"Rakaa"
"Rakaa tungguin ih! Kebiasaan deh ninggalin"
"Rakaa"
Alena berlari mengejar raka yang berjalan santai menuju kantin.
Raka mempercepat langkahnya, ia sangat malu sekarang, semua murid memperhatikkan dirinya dan alena sejak tadi.
Sementara alena tidak peduli dengan pandangan orang-orang,yang penting ia bisa bersama dengan raka.
"Raka mau kekantin kan?al ikut ya"
"Raka kok cepat amat sih jalannya, pelan-pelan aja napa, susah al ngejarnya"
Raka tidak menjawab ia semakin mempercepat langkahnya menuju kantin.
Alena yang merasa tidak bisa menyamakan langkahnya dengan raka hanya bisa berjalan dibelakang, tapi itu hanya sebentar karna detik berikutnya alena berlari mengejar raka.
Raka tampak duduk setelah memesan semangkuk bakso. Alena tersenyum senang, ia kemudian mengambil posisi di depan raka.
"Loh al, lo ngapain disini?"
Tanya vero sahabat raka
"Nungguin raka makan ehehe"
"Lo belum move on juga al?udah al mending lo nyerah aja, ni anak gabakal bisa lo taklukan. Gunung es dia"
Sahut rayhan, sahabat kedua raka, al terkekeh.
"Nggak apa, suatu saat al percaya es nya bakalan cair"
"Ya gue cuman bisa doain aja"
"Kalau gitu al pesan makanan dulu ya,vero jagain tempat duduk nya"
Alena kemudian beranjak dari sana dan memesan nasi goreng kesukaannya tentu saja dengan minuman favoritnya.
Setelah selesai memesan al berniat kembali ke meja raka, namun saat dia berbalik kakinya sengaja disandung oleh seseorang hingga membuat ran tersungkur dilantai. Makanan yng ia bawa berserakan.
Semua orang yang berada dikantin melihat kejadian itu tak terkecuali vero, rayhan, dan raka.
"Al lo gapapa?"
Vero sengaja menghampiri alena dan membantunya berdiri.
"Kayaknya ada yang sengaja vikin dia jatuh" ucap rayhan pada raka,namun raka tidak perduli, ia menyantap kembali makanannya tanpa menghiraukan keadaan.
"Lutut lo merah, gaapa?" Tanya vero, alena tidak perduli dengan lututnya,ia memandang sendu nasi goreng yang berserakan dilantai. Padahal itu pas untuk belanja nya sehari ini saja, alena tidak punya uang lagi. Tapi terlebih dari itu, ia memandang raka yang tengah menyeruput minumannya.