"Jadi kamu dan ibumu bohongin ayah?!" Tanya Ferdy, anak semata wayangnya itu, tak berani menatap. Semakin menundukkan kepalanya.
"JAWAB AYAH, AKBAAAR..! KENAPA KALIAN BOHONG SAMA AYAAAH..?!" Teriak Ferdy mengguncang tubuh anaknya. Rasanya ia ingin menampar sekali lagi wajah anaknya itu, tapi ia urungkan.
"Bu..bukan yah.. itu..itu.."
"Itu apa? Semua bukti ada di rekaman Susi. Kamu mau ngelak gimana lagi sama ayah? Kamu dan ibumu berani bohongin ayah untuk nutupin perbuatan kamu, Akbar. Kalian tau? Kalian udah bikin ayah kecewa, berdua sengkongkol bohongin ayah."
Akbar tak berkutik, ia hanya terdiam. Menunduk malu menjadi tontonan orang banyak.
"Memalukan..!" Ujarnya kesal.