" Lo yakin udah gak ada yang ketinggalan? "
itu pertanyaan Ocean pada Dream.
" sini biar gue liat dulu "
Ocean pun memberikan tas yang sudah penuh dengan barang itu pada Dream yang masih duduk di ujung blankar nya.
" hm... udah "
saat ini Ocean datang menemani Dream sekaligus untuk menjempit nya pulang.
saat ini Mama Dream sedang mengurus administrasi nya. Sang ayah sedang pergi ke luar kota guna pengembangan bisnis nya, bang Rion sedang di kampus karena ada UTS.
" Maaf ya... gue jadi ngerepotin lo. "
" apa? gue gak salah denger ni? "
"eh?"
" huft... yang selama ini maksa gue buat jadi temen lo siapa? lo kan? jadi waktu gue ngelakuin apa yang seharusnya di perbuat oleh seorang temen kenapa jadi lo yang minta maaf? oh... apa lo sebenernya cuma bercanda waktu lo ngajak gue temenan? "
mendengar kalimat panjang yang terucap dari bibir mungil Ocean tanpa sadar rangah Dream menganga dengan sempurna.
" heh... kok malah mangap kayak orang bego? "
Ocean kembali bersuara, namun kali ini sambil menyentil kening Dream. mendapat sentilan yang lumayan keras Dream tersadar dari kebodohan nya.
" aaaaaaaaa... Ocean gue bisa cerewet juga.... " Dream heboh sendiri, bahkan dia sampai loncat dari blankar nya dan memeluk Ocean, bahkan ia tidak peduli jiga dia harus bertumpu pada satu kaki dan menahan sakit di kaki yang lain nya.
Belum sempat melakukan protes suara seseorang mengintrupsi mereka.
" ya ampun sayang... jangan loncat - loncat dulu dong! " intrupsi mama Dream sambil mendorong sebuah kursi roda.
" iya ni tante, anak nya gak bisa diem banget " jawab Ocean pada mama Dream sambil menjauhkan wajah Dream mengunakan tangan kanan nya.
Serasa mendapat sindiran dari teman nya sendiri Dream pun mengerucutkan bibir nya karena kesal.
" udah gak usah manyun, sini duduk " mama Dream membawa kursi roda ke hadapan Dream dan membantunya untuk duduk di sana.
" iya, kayak ikan mas kehabisan air lo kalau mayun "
" ya ampun... dosa apa gue ini... punya temen kok gini banget. mana jarang ngomong, sekali nya ngomong semua yang menyakitkan " seloroh Dream dengan nada yang dibuat nelangsa.
Mendengar penuturan Dream sang mama dan Ocean tak mampu membendung tawa mereka, mereka pun tertawa terbahak - bahak.
' mah, Cean, dan semua yang gue sayang, tetep bahagia ya walau gue gak bisa bersama kalian lagi ' batin Dream.
....
Dream's house 14.01 p.m
Ting tong
sura bel di rumah itu mengintrupsi dua remaja cantik yang tengah menonton serial anime kesukaan kedua nya.
aneh atau gak sih mereka?
biasa nya kan remaja seusia mereka kebih memilih untuk menyukai kdrama atau hal - hal yang berbau k-pop tapi mereka lebih memilih anime.
Banyak juga yang sering tanya pada mereka
'kenapa kok lebih suka anime dariboada sinetron atau yang lain nya? '
jawaban nya
' kalau mau bohong gak usah nanggung. kalau pake manusia hal yang di luar nalar kelihatan banget itu bohong. tapi kalau pake gambar ( anime ) seaneh apa pun jalan cerita nya ya masih bisa diterima. la wong dari awal mereka kan cuma imajinasi ' kitu katanya. pada ngerti gak sih jalan fikiran kedua cewek itu?
" kakak... "
" in... sakit woy... "
" heh... manggil tuh yang lengakap... IN... IN... dikira gue inah lagi"
" suka - suka kakak dong! lagian pulang bukan nya salam malah teriak - teriak sambil lari "
" hehe... maaf, abis udah kangen jahilin kakak cantik ku ini " sambil mengerling dan mencolek dagu Dream
" heh... ini dagu ya bukan sabun colek "
" ya...ya...ya... Eh ada kak Ocean! masih betah ka temenan sama kakak ? "
" INDRA WIGUNA " ucap Dream lantang.
Namun bukan nya takut Indra justru malah tertawa sekeras yang ia bisa. Itu lah cara Indra agar bisa dekat dengan sang kakak, selalu menjahili nya.
Namun biar pun seperti itu rasa sayang yang ia punya untuk sang kakak tak kalah besar dengan kasih sayang yang Orion punya.
Melihat gimana kesal nya Dream dan tawa dari Indra, Ocean pun berusaha untuk menahan tawa nya.
" elah... kalau mau ketawa gak usah ditahan kali, keluarin aja biar lengkap penderitaan gue "
Mendengar itu Ocean benar - benar tertawa dibuat nya.
" hah... hah... hah... sorry, tapi muka ngambek sama ngedumel lo itu jarang banget gue liat. Lucu sumpah! "
" lo kira gue doraemon "
" apa kak doremon? bantet dong kak? " Indra mengucapkan semua itu sambil tertawa terpingkal - pingkal Dream hanya mampu mendengus karena dia tidak pernah sekalipun menang melawan candaan Indra, jadi percuma melawan juga buang tenaga.
