengalahkan mereka?" tanya Leah, dia perlu mengetahui bagaimana cara Pino mengalahkan mereka, bukan hal mudah untuk mengalahkan monster-monster berperingkat tinggi ini.
"Ya ... aku cukup beruntung bisa mengalahkan mereka, kekuatanku tidak terlalu jauh dari para murid di sini. Jadi, kau bisa menulis kalau aku sudah berada di Penyihir Pemula Peringkat 3." Pino memiliki senyum cerah, namun di balik matanya terlihat ada sesuatu yang disembunyikan ketika dia mengatakan kalau dia berada di tingkat tersebut.
Pino tidak lagi membahas masalah ini dan menyerahkannya pada Leah untuk memprosesnya, mudah untuknya menyelesaikan masalah ini. Lepas itu, dia meninggalkan Pusat Misi bersama dengan Derek, dia tidak mengambil tugas, dia ingin mempelajari kembali beberapa hal terkait dengan sihir. Dia merasa, kalau saja kemampuannya berkembang dan bisa menyentuh hal yang tidak dia bayangkan.
Terbesit beberapa hal kecil saat dia memikirkan tujuh lingkaran yang ada di dalam Greimorenya, dia merasa kalau semua itu memiliki arti sendiri seolah-olah, tujuh lubang itu dibuat khusus untuk tujuh elemen sihir, dia memikirkan hal ini setelah teringat akan sihir elemen bumi yang pernah dia pelajari dari Poorstag, mengingatnya kembali, dia merasa mampu menguasainya.
Ketika dia memikirkannya, dia menantikan apa yang akan terjadu seandainya dia mempelajari sihir-sihir elemen lainnya. Pino kembali ke kamarnya dengan Derek, dia meminta Derek untuk mengajarinya tentang sihir elemen bumi, meski hanya sihir dasar sekalipun, Pino merasa itu masih cukup berharga untuk mempelajarinya.
"Huh? Kau ingin aku mengajarimu tentang sihir emelen bumi? Apa kau bermimpi? Bagaimana bisa kau memintaku mengajarimu sihir bumi? Kau tidak memiliki afinitas dengan elemen bumi. Kau juga tahu kalau setiap penyihir hanya memiliki satu elemen, hanya para jenius saja yang memiliki lebih dari satu elemen sihir. Apa kau pikir kau ini jenius?" tanya Derek, dia sedikit skeptis dengan Pino, dia memang melihat Pino mampu menggunakan beberapa sihir yang tidak terikat dengan elemen kegelapan.
Sayangnya, meski dia mengetahui Pino mampu menggunakan sihir lain, Derek tetap masih tidak percaya kalau Pino akan mampu menguasai sihir elemen lain. Derek tetap akan mengajari Pino tentang sihir-sihir tersebut, keterampilan yang akan ia ajarkan pada Pino hanya dasar-dasar saja.
"Aku tidak pernah menyebut diriku jenius, namun mengetahui sihir elemen lain dan mempelajarinya tidak mengharuskan aku untuk menjadi jenius bukan? Lihat saja penyihir lainnya, mereka pasti memiliki pengetahuan tentang sihir-sihir lainnya, dan dengan pengetahuan ini mereka memiliki kesempatan untuk memperoleh kemenangan lebih tinggi. Aku hanya ingin menambah kemampuanku saja, apa kau bisa mengajariku?" tanya Pino, dia terlihat berbeda ketika meminta Derek untuk mengajarinya tentang sihir elemen bumi.
Derek tak bisa menolaknya setelah melihat Pino yang bersikeras untuk tetap mempelajari sihir elemen bumi. Pino tampak sangat bertekad, dia tidak peduli dengan yang lainnya dan hanya memikirkan cara untuk mendapatkan tambahan kekuatan. Saat ini, dia hanya memikirkan cara untuk menambah keterampilannya, dia merasa perlu menyembunyikan sihir-sihir elemen kegelapan tingkat tinggi.
Ketika mereka berdua berada di kamar, Derek tak membuang waktu, dia segera mengajari Pino tentang sihir elemen bumi, dan kekuatan yang ada di dalamnya. Dia tidak menyembunyikan apapun, dan menjelaskannya dengan baik.
"Sihir Bumi memanfaatkan mana yang kau miliki dan mengubah serta mengikatnya pada bumi yang kau pijak. Bentuk-bentuk sihir bumi yang kau lihat itu merupakan manifestasi dari mana yang kau miliki yang sudah terikat pada bumi yang kau pijak. Pada dasarnya setiap sihir yang kau lihat itu merupakan manifestasi dari mana yang terikat pada elemen di sekitarmu. Kalau kau ingin mempelajarinya, itu mudah, namun kau harus terhubung dengan elemen itu, kalau tidak, akan sulit Pino," seru Derek. Dia mampu mengatakan serta menjelaskannya karena dia mengetahuinya dari Monta.
Setelah mendengarkannya dengan saksama, Pino mengerti apa yang dikatakan Derek, dan dia merasa kalau kata-katanya memanglah benar adanya. Saat dia merasakan aliran yang ada di sekitarnya, dia tahu kalau saja setiap elemen yang ada di sekitarnya mengandung mana yang cukup besar.