Hari ini kegiatan belajar mengajar di SMA Harapan baru saja usai. semua murid berbondong - bondong menuju gerbang keluar, sambil menunggu jemputan mereka ada yang mengobrol, bermain gawai, bahkan pacara.
ya... di sekolah ini memang setiap siswa dilarang membawa kendaraan roda empat. bagi yang membawa roda dua tentu mereka berjalan menuju gedung parkir yang letak nya bersebelahan dengan gedung sekolah.
" Ge tunggu! " seru seorang gadis. Gerhana berdecak kesal, dia sudah sangat hafal suara gadis itu. saat ini Gerhana berjalan sendirian menuju gedung parkir, karena teman - teman nya sudah pergi lebih dulu.
" ada perlu apa? " tanya nya, Alea menggigit bibir bawah nya,
" eummm.. kamu bisa nemenin aku nonton hari ini? "
" kenapa mesti gue? " dengan suara datar
" karena aku mau nya sama kamu " dengan nada sedikit memelas
" lo kenapa gak nyerah aja sih " kini Gehan mulai kesal
" aku gak akan pernah nyerah. kamu harua jadi milik aku, aku bakal lakuin apa pun supaya keinginan aku terwujud "
Gerhana menaikan sebelah alis nya ' apa pun hah? let's play the game '
dia mengutak atik sedikit hp nya dan mulai berjalan meninggalkan Alea.
Alea langsung mengejar nya dan menghalangi langkah Gehan.
" minggir! " tangan nya menggenggam erat hp yang tadi di mainkan nya
" gak akan sebelum kamu mau jalan sama aku " terdengar agak frustasi
" lo gak bisa maksa gue Lea " Gehan mulai geram dengan tingkah Alea
" tentu aku bisa, sudah aku bilang aku bisa ngelakuin apa pun supaya kamu bisa jadi milik aku " teriak nya
" memang apa yang bisa, dan bakal lo lakuin? "
" kalau kamu gak mau, aku bisa ngebuat orang yang kamu cinta itu lebih menderita " kini Gehan benar - benar geram dengan mahluk di hadapan nya ini, namun sekuat tenaga dia menahan nya
" apa yang lo lakuin ke Dream? "
" cuma ngasih dia sedikit pelajaran "
" jadi di perpus itu gara - gara lo ? "
" yes! sekarang lo tahu kan gue senekad apa? "
" lo udah gila Alea! lo bisa ngilangin nyawa orang ! " teriak Gerhana.
" andai gue bisa, tapi gue masih sayang sama reputasi gue "
Gehan tak habis pikir dengan apa yang ada di dalam otak gadis ini, yang jelas dia benar - benar terobsesi dengan Gehan.
" jadi, kamu mau kan jalan sama aku? atau aku harus buktikan dulu ancaman aku? " kini Alea menampakan senyum nya, senyum yang menurut Gehan penuh dengan siasat. Seperti nya kini dia tidak punya pilihan.
" oke, lo datang ke rumah gue jam 7 malam ini "
" pilihan yang bijak Ge "
...
Setelah pertemuan menyebalkan nya dengan Alea, yang ingin dia temui saat ini hanya lah seseorang. seseorang yang mampu membuat warna yang indah di hidup nya, seseorang yang bisa membuat nya gila bila tidak melihat nya, seseorang yang telah meremukan hati nya karena sudah menolak nya bahkan sebelum ia nyatakan dan sadari akan perasaan nya sendiri. dia adalah Dream Alive Abraham. Meski hati nya masih sakit tapi entah kenapa hati nya juga yang menuntun nya untuk menemui nya.
Setelah bertanya di bagian informasi, Dia mulai berlari menuju ruangan yang dimaksud.
Setibanya di lorong yang menuju ruangan tujuan nya, dia melihat seseorang yang menyandarkan punggung nya pada dinding, orang itu bersandar di samping pintu ruangan yang di tuju Gehan.
Gehan berhenti sejenak ' tunggu! itu yang pernah nyium pipi Dream di kantin kan? apa bener kata Laxy kalau dia itu abang nya? '
dengan ragu Gehan mulai mendekat. ' kenapa dia merem? masa tidur kayak gitu ? ' Gehan hanya mengendikan bahu.
" maaf "
" ah... iya " bang Rion nampak kaget, namun kemudian dia tersenyum lembut. itu membuat Gehan heran, namun buru - buru ia menormalkan diri
" ini betul ruangan nya Dream? "
" betul, tapi dia sedang tidur! kamu mau nunggu? "
" kalau boleh " dengan ekspresi yang agak kikuk, pasal nya dulu waktu dia ingin menjenguk Dream dia langsung disuruh pulang, tapi kenapa sekarang seakan dikasih kesempatan?
" kalau begitu kita makan dulu sambik ngobrol sebentar. " Gehan hanya diam, dia bingung harus jawab bagaimana
" oh maaf, saya Orion abang nya Dream " bang Rion mengulurkan tangan nya. Gehan balas menjabat tangan itu. ada perasaan lega dalam hati nya,karena yang mencium Dream waktu itu adalah abang nya. tanpa sadar Gehan menghela napas, dan itu tak luput dari perhatian Rion. Rion yang melihat nya terkekeh melihat tingkah Gehan.