Ting tong lagi suara itu mengintrupsi semua nya.
Indra pun sigap berlari menuju pintu.
Tak berselang lama ia sudah kembali di hadapan Dream.
" Tuh most wanted boys nya kakak dateng, aku ke atas ya ganti baju " Dream dan Ocean saling pandang berusa menebak siapa yang Indra maksud. sedang Indra sudah melenggang meunuju lantai dua sambil menenteng ransel sekolah nya.
" hai... "
sebuah sapaan dari belakang mereka membuat keduanya menoleh.
" KALIAN?! " Itu Ocean ya. yang teriak.
" Hai my Dream kok gak ngabarin Bang Puma sih kalau mau pulang? " udah pada tahu lah ya siapa manusia absurd itu.
" eh? kok pada tahu? " Dream cukup heran pasal nya belum ada yang dia kasih tahu bahwa dia pulang hari ini, keculai Ocean.
" kamu yang kasih tahu mereka ya Cean? " yups bener MEREKA karena yang datang itu bukan cuma babang Puma tapi kelima rekan lain nya, Gerhana, Galaxy, Bintang, Langit, dan Fajar.
" Bukan! ngapain juga ngabarin mereka bikin rusuh tahu " elak Ocean sambil menunjuk gerombolan pemuda itu yang kini sudah duduk manis di sofa seberang Dream dan Ocean.
" Enak banget lo ngomong pake nuduh bikin rusuh lagi " Fajar tak terima dituduh bikin rusuh, padahal gak sepenuh nya salah juga sih.
" udah gak usah ribut mending lo bikinin kita minum deh Cean, haus nih " Gerhana berusaha melerai dengan sikap yang sok berkuasa.
" hah... kalau gak kasian sama tuan rumah gak bakal mau gue disuruh - suruh kampret kayak lo "
" wow Lax, cewek lo pinter ngedumel ya sekarang" ucap Langit penuh sindiran.
Ocean pun berlalu menuju dapur tanpa sepatah kata pun.
" Biar gue bantu dia "
" pepet terus Lax, jangan sampe lolos " kini giliran Bintang yang mengolok sang mantan ketua tim Basket. Bener udah mantan soal nya udah mulai masuk akhir semester jadi kelas XII sudah harus fokus pada ujian baik UKK maupun UN.
" OY.... kalian belum jawab udah ribut aja. Tahu dari mana gue pulang? "
Purnama, Bintang, Langit, dan Fajar kompak menunjuk pada Gerhana.
" Ge.... " ucap Dream sambil melirik ke arah Gerhana.
" tadi gue tanya ke Bang Rion, tadi nya kita mau jenguk lo di RS. Tapi kata bang Rion lo nya udah pulang, jadi ya Here We Are! " dengan menggelegar di akhir kalimat dan merentang kan kedua tangan nya.
" woy... buatin minum apa pacaran? lama bener" Purnama berteriak pada dua sejoli yang masih sibuk di dapur.
ya mereka semua tidak tahu bagaimana kelanjutan kisah antara Galaxy dan Ocean mereka memang mulai dekat 'lagi' tapi tiap ditanya baik itu Laxy atau Cean kompak menjawab ' gak ada apa - apa ' ah... entah lah...
" elah... sabar kali... ini kan bukan rumah gue, jadi gue gak faham dimana tata letak barang nya " Jawab Ocean sambik berjalan meunuju ruang santai itu dengan membawa 4 gelas syrup jeruk Galaxy pun mengekor di belakang nya sambik membawa 4 gelas juga.
" lagi pun siapa yang pacaran hah? " kini Galaxy membela diri sambil meletakan manpan berisi empat gelas syrup itu dengan cukup kasar.
" heh... tumpah lo yang bersihin ya " iti Dream yang protes.
" iya nih, aku juga gak mau kena semprot bang Rion kalau sampe rumah ini berantakan " entah sejak kapan Indra sudah duduk di sandaran tangan pada sofa tepat di samping Dream.
" lah... kok adek manis juga ikut sewot? " kini Langit yang heran
" kakak - kakak yang kurang ganteng, ya iya lah aku sewot wong aku yang udah ijinin kalian masuk. Jadi awas aja kalau sampai bikin berantakan! " kini dengan nada mengancam yang sudah mirip dengan Bang Rion.
" udah kayak bang Rion aja Ndra, ngancem sih ngancem tapi gak usah ngatain juga " Purnama tak terima
" hooh, pake kurang ganteng lagi kata nya " Kini Fajar mulai terpancing
" lah... emang kenyataan kan? " Ocean malah mengompori.
mendengar semua perdebatan yang ada Dream hanya mampu menggelengkan kepala.
" Ndra, telepon mamah gih. bilang cepet pulang, banyak tamu di rumah gitu " Kini Dream turun tangan untuk mengkondusifkan kembali suasana.
Indra pun berlalu dan berlari menuju kamar nya.
" Gimana kondisi lo ? " Gerhana mulai bertanya
" ya... kayak gini aja, masih belum bisa jalan "
" emang patah ya? " Tanya Bintang penasaran
" patah sih enggak, cuma memang ada kerusakan tapi gak sampe patah "
" tapi kenapa lo dirawat nya sampe seminggu? " Langit mulai bertanya juga
" eung.... itu.... "