Chereads / will dream's come true? / Chapter 28 - Ikhlaskan

Chapter 28 - Ikhlaskan

Dalam perjalanan untuk mengantarkan Alea pulang Galaxy hanya bungkam begitu pun Alea.

Dia sungguh tidak menyangka ancaman yang dia rencanakan untuk Gerhana malah berakhir dengan dia yang balik terancam.

" Seharus nya lo sadar dari awal " tiba - tiba suara Galaxy memecah keheningan diantara mereka.

" maksud lo? " suara Alea penuh dengan kebingungan.

" Ck... Lo salah, memilih Gerhana sebagai lawan lo. Apalgi lo berani ngancam dia, dan melukai orang yang disayangi nya."

saat ini Alea hanya menunduk bahu nya mulai bergetar isakan pun mulai lolos dari bibir nya.

Melihat dan mendengar itu Gakaxy menepikan mobik nya di bawah lampu jalanan.

" Tapi.... tapi ... gue lakuin itu ... karena gue.... gue... gak mau kehilangan dia..... "

" Gue ngerti.... tapi lo gak bisa maksa Gerhana buat mencintai lo.

Seandai nya Gerhana berhasil jadi milik lo dengan cara licik lo itu, lo bisa jamin kalau Gerhana bakal sayang sama lo dan apa lo akan bahagia? " Alea diam tak bergeming.

" gak ada yang jamin kan Alea, yang gue khawatirkan Gerhana bisa lebih benci sama lo, dan bersikap lebih kejam dari pada lo. Dan akhir nya bukan bahagia yang lo dapet tapi justru derita yang lo peroleh akibat berbuatan lo itu"

Mendengar itu Alea semakin terisak. Galaxy mendiamkan nya hanya jadi penonton yang setia tanpa berniat menenangkan apalagi merangkul nya

- KEJAM KAN? EITS TAPI SAMA OCEAN GAK GITU KOK-

" Selama ini Gerhana gak pernah larang lo buat suka sama dia kan? selama ini lo selalu ganggu dia kan? tapi dia gak pernah kayak gini kan? " Alea mengangguk

" itu karena selama ini lo gak pernah menyentuh orang yang di sayangi nya karena memang Dream belum dateng. tapi kali ini kesalahan lo fatal banget. Gerhana gak akan pernah lakuin ini kalau cuma dia yang lo ganggu.

jadi , lebih baik lo dengerin pesan gue dengan baik. Ikhlasin dia, gue gak nyuruh lo lupain dia karena gue tahu itu gak mungkin. Gak mungkin lo bisa lupain masa lalu kan? kecuali kalau lo amnesia "

mendengar itu Alea sedikit terkekeh, sedikit loh, ati adek masi sakit bang...

" so... belajar buat ikhlas aja, terima semua nya. Gue yakin lo bisa dapetin seseorang yang jauh lebih baik dari anak tengil itu " kali ini Alea benar - benar terkekeh.

" hah... " Alea membuang nafas nya.

" beneran udah gak mungkin ya untuk gue berjuang lax? " tanya nya sambil tersenyum getir.

" sorry kalau gue harus bilang ini " Galaxy menarik nafas sejenak

" awal nya lo masih punya banyak kesempatan untuk memperjuangkan Gerhana, tapi perbuatan lo sama Dream udah bikin Gerhana murka. Bahkan dia sampe tega buat jebak lo kan? bahkan sampe harus bawa om Riga segala. So... Perbuatan lo sendiri lah yang akhir nya memaksa lo buat mundur. Lo juga harus inget baik - baik, yang bikin Gerhana makin jauh dari lo itu bukan Dream tapi diri lo sendiri. Lo gak mau kan bikin Gerhana makin benci sama lo. Dan gue yakin lo juga gak mau rusak reputasi lo sendiri kan di sekolah, dan melihat wajah kecewa orang tua lo. "

Alea hanya mampu tertunduk mendengar semua rentetan kata - kata Galaxy. kini dia amat menyesal telah berbuat hal yang sangat bodoh. karena perbuatan nya itu dia harus rela dijauhi bahkan dia harus mencoba melupakan orang yang dia cinta.

" Gue yakin lo orang cerdas, tampa perlu gue jelasin pun lo pasti ngerti apa yang lo harus lakuin kan kedepan nya? lo gak mau rekaman itu sampai tersebar kan? "

seketika Alea mendongak dengan mata yang membulat sempurna, wajah nya sudah lusuh akibat terus menangis.

" Gue paham, tapi gue butuh waktu dulu. Gue gak bisa minta maaf dulu sama Dream. Gue pasti bakal minta maaf! tapi please kasih dulu gue waktu "

" huf... Gue bakal coba ngomong sama Gehan. Tapi inget, gue gak bisa janjiin apa - apa "

" iya gue ngerti "

setelah perdebatan panjang itu Galaxy kembali melajukan mobil nya untuk mengantar Alea pulang.

......

Gerhana's Home

" Aje gile.... puas banget gue liat wajah pias nya si Alea "

" Gue juga Bin, apalagi waktu om Riga maen masuk aja. Lengkap sudah skenario kita " sambung Langit

" Iye... skenario dadakan yang bikin lo semua jantungan juga kan? " Fajar menimpali

" ajir... sumpah gue kira lo beneran sampe bawa - bawa om Riga Ge, apalagi tiiming nya pas banget waktu lo ngancem - ngancem " seloroh Purnama

" Gue gak setega itu juga kali, tapi patut disyukuri juga si Alea jadi bener - bener percaya dengan ancaman gue."

" Emang lo gak serius Ge ? " tanya Purnama

" untuk dilapor ke polisi sih enggak, tapi untuk menyebarkan nya ke seluruh lingkungan sekolah gue amat serius "

" itu pun kalau dia berulah lagi kan? " tanya Bintang

Gerhana hanya mengangguk sebagai jawaban.

" Tapi gimana kalau dia pake cara yang lebih licik " lontaran kalimat Langit sukses membuat nya jadi pusat perhatian semua teman nya, dengan kening yang juga mengkerut tentu saja.

" emh.. gini maksud gue. seandai nya... seandai nya ya... Si Alea nyelakai. Dream lagi tapi dia gak ngotorin tangan dia secara langsung gimana? "

" hah... iya tu... apalagi kalau misal pake orang - orang bayaran " timpal Fajar

yang lain pun ikut menganggguk sebagai tanda persetujuan.

" gue gak akan pernah biarin itu terjadi, dan kalau ternyata gue masih kecolongan juga, gue gak akan pernah ragu buat ngotorin tangan gue sendiri. walaupun dia seorang cewek gak akan lagi gue ampuni. "

keempat teman nya hanya mampu saling pandang dengan tatapan horor masing - masing

' gue gak akan pernah bikin dia murka ' ungkapan batin Purnama, Bintang, Langit, dan juga Fajar.