" jadi gak bakal cemburu lagi kan, kalau saya cium Dream lagi? "
pertanyaan itu membuat Gehan kelabakan dan membuat wajah nya memanas. bang Rion tak mampu lagi menahan tawa nya.
" jelas banget ya bang? " kini mereka sudah tiba di kantin dan memilih duduk di dekat jendela yang menampakan memandangan kemacetan ibu kota.
" SANGAT, maka nya adik saya memetahkan nya lebih dulu " Gehan hanya diam, sebenarnya dia sangat ingin tahu alasan Dream melakukan itu
makanya dia datang kesini.
" kamu Gerhana kan? "
" eh... iya bang "
" kamu tahu Ge? sebenar nya adik saya juga sangat mencintai kamu, maka nya setelah mengatakan itu sama kamu dia juga sama sedih nya seperti kamu." kembali hening yang tercipta.
" kalau dia memang cinta sama saya, kenapa dia harus melakukan hal itu? "
Bang Rion menghela napas berat.
" dia putus asa Ge "
' apa? gue gak salah denger? tapi kenapa? '
" sepertinya saya harus jujur sama kamu. "
" jujur? " bang Rion mengangguk
" sebenarnya Dream menyembunyikan ini dari semua orang, yang mengetahui hal ini hanya kami keluarga nya. dan beberapa guru di sekolah "
bang Rion kembali menarik napas dalam
" kamu pernah lihat Dream mengikuti pelajaran olah raga? " Gerhana menggelengkan kepala nya sebagai jawaban
" kamu tahu alasan dia apa ? "
" aku cuma tahu kalau dia gak suka olah raga "
" dia bukan tidak suka, hanya tidak bisa " ini membuat Ge semakin pusing, ' tidak bisa ? kenapa?'
" dia punya kelainan jantung sejak lahir "
DUAR.... rasa nya tersambar petir di siang bolong saja tidak cukup untuk menggambarkan keterkejutan Gerhana saat ini.
" akhir - akhir ini kondisi nya semakin memburuk
kami berusaha menutupi itu dari Dream, tapi dia lebih cerdas untuk menilai kondisi nya."
" apa bisa dilakukan operasi? "
" untuk kali ini tidak, dia sudah melaksanakan dua kali operasi sebelum nya" lagi penjelasan Rion membuat Gehan seakan beku di tempat. ternyata rasa sakit yang dialami gadis nya melebihi semua rasa sakit yang pernah dia alami.
" dokter takut jika dipaksakan bukan semakin baik malah semakin buruk, itu alasan pertamanya. yang kedua golongan darah Dream adalah AB dengan resus negatif ( - ), kamu tahukan berapa persen orang yang memiliki darah itu di dunia? " Gehan mengangguk
" untuk operasi dulu saja kami sampai harus menghubungi Red Cross Internasional ( palang merah dunia ) itu pun masih harus menunggu beberapa bulan " bang Rion kembali menghela napas
" inti nya dia sudah capek melakoni semua ini, dia ingin istirahat dengan tenang. tapi muncul nya perasaan itu antara kamu dan adik saya, itu yang membuat dia takut. takut akan menyakiti mu suatu saat karena kepergian nya, dan dia juga takut dirinya sendiri kecewa. kecewa karena dengan tumbuh nya perasaan itu dia akan berharap bisa bersama kamu sepanjang yang dia mau, tapi kenyataan menamparnya bahwa hidup nya mungkin sebentar lagi berakhir. maka nya dia berusaha untuk mematahkan hati mu dan dia juga berusaha mengubur perasaan nya." Gerhana tak mampu berbicara apa pun. ini terlalu mengejutkan bagi nya. Ternyata Dream nya selama ini sudah sangat menderita, apa dia juga telah menambah penderitaan nya?
" apa sekarang kamu mau menjauh dari adik saya ? "
pertanyaan bang Rion membuyarkan lamunan nya.
benarkah? apa dia sanggup menjauh dari Dream nya?
" saya gak tahu bang, apa Dream mau saya melakukan itu ? " Bang Rion kembali menampilkan senyum lembut nya
" itu memang keinginan egois nya, tapi saya yakin hati kecil nya mengatakan bahwa dia butuh kamu. Tapi tentu saja saya tidak bisa memaksa, ini hidup kamu jadi semua ada di tangan mu. kalau kamu yakin kamu bisa menemui nya, tapi kalau kamu ragu, saya sarankan lebih baik pulang dan lupakan lah." bang Rion berdiri
" saya harus kembali ke ruangan adik saya. terimakasih sudah menemani saya " bang Rion menepuk bahu Gerhana dan meninggal kan seorang diri di kantin Rumah Sakit.
Sepeninggal bang Rion Gerhana masih betah diam di tempat nya, dia memejamkan mata mencoba memikirkan semua nya